Cinta Setelah Menikah - Bab 210 Wawancara Tifanny Wen (1)

Gina Si tiba-tiba gemetar saat memikirkan beberapa hal yang mengenaskan itu.

“Bukankah keberanian waktu itu sangat besar?”

Melihat Gina Si seperti ini, Jeremy Fan sedikit tidak menyangka, tatapan matanya melirik ke mata Gina Si yang terlihat gugup, kemudian dia menundukkan pandangan mata, sebagian pandangan matanya kebetulan melirik ke dadanya yang sedikit terbuka lebar.

Jeremy Fan terkejut, tatapan matanya terhenti, kemudian dia mengangkat tangan dan merapikan baju mandinya.

Jika saat ini Gina Si menengadahkan kepala, dia pasti bisa melihat wajah pria ini...........memerah.

“Katakan saja, bagaimana kamu mengganti kerugian itu?” Jeremy Fan tiba-tiba duduk dengan santai, dia akhirnya berbicara.

“Kamu...........kamu mencariku datang kemari, tapi belum memikirkan bagaimana menghitung kerugian itu?” tanya Gina Si.

Matanya masih miring ke satu sisi, intonasi bicaranya sedikit aneh.

Jeremy Fan: ........................

Sebenarnya apakah dia boleh mengatakan bahwa dia mencarinya datang kemari karena penasaran dengan wanita yang berani memperkosanya?

Mengenai hitung kerugian?

Dia sebenarnya ingin menghitungnya. Apalagi seorang pria mengalami kejadian seperti itu pasti sangat memalukan harga dirinya sendiri, Jeremy Fan yakin bahwa dirinya bisa mengatasi perasaan yang saat ini tidak bisa disingkirkan.

Terutama adalah perasaan waktu itu, dia masih...............belum mengingat kejadian apapun waktu itu.................

Hanya menghitung kerugian ini?

Dia memerintahkan bawahannya untuk menangkap Gina Si dan membawanya kemari, sebenarnya dia masih belum mempertimbangkan hal itu dengan baik.

Menangkap Gina Si, karena dia ingin melihat wanita seperti apa yang memiliki keberanian yang begitu besar. Itu sepenuhnya hanyalah perasaan penasaran saja.

Mengenai alasan lain menangkap dia?

Bahkan tidak ada!

Hanya saja, saat ini dia sudah melihat Gina Si, Jeremy Fan tiba-tiba tidak tahu untuk apa membiarkan wanita ini didalam kamarnya.

Membunuhnya?

Sejak terbangun didalam mobil, dia sebenarnya ingin mencekiknya, memotongnya dan menembaknya.

Tetapi sekarang....................

Entah kenapa, dia sepertinya tidak memiliki pemikiran seperti itu.

Jeremy Fan tiba-tiba mengangkat pandangan mata, tidak menyangka bahwa sekalinya mengangkat pandangan mata, kebetulan saling berpandangan mata dengan mata Gina Si yang sedang melihatnya juga, Gina Si sepertinya mendorong keberaniannya untuk menatap Jeremy Fan, matanya itu menyiratkan perasaan terkejut yang sangat jelas, seolah sedang bertanya pada Jeremy Fan, apa yang ingin dia lakukan.

Jeremy Fan tidak bebicara, dia hanya menatap Gina Si.

Pada akhirnya Gina Si tidak tahan lagi, meskipun dia takut, tetapi dia tidak bisa terus termangu disini dan membiarkan pria itu menatapnya.

“Hei..........” Gina Si merasa sedikit tenang, entah karena Gina Si mendengar bahwa pria ini masih belum mempertimbangkan dengan baik bagaimana cara untuk mengaturnya, atau karena pria ini saat ini terlihat tidak begitu marah, keberanian Gina Si pun lebih besar dibandingkan sebelumnya, dia pun langsung berbicara, kecepatan bicaranya tiba-tiba muncul kembali, “Kamu kenapa tidak bicara, kenapa kamu ingin menangkapku datang kemari? jika menangkapku datang kemari hanya untuk menghitung kerugian, maka kamu katakan dengan jelas bagaimana menghitung kerugian itu? jika ingin mengganti rugi biaya kehilangan mental, kamu ajukan harganya, aku akan memikirkan cara untuk menggantinya dengan uang. Jika karena hal yang lain, kamu katakan saja, kita bisa mendiskusikannya sebentar. Jika kamu merasa aku mempermalukanmu, kamu bisa memarahiku, tetapi.............jangan menggunakan cara yang terlalu kejam. Gunakan cara ‘ganti rugi’ yang sedikit lembut, aku pasti akan menurutimu. Kamu..................”

Gina Si mulai cerewet menanyakan hal itu. Dia merasa sebaiknya menyelesaikan masalah dengan diskusi. Takut, tapi tidak ada cara lain.

Mengenai siapa yang bersalah pada siapa? menghadapi kelompok mafia, Gina Si merasa dirinya sebaiknya mengaku salah dengan bersikap lembut menuruti kemauannya.

Gina Si sudah berbicara panjang lebar dengan pria di hadapannya yang sedang duduk sambil mengangkat kepala melihatnya, kemudian dia hanya mengatakan kalimat singkat ini, “Kamu yang urus saja.”

Gina Si: ....................

Kamu yang urus saja?

Jangan beritahu dia bahwa maksud pria ini ingin menyuruh dirinya memikirkan cara untuk mengganti rugi?

“Mengganti rugi biaya kehilangan mental?” tanya Gina Si mencoba berpikir.

Pria itu mengerutkan alis sambil terdiam.

Gina Si bisa menebaknya, ekspresi wajah pria ini, diam berarti tidak setuju.

“Kalau begitu..........kamu tidak mungkin berpikir ingin memotong tanganku, mematahkan kakiku atau cara lain yang seperti itu kan?”

Pria itu masih tetap terdiam.

Gina Si: .......................

Gina Si sekarang mengerti. Pria ini sepertinya tidak terlalu banyak bicara!

Sejak dia masuk ke ruangan, dia masih mendengar pria itu berbicara. Tetapi setiap kali itu hanya kalimat yang sangat singkat, tidak mengatakan beberapa kata, setiap kali bicara juga hanya mengucapkan satu kalimat saja.

Tetapi..............

Tidak ingin uang, juga tidak ingin menggunakan cara memukul dia dan sebagainya, lalu dia ingin megganti rugi seperti apa?

Gina Si merasa kesal, otaknya berputar-putar. Dia berpikir, bukankah di dunia ini selain mengganti rugi dalam bentuk uang, bisa juga mengganti rugi dalam bentuk benda?

Mengganti rugi dalam bentuk benda? bukankah benda juga bisa dibeli dengan uang?

Tidak ingin uang, maka hanya tersisa...............

“Kamu pasti tidak mungkin menyuruhku melakukan tugas berat demi kamu sebagai ganti rugi kan?” Gina Si langsung mengerti dan mengatakan kalimat ini.

Tetapi setelah selesai bicara, dia segera menarik kembali ucapannya ini didalam hatinya.

Bagaimana mungkin? di sekelilingnya pasti sudah ada banyak orang, bagaimana mungkin dia membutuhkan seorang pelajar master seperti dia untuk melakukan tugasnya?

Barusan otaknya sedang bermasalah!

Pada akhirnya pria ini pun tiba-tiba bicara, “Boleh!”

Gina Si: .................

“3 bulan.” ucap pria itu.

“Hah? apa...........3 bulan?” Gina Si melebarkan mulutnya, “Kamu kamu............kamu tidak mungkin menyuruhku bekerja untukmu selama 3 bulan dengan gratis kan? benar-benar mengerjakan tugas berat? di sekelilingmu ini pasti tidak kekurangan orang, aku hanya seorang pelajar master, tidak bisa melakukan apapun, lagipula aku hanya seorang pelajar yang belajar bahasa internasional, pada kenyataannya tidak bisa melakukan apapun. Ucapanmu ini terlalu tidak masuk akal, aku benar-benar tidak tahu bagaimana...............”

“Kekurangan penerjemah.” Jeremy Fan tiba-tiba mengatakan kalimat itu, memotong perkataan Gina Si.

Kekurangan penerjemah? dia kekurangan penerjemah? dia tidak mungkin menyuruh Gina Si menjadi penerjemah pribadi yang selalu berada di sisinya kan?

Nafas tubuh pria ini sangat lembut, intonasi bicaranya saat bicara juga tidak menyeramkan seperti apa yang dibayangkan oleh Gina Si.

Tetapi kalimat pria ini, Gina Si merasa seolah diberi hukuman mati oleh raja neraka.

Gina Si: .....................

...................................

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu