Cinta Setelah Menikah - Bab 161 Karaoke, Suami Istri Bertemu (1)

“eh… aku…”

Sambil Aston berbicara, tiba – tiba suaranya mengecil. Tifanny Wen yang mendengarnya, awalnya masih ada perasaan khawatir, sesaat menjadi hilang.

Baiklah, karena ini adalah keinginan tuan besar Long, maka dia dengan tenang menerimanya.

“tapi, guru, sekarang aku di sekolah.” Tifanny Wen menjawab: “Febby Wen sekarang sekolah di Universitas dalam negeri, sedangkan aku sekolah S2 di universitas Nanqiong, jika aku berkata kalau aku adalah Febby Wen, maka akan sangat mudah ketahuan.”

“ini…. Sebenarnya kakak kelasmu bulan depan baru akan kembali. Kalian seharusnya sekarang sedang latihan militer bukan, seingatku peraturan universitas Nanqiong mengharuskan anak baru untuk mengikuti latihan militer selama satu bulang. Tunggu setelah kamu menyelesaikan latihan militer, bagaimana jika kamu…. Meminta izin dulu, setelah masalah selesai baru kembali bersekolah.”

Astor yang mengatakannya semakin rendah diri.

Baiklah, karena masalah ini mengganggu sekolah anak didiknya, memang tidak begitu baik.

Tapi dia benar – benar membutuhkan pertolongan Tifanny Wen ini.

Tifanny Wen memutar bola matanya, awalnya merasa ini tidak begitu baik, tapi Astor gurunya tiba – tiba berkata: “bagaimana jika, kamu bisa mencariku kapan saja, aku akan membantu pelajaran aktingmu….”

Detik selanjutnya…

“baik.” Tifanny Wen langsung menganggukkan kepalanya.

…..

Universitas Nanqiong, malam hari, latihan militer baru saja selesai.

“pelatih hari ini adalah Ulang tahunku, aku mengajak teman – teman untuk karaoke, apakah kamu ada waktu? Aku mengundangmu.”

Di lapangan, murid Bahasa luar baru selesai latihan, seorang anak perempuan tiba – tiba datang ke hadapan Yansen Mu, bertanya dengan manis.

Sebelah perempuan, masih ada Gina Jing, “iya iya, ayo ikut pelatih.”

Yansen Mu menggelengkan kepala: “tidak ikut.”

“a? ayolah pak pelatih, nanti aku ingin bernyanyi bersama mu, ayo ikut.” Perempuan yang Ulang tahun itu tidak patah semangat, bertanya lagi, dengan suara yang lebih lembut. Pandangannya terarah pada Yansen Mu, dengan matanya yang berkilau, terlihat “aku sangat mengagumimu”.

Teman – teman di sampingnya yang melihatnya, diam – diam tertawa. Meskipun hanya latihan dua hari, tapi perempuan yang Ulang tahun ini sudah terlihat sangat menyukai pelatih yang tegas ini.

Nama perempuan ini adalah Luna Jiang, katanya adalah anak orang kaya. Anak orang kaya sepertinya, tentu saja punya keberanian lebih dari anak biasa. Biasanya anak – anak terhadap Yansen Mu yang memiliki aura besar, jangankan menyapa, bahkan satu kata saja juga tidak berani.

Tapi perempuan bernama Luna Jiang ini, katanya kemarin malam sudah berbicara kepada teman – temannya kalau dia menyukai pelatih yang dewasa ini, katanya ingin mengejarnya.

Kebetulan, teman sekamarnya bukanlah orang yang bisa menyimpan rahasia. Tidak sampai satu hari, infonya sudah beredar.

Meskipun Yansen Mu tidak mendengarnya, tapi bagi teman – teman sekelasnya, ini bukan rahasia lagi.

Saat ini banyak anak – anak yang belum bubar melihatnya, dan menertawainya di belakang. Mengejek dalam hati. Tentu saja, mereka tidak berani mengejeknya. Karena aura pelatih ini, benar – benar sangat mengerikan.

Luna Jiang tidak tahu apa – apa, Yansen Mu juga tidak punya maksud apa pun, saat ingin menolaknya, tiba – tiba terdengar ada salah satu murid yang berkata, “oh ya, Luna Jiang. Hari ini masih ada satu murid bernama Tifanny Wen, sepertinya dia tadi ke bandara menjemput gurunya yang dulu, sekarang sepertinya sedang menemani gurunya. Tapi nanti dia juga akan datang, aku akan menjemputnya, kalian pergi dulu. Nanti kita ketemu di sana.”

Orang yang berbicara itu, kebetulan adalah Johnny Gu orang yang memberikan sop hangat untuk Tifanny Wen. Ke mana Tifanny Wen pergi, tentu saja tidak memberitahu Johnny Gu.

Hanya saja hari ini Johnny Gu bertanya kepada Gina Jing mengenai Tifanny Wen, Gina Jing juga hanya menjawabnya. Sedangkan tadi Gina Jing mengirimkan alamat tempat karaoke kepada Tifanny Wen, dan Tifanny Wen menjawab bahwa nanti dia akan datang.

Saat Gina Jing mengirim pesan kepada Tifanny Wen, Johnny Gu kebetulan ada di sebelahnya, sekalian menanyakan alamat Tifanny Wen. Setelah Tifanny Wen melaporkan alamatnya, Johnny Gu ini langsung berencana untuk menjemput Tifanny Wen.

Meskipun Gina Jing merasa tidak perlu menjemputnya, tapi dia mengerti perasaan Johnny Gu, tetap ingin rajin menjemputnya, dia juga tidak bisa mengatakan apa pun.

Hanya saja Gina Jing merasa kasihan. Johnny Gu ini baru mengenal Tifanny Wen selama dua hari, sudah serajin ini. Jika dia tahu kalau Tifanny Wen sudah punya pacar, entah bagaimana. Tapi dia merasa hal seperti ini sebaiknya Tifanny Wen saja yang memberi tahunya, dia juga tidak mengatakan apa pun lagi kepada Johnny Gu.

Luna Jiang yang mendengarnya, langsung menganggukkan kepalanya: ”baik. Ketua kelas Johnny, setelah kamu menjemput Tifanny Wen, jangan sibuk pendekatan di mobil loh. Jangan sampai telat.”

Johnny Gu tersenyum. Dengan cepat, dia langsung pergi.

“pelatih, kamu…” Luna Jiang memutar kepalanya, ingin terus membujuk Yansen Mu.

Siapa yang tahu saat ini, Yansen Mu belum mendengar ucapannya sampai habis, langsung berkata: “aku pergi.”

……..

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu