Cinta Setelah Menikah - Bab 189 Dia Lebih Tampan Dari Orang Itu (1)

Tuan Mu ini, tidak mungkin terhadap Febby Wen …….

…..

“Yansen, aku akan lanjut berenang.”

Tidak lama kemudian, Lanny sudah kenyang dan tidak ingin berdiam di sini lagi, dia memberikan ponselnya kepada Yansen Mu, berkata: “apakah kamu pergi? Jika tidak aku akan menitipkan ponsel Kepadamu. Ingin nanti minta staff-mu menggunakan kapal kecilmu dan mengantarkan ponselku ke pinggir kolam.”

Selesai dia berbicara langsung bangkit berdiri, bertanya kepada Aldric Long dan Tifanny Wen apakah mau berenang. Tifanny Wen saat ini belum menghabiskan kuenya, sedangkan dia juga sudah lelah, dia masih ingin beristirahat sejenak, jadi dia menggelengkan kepala. Bagaimana pun, sekarang dia sudah berjalan seharian, energinya sudah habis.

Mengenai Aldric Long…..

Awalnya Tifanny Wen merasa kalau lelaki ini akan beristirahat. Tapi dia tiba – tiba berkata: “aku pergi ke toilet dulu.”

Toilet, ada di bagian pinggir kiri kolam renang . Di tengah – tengah gunung palsu ini tidak ada. Maka, Aldric Long selesai berbicara juga ikut Lanny melompat ke dalam air. Yang satu sudah pergi berenang, yang satu sudah berenang ke arah toilet.

Sedangkan Tifanny Wen, kue di dalam piringnya masih belum habis, karena saat ini dia sudah fokus menghabiskan kuenya.

Akhirnya begitu Aldric Long ikut dengan Lanny, tangan kirinya yang memegang garpu tiba – tiba di pegang Yansen Mu, selanjutnya, entah bagaimana lelaki itu melakukannya, dapat membuat perempuan ini melepaskan garpu di tangannya.

Akhirnya, Tifanny Wen di Tarik oleh kekuatan besar, tiba – tiba dia berdiri dengan tidak stabil, lalu dia terjatuh ke badan Yansen Mu.

Hanya, Beberapa gerakan saja, Tifanny Wen dari tempat duduknya, berpindah ke paha Yansen Mu. sedangkan karena tenaga lelaki ini, badannya yang tidak stabil sudah jatuh ke paha Yansen Mu, kepalanya terjatuh di pundak lelaki ini, dadanya juga menyentuh dada lelaki ini, keningnya, bahkan menyentuh dagunya.

Tifanny Wen setelah mendengar helaan napas lelaki ini, tangannya memegang keningnya yang menabrak dagu lelaki ini, sedangkan tangan satunya lagi, ada di depan dada lelaki ini.

“sakit tidak? “ Tifanny Wen mengangkat kepalanya, melihat Yansen Mu sedang menatap keningnya, bertanya dengan lembut.

Tifanny Wen sangat terkejut hingga ingin mendorongnya, dan turun dari badan lelaki ini, “sekarang jangan peluk aku, di sini…. Tidak pantas….”

Jika Aldric Long melihat, paling hanya tahu rahasianya saja, ini tidak terlalu parah.

Tapi, terpikirkan masalah Yosua Zhou tadi… Tifanny Wen tidak bisa merasa tenang. Siapa tahu, di sekitar ini ada orang Keluarga Long yang memperhatikan “pacar Aldric Long” ini, menunggu rumor buruk dirinya.

Tifanny Wen tidak yakin, siapa tahu di sekitar sini masih ada orang Keluarga Long yang mengutus orang untuk memata – matainya.

“kenapa? Takut di lihat Aldric Long?” pandangan Yansen Mu gelap, tiba – tiba menyipitkan matanya, berkata di sebelah telinga Tifanny Wen, “Tapi aku justru ingin dia melihatnya!”

Dia mengatakannya dengan serius. Tadi saat melihat pandangan lelaki itu terus menatap tubuh gadis ini, dia langsung ingin memeluk perempuan ini ke dalam pelukannya, bahkan langsung ingin mengorek mata lelaki ini.

Yansen Mu jika membicarakan masalah Tifanny Wen, dia sangat pelit, biasanya saat ada banyak lelaki yang menatapnya dia juga tidak senang.

Apalagi sekarang Tifanny Wen mengenakan pakaian seperti bikini dan di lihat lelaki lain.

Sedangkan lelaki itu hampir tidak mengalihkan pandangannya dari perempuan ini!

Yansen Mu menundukkan kepala, melihat pakaian Tifanny Wen, merasa sangat marah. Sebelumnya pakaiannya perempuan ini yang terbuka saja dia sudah tidak senang, akhirnya sekarang perempuan ini berpakaian seperti ini?

Dadanya terbuka sebagian, bagian pinggangnya juga terlihat transparan, rok mininya juga hanya menutupi bagian pinggulnya saja, lebih parahnya lagi rok ini jika kena air akan transparan, saat ini yang terlihat hanyalah design pakaian dalamnya saja.

Ini jelas – jelas lebih seksi dari pada bikini!

Begitu terpikirkan gadis ini berpakaian seperti ini dan berenang bersama Aldric Long, dan lelaki itu terus menatap Tifanny Wen, sebenarnya sejak awal Yansen Mu merasa dirinya sudah mau meledak.

Tangan lelaki ini memegang badan perempuan ini, dan menatap Tifanny Wen, menggunakan jarinya untuk memperingatinya dan berkata: “kelak bagian ini tidak boleh di lihat oleh orang lain, tidak peduli apa pun hubungannya, bola matanya, aku akan menyimpannya!”

Saat ini suara Yansen Mu tidak keras, juga tidak tegas. Hanya saja, Tifanny Wen dapat merasakan aura seperti pembunuh dari badan lelaki ini dan merasakan tekanan seperti bara api darinya.

Saat ini Yansen Mu terlihat tenang, tapi, dia pasti marah! Dan dalam kemarahannya,

Tifanny Wen yang mendengarnya merasa pasrah.

Dia tidak sengaja.

Awalnya dia adalah orang yang terbuka, di jaman seperti ini dia tidak masalah jika mengenakan bikini. Tapi sekarang karena lelaki ini dia lebih memperhatikannya. Akhirnya lelaki ini justru menyalahinya?

Dia juga tidak menginginkannya, tapi dia saja sudah datang tidak mungkin berkata kalau tidak akan berganti pakaian renang bukan, nanti bagaimana orang akan melihat dia yang sudah berumur 21 tahun ini? Mengenai mengapa memakai pakaian ini…. Dia juga tidak terpikirkan designnya seperti ini, benar – benar tidak terpikirkan, kalau designnya ini tembus pandang.

“kamu masih berkata, bukankah pakaian mu sekarang lebih terbuka di bandingkan aku? Di sebelahmu masih ada perempuan cantik yang berpakaian lebih sedikit dari padaku dan menatapmu?”

Tifanny Wen berkata dengan marah.

Mana mungkin dia harus memperhatikannya , tapi lelaki ini bisa berbuat seenak hati.

“Lanny hanyalah teman biasa, apalagi dia punya pacar.” Yansen Mu berkata:

“jangan sembarangan berpikir, kita kebetulan Bertemu di sini, bukan berkencan.”

“teman biasa juga tidak bisa mengabaikan kalau kamu melihatnya berpakaian begitu…..”

“aku tidak melihatnya.”

“bohong.”

“melihatnya juga merasa kalau dia kosong.” Yansen Mu berkata. Meskipun berlebihan, tapi memang itu yang di rasakan.

Dia hanya terpengaruh oleh perempuan di depannya ini.

“tapi dia juga melihatmu.”

“perempuan berbeda dengan lelaki.”

“lelaki selalu benar.”

Yansen Mu dengan serius berkata: “benar – benar berbeda!”

“di mananya?”

“begitu lelaki melihat perempuan biasanya akan merasa tergoda, tetapi perempuan melihat lelaki….” Maksud kalimat selanjutnya, adalah meskipun perempuan melihat lelaki juga tidak akan merasakan apa pun.

Akhirnya Tifanny Wen memutuskan ucapannya, “kata siapa berbeda? Jika aku melihat lelaki maka akan merasa tergoda.”

Selesai berbicara, dia merasa kalau dia salah berbicara. Yang ingin di katakannya kalau dia hanya tergoda oleh lelaki ini, bukan semua lelaki.

Ternyata, Yansen Mu yang mendengarnya tercengang, seakan terpikirkan sesuatu, langsung memijat mata Tifanny Wen berkata: “kamu sudah memperhatikannya?”

Dia, tentu saja yang di maksud adalah Aldric Long. Yansen Mu ingat hari ini Tifanny Wen juga melirik Aldric Long Beberapa kali, sedangkan lelaki itu, badannya mirip seperti model.

Tifanny Wen membalas, “sudah lihat! Tampan! Setiap perempuan yang melihatnya pasti akan mimisan.”

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu