Cinta Setelah Menikah - Bab 307 Aku Mencintaimu, Apakah Sulit Untuk Mengatakannya? (2)

Sebelumnya....

"Aku sesak karena kekurangan oksigen!" Tifanny Wen menggigit bibirnya, menjawab dengan kesal. Yansen Mu memeluknya erat sekali, apakah Tifanny Wen tidak bisa kekurangan oksigen?

Selesai menjawab, Tifanny Wen melirik ke Yansen Mu dan pria itu tampak terkejut.

Detik selanjutnya, selain Tifanny Wen, wajah pria di depannya juga ikut memerah.

Tifanny Wen mendongak, melihat ke orang yang tiba-tiba wajahnya memerah karena malu, rasa marah Tifanny Wen tiba-tiba sangat berkurang, mengambil napas berulang-ulang kali, lalu suaranya menjadi lembut. Tifanny Wen bersikap manja, rasa kesal dan marahnya sudah berkurang lalu berkata: "Kekuataanmu besar sekali dan itu bukan digunakan untuk menindas seorang wanita."

Yansen Mu semakin malu.

Kapan dirinya menindas Tifanny Wen?

Baiklah, tadi dirinya tidak sengaja....

Yansen Mu pikir, dirinya memeluk Tifanny Wen dengan pelan.

Tapi kenapa topiknya semakin lama semakin menjadi tidak ada arti?

Yansen Mu masih menunduk menatap wanita yang berada di dalam pelukannya, lalu mengulurkan tangan menyentuh bibir Tifanny Wen yang sedikit memberengut, Yansen Mu kembali ingin mengembalikan topik yang sebelumnya mereka bicarakan: "Apa kamu mendengar ucapanku yang sebelumnya?"

Tidak mungkin karena ditekan tadi Tifanny Wen tidak memperhatikannya, kan? Jadi, wanita ini tidak mendengar penjelasannya langsung?

"Tidak dengar. Tadi kamu bilang apa?" Tanya Tifanny Wen, "Kamu menipuku, bukankah harusnya kamu memberi penjelasan yang masuk akal?"

Saat ini Yansen Mu sungguh ingin menindas wanita ini.

Sungguh membuatnya kesal sekali!

Tuhan tahu kalau ucapannya yang mengatakan 'karena aku mencintaimu' sungguh sulit diucapkannya.

Tentu saja...

Yansen Mu tahu kemungkinan besar wanita ini sedang mempermalukannya, berpura-pura tidak dengar.

Jika itu orang lain, mungkin sedari awal Yansen Mu sudah menekan pistolnya.

Tetapi....

Yansen Mu akhirnya menyerah dengan pasrah. Yansen Mu membuka mulutnya kembali berkata: "Aku membohongimu bukan karena tidak mempercayaimu, tapi karena..."

"Tapi karena?" Tifanny Wen memotong ucapan Yansen Mu.

Yansen Mu menggigit daun telinga Tifanny Wen, setelah mendengar Tifanny Wen mengeluh kesakitan, baru Yansen Mu kembali bicara dengan serius, "Tifanny, tidak peduli apa yang ku lakukan, semuanya karena aku mencintaimu."

Setelah berucap, pria dengan wajah yang memerah itu kembali menambahkan dengan serius: "Sangat sangat sangat mencintaimu. Maafkan aku. Jangan bertengkar, ya? Kalau kamu ribut lagi, aku tidak akan melepaskanmu."

Kali ini, Yansen Mu tidak mendengar balasan Tifanny Wen.

Yansen Mu menunduk, kembali melihat ke arah wajah Tifanny Wen. Mata Tifanny Wen kembali memerah, Tifanny Wen menggigit bibirnya, menahan perasaannya. Bulir air mata yang berada di matanya tidak mengalir jatuh karena di tahan oleh Tifanny Wen.

"Bodoh!"

"Siapa yang ingin kamu melepaskanku? Apa aku pernah bilang akan pergi?"

"Bodoh! Kalau mencintaiku, kamu harus hidup dengan baik. Kamu tidak boleh terlalu berani."

"Aa...aku tidak akan bertengkar denganmu. Aaa...ku... aku hanya terlalu khawatir. Aku terlalu takut."

Tifanny Wen menggigit bibirnya, tidak kuasa untuk melawan balik ucapan Yansen Mu.

Sebenarnya Tifanny Wen tidak terlalu menyalahkan Yansen Mu. Tifanny Wen hanya teringat bahwa mungkin nantinya Yansen Mu akan mengalami bahaya dan dirinya sangat takut dan khawatir.

Terkait penipuan yang dilakukan Yansen Mu, ucapan pria itu yang mengatakan 'aku mencintaimu', itu sudah cukup membuat Tifanny Wen memaafkannya.

Tiba-tiba Tifanny Wen mengulurkan tangan kanannya lalu mengelus wajah Yansen Mu. Dengan bibir mengerucut berkata: "Setelah tugasmu selesai, tunggu aku mewujudkan mimpiku, kita pergi ke berbagai tempat di dunia untuk berjalan-jalan, ya?"

"Baik." Yansen Mu mengiyakan, bibirnya mengatup. Sudut bibirnya yang kaku berubah menjadi lembut.

Sebelumnya hatinya kacau, sekarang hati Yansen Mu merasa sangat lega.

Hanya saja....

"Setahun kemudian kita..."

"Perjanjian setahun kita sudah terhapus." Tiba-tiba Tifanny Wen menjawab.

Yansen Mu terkejut, "Masalah Sherina..."

"Itu tidak adil bagiku dan bagi dirimu juga. Jika kamu tidak mengecewakanku, aku tidak akan menjatuhkan hukuman mati, kejam dan tak berperasaan padamu." Ucap Tifanny Wen, "Tetapi aku... aku tidak bisa mengelak bahwa aku kecewa dengan masalah itu. Jadi, aku masih ingin bertanya padamu. Saat itu, apakah kamu sungguh tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Sherina?"

"Bukan." Yansen Mu langsung menatap lurus Tifanny Wen, tidak lagi menyembunyikan faktanya dan menjawab: "Bahkan jika aku menyelamatkannya, dia juga tetap akan meninggal."

Tifanny Wen terkejut bukan main.

"Tifanny, untuk sementara aku tidak bisa membuktikannya padamu, tapi tolong percaya padaku. Setelah Sherina dijebak, Sherina sudah diracuni. Bahkan jika aku mengirim orang untuk menyelamatkan Sherina dari perampok itu, Sherina juga tidak bisa hidup, juga tidak ada dokter yang bisa menyelamatkan Sherina. Jadi, aku tidak bisa demi hal yang sudah terbukti tidak bisa diusahakan pergi menyuruh orangku untuk menyelamatkan Sherina dan mempertaruhkan nyawanya. Tifanny, aku sangat minta maaf. Apa kamu... percaya padaku?"

"Percaya."

Tifanny Wen menjawab dengan sangat yakin.

Tapi begitu teringat Sherina, ada perasaan sakit yang sangat hebat di bagian dadanya.

Tetapi, jika seperti yang diucapkan Yansen Mu. Sebenarnya Tifanny Wen tidak harus menyalahkan Yansen Mu...

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu