Cinta Setelah Menikah - Bab 212 Pembukaan Konser (1)

“a Tifanny Wen” Luna Jiang terus menjerit.

Suara jeritannya, benar – benar terdengar keras.

Tifanny Wen saja ikut terkejut.

Sedangkan suara teriakan yang terdengar menakutkan, tapi di lihat dari ekspresi Luna Jiang, seperti Bertemu sesuatu yang membahagiakan saja.

Tapi kenyataannya!

Sekarang dia memang mengalami hal yang membahagiakan.

Tifanny Wen!

Luna Jiang mengedipkan matanya, memastikan dirinya tidak salah melihat.

Orang yang berdiri di antara orang – orang itu, bukankah adalah Tifanny Wen?

Bukankah Tifanny Wen itu, adalah teman sekelasnya yang sesaat menjadi “Febby Wen” dan “Tifanny Wen”, ini benar – benar adalah artis besar Tifanny Wen!

[sebelumnya Luna Jiang salah paham terhadap identitas “Febby Wen”, akan di lengkapi di sini.]

Mengenai teman kelasnya yang bernama “Tifanny Wen”, yang mirip dengan artis Tifanny Wen, sekarang Luna Jiang, Johnny Gu, dan Regina Qiu Terkadang memanggilnya “Febby”, ini juga karena kemarin saat mereka di kamar dan melihat ponsel Gina Si yang memberikan nama “Febby”, membuat mereka menebak alasan teman mereka “Tifanny Wen” yang ikut pelatihan militer bersama dan langsung cuti sekolah, dan juga alasan menggunakan identitas “Febby ” untuk berkomunikasi.

Karena Gina Si sebenarnya Beberapa hari yang lalu pernah mengatakan kepada mereka, sebenarnya teman mereka “Tifanny Wen”, masih ada nama lain bernama “Febby”, masih memberi tahu mereka, jika Bertemu dengan orang Keluarga Long, dan Bertemu dengan Tifanny Wen, masih harus memanggilnya “Febby”.

Sedangkan saat itu, Luna Jiang dan teman – temannya tidak mengerti, tapi mengingat nama “Febby” ini. Sedangkan, mereka lebih bersedia memanggilnya “Febby”, jika tidak, tadi saat ada telepon masuk di kamar tadi, tidak akan langsung menggunakan nama “Febby” melainkan “Tifanny Wen”.

Bagaimana pun dari yang mereka lihat, nama “ Tifanny Wen” ini, menunjuk kepada artis besar.

“a? Tiff… Tifanny Wen….” Johnny Gu melihat, awalnya yang merasa terkejut dengan teriakan seseorang, mendengarnya memanggil nama “Tifanny Wen”, dan awalnya masih belum tersadar, masih mengira kalau itu adalah teman sekelasnya. Tapi sekarang yang mereka lihat adalah……. Sesaat mereka sekarang tidak bisa menenangkan diri.

Sedangkan kebetulan, di saat ini..

Kamar lain di lorong itu, otak Gina Si yang tiba – tiba terpikirkan “menerjemahkan” nama, masih mendengar suara teriakan, hatinya mencit, lalu membalikkan badan dan menerobos keluar kamar….

Ini adalah reaksi naturalnya! Karena takut terjadi sesuatu kepada Luna Jiang.

Dengan cepat, pintu terbuka, Gina Si berjalan keluar.

Yang membuatnya terkejut adalah, tidak jauh dari lorong itu ada banyak orang.

Gina Si terkejut, tiba – tiba terpikirkan sesuatu, langsung keluar dari pintu, lalu, berdiri bersama Luna Jiang dan temannya yang lain.

Sebenarnya…….

Dia tadi karena teriakan Luna Jiang, baru keluar untuk melihat – lihat.

Saat itu, yang di pikirkannya, hanya untuk melihat – lihat, meskipun tahu di depan ada yang berjaga, dia membuka pintu juga tidak akan bisa keluar, tapi juga tetap harus keluar dan mengintip apa yang terjadi dengan Luna Jiang.

Tidak terpikirkan….

Begitu membuka pintu, dia menyadari, sepertinya ini adalah saat yang tepat untuk pergi!

Karena, di luar banyak orang, dan mereka bukanlah orang Elang Hitam. Jika di lihat – lihat, orang – orang ini juga tidak punya kesempatan untuk kembali memasukkannya ke kamar.

“nona Si….”

Se gerombol orang hitam itu terkejut, raut wajahnya buruk. Mengulurkan tangan jelas ingin menarik Gina Si, tapi tangan ini, juga hanya di ulurkan saja, juga tidak berani langsung menariknya dengan kekerasan di depan banyak orang ini.

Hanya saja….

Jika tidak menarik gadis ini kembali ke kamar dengan kekerasan, mereka akan pergi bersama se gerombol orang ini!

Kenyataannya, memang seperti ini!

Karena ketiga orang ini sudah berjalan ke arah “Tifanny Wen”.

Tidak lama kemudian, keempat orang sudah berada di antara reporter.

Lelaki berpakaian hitam:………

“pang… panglima…. Ini… apakah kita perlu bertindak?” seorang berpakaian hitam tiba – tiba berkata, lalu membalikkan kepala, dan menyadari saat ini Jeremy Fan yang ada di kamarnya tiba – tiba membuka pintu dan diam – diam berjalan ke depan pintu, pandangannya mencari tahu, ke arah Gina Si yang ada di antara orang – orang?

Jeremy Fan menggelengkan kepala, hanya mengeluarkan dua kata, “tidak usah!”

Akhir seperti ini, bahkan Jeremy Fan saja tidak bisa memprediksi.

Hanya saja….

Dia saja tidak menyiksa perempuan itu, hanya Mencarinya untuk menagih hutang saja. Sekarang hutang sudah di minta, membiarkan dia pergi untuk sementara waktu juga tidak masalah.

Hanya saja….

Mengapa Tifanny Wen bisa muncul di sini?

Pandangannya berpindah ke arah Tifanny Wen, dengan curiga. Lalu pandangannya beralih ke arah Gina Si, lalu tiba – tiba menebak…. Jangan – jangan? Ini bukan kebetulan?

“Tifanny, kamarmu ada di mana?”

Saat ini, reporter bertanya.

“aku lihat….” Tifanny Wen menundukkan kepala, raut wajahnya terlihat bingung, lalu berkata: “eh! Mengapa aku salah melihat! Aku pastis udah pusing karena terlalu lama di mobil, bahkan nomor kamar saja bisa salah lihat. Bukan di lantai ini, tapi ada di lantai lain.”

Selesai berbicara, dia melihat reporter dengan tatapan kesal dan bingung, lalu membalikkan badan dan berjalan ke arah lift.

“eh? Salah lihat?” reporter tercengang, lalu tersenyum dan berkata: “di saat sibuk, tidak apa jika salah lihat.”

Selesai berbicara, hati mereka sangat senang: sifat Tifanny Wen sangat ceroboh! Poin ini, sudah bisa di jadikan topik untuk gosip!

Para reporter tentu saja tidak peduli dengan masalah kecil seperti ini. Maka, se gerombol orang itu, langsung pergi dari sini.

Hanya tersisa lelaki Elang Hitam yang berpakaian jas, yang sedang kebingungan….

……..

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu