Cinta Setelah Menikah - Bab 271 Di Balik Karya Putri Raja (1)

Bukan hanya tidak berdandan saja, masih kotor dan berantakan, rambutnya tidak teratur, seperti habis di culik saja.

Tokoh publik, menghadiri pertemuan reporter, apakah mereka tidak menganggapnya, atau ingin memerankan sebuah drama?

Memerankan sebuah drama?

Ini adalah tebakan yang terpikirkan para reporter.

Bagaimana pun, mereka sudah yakin kalau Tifanny Wen dan Gina Si sedang memainkan drama, mempermainkan reporter!

“untuk apa masih datang? sesuka hatimu? Menunda waktu kita begitu lama?” saat ini, seorang reporter berteriak.

“Tifanny, keluarlah dari dunia entertainment, jangan muncul di depan publik lagi.” seorang reporter menjawab.

“masih berpura – pura terlihat menyedihkan untuk apa? Kenapa, ingin mencari alasan untuk tidak hadir? Jangan beri tahu kita kalau kalian sudah di culik?”

“dan juga Gina Si perempuan norak itu, jika tidak berani menghadiri pertemuan reporter terus saja bersembunyi di sarangmu.”

Seorang reporter berkata dengan kalimat tidak enak di dengar.

Bagaimana pun mereka adalah tokoh media, biasanya tidak berani berkata seperti ini.

Tapi hari ini, benar – benar sudah tidak sabar.

Pembawa acara berdiri di sebelah, wajahnya terlihat bingung harus berbuat apa.

Regina Qiu saat ini berdiri di atas panggung, sesaat tidak tahu harus berkata apa.

Maka, dia membalikkan kepala melihat ke arah Tifanny Wen. Justru melihat Tifanny Wen yang sedang di marahi, saat masuk tetap dengan ekspresi sebelumnya. Tidak marah, tidak mundur, tetap duduk di atas panggung sesuai tempat yang di atur.

Gina Si jelas di pengaruhinya, tidak bereaksi langsung duduk di sebelah Tifanny Wen.

Para reporter berkata agar Tifanny Wen dan Gina Si keluar dari dunia entertainment, tidak usah hadir lagi. tapi sebesar apa pun keributan mereka, akhirnya, mereka tetap duduk, kembali ke tempat masing – masing.

Mereka marah, tapi beritanya semakin besar, justru mereka semakin tertarik.

Tidak bisa kembali dengan tangan kosong bukan.

“maaf semuanya, membuat kalian menunggu lama.” Saat ini Tifanny Wen, akhirnya mengeluarkan suara.

Setelah di marahi semua orang, justru mengatakan satu kalimat.

Dengan bantuan pengeras suara, suaranya tetap tertutup oleh teriakan reporter.

Reporter ingin membantah, tapi perempuan yang di atas panggung seakan tidak mendengar perkataan mereka.

Setelah meminta maaf dengan tenang, tiba – tiba berkata: “sejujurnya, hari ini, aku sangat marah!”

Saat mengatakan kalimat ini, Tifanny Wen mengerutkan dahi, terlihat sangat marah.

“puu….” Reporter tertawa, hampir saja ingin naik ke atas panggung dan memukul Tifanny Wen.

Bagaimana dia bisa telat dan masih tidak tahu malu mengatakan dia marah? Jelas – jelas mereka yang seharusnya marah bukan?

“jika ada yang melakukan sesuatu terhadap aku dan orangku, sifatku, selalu membalasnya. Seperti yang kalian ketahui “masalah memukul orang” , Queenie Si, aku memukulnya.” Tifanny Wen berkata. Ternyata, dia mengakui telah memukul orang.

Para reporter terkejut.

“kamera, berputar ke arahku, tolong rekam apa yang aku katakan dan sebarkan.” Tifanny Wen tiba – tiba berkata.

Kamera langsung berpindah ke arah Tifanny Wen.

Tifanny Wen berkata: “sekarang, kalimat yang aku katakan bukan terhadap kalian, melainkan terhadap orang yang punya niat tidak baik.”

Ekspresi Tifanny Wen, sangat serius, sangat marah, tiba – tiba berdiri, menghadap kamera, berkata: “Beberapa orang, maaf, telah membuat kalian kecewa. Aku dan Gina Si, meskipun terlambat, tapi kita tidak melewatkan pertemuan reporter hari ini!”

Selesai Tifanny Wen berkata, dia langsung melihat ke arah reporter, berkata: “sekarang, masuk ke topik utama.”

Apa?

Para reporter tercengang!

Mana masih ada suasana hati untuk masuk ke topik utama?

Apa yang di maksud dengan “Beberapa orang, maaf, telah membuat kalian kecewa”

Para reporter jelas mendengar kalimat Tifanny Wen, agar di rekam dan sebarkan ke internet, lalu ingin di beritakan untuk di lihat orang tertentu. Seperti kalimat untuk mengajak perang.

Maksud kalimat itu adalah: orang yang ingin menghalangi aku dan Gina Si untuk menghadiri pertemuan reporter, hehe, aku beritahu kalian, tujuan kalian tidak akan tercapai.

Ini mengejek mereka!

Tapi maksud Tifanny Wen adalah….

Mereka menemui masalah?

Ada…. Yang menghalangi? Menahan mereka?

“Tifanny pasti sedang melakukan drama lagi.” saat ini, reporter berpikir, lalu berkata: “jangan lupa, aktingnya sangat bagus.”

“apakah ingin melakukan akting ada yang menahan mereka sehingga tidak bisa hadir tepat waktu?” ada reporter yang menganggukkan kepala, dan menyetujui.

“entahlah. Siapa tahu, masalah menculik ini saja bisa di lakukannya.” Seorang reporter berkata.

Semua orang menganggukkan kepala.

Lalu, setelah reporter itu baru berkata, Tifanny Wen langsung membuka mulut, “alasan terlambat, beri aku 3 menit untuk menjelaskan.”

“menjelaskan apa? Apakah ingin menjelaskan kalau kalian di culik?” seorang reporter langsung marah.

Tapi, dengan segera melihat Tifanny Wen menampilkan sesuatu di layar, muncul rekaman video, yaitu Gina Si yang sedang diikat di dalam kuil.

Saat layar itu di tampilkan, seorang reporter tersenyum: “gila. Benar – benar berniat hah. Kenapa, sudah merekam video duluan?”

Tapi dengan segera, setelah video terus di putarkan, mereka merasa semakin aneh….

Tidak benar!

Ini tidak mungkin video yang di rekam duluan!

Setelah video selesai di putar, ekspresi para reporter terlihat aneh.

“ini…..”

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu