Cinta Setelah Menikah - Bab 26 Tingkat Ketidaktahu maluan Juwita (2)

Benar saja......

Tiffany berpikir benar saja Raymond tidak biasa, dia sangatlah tenang.

Tapi, meskipun dia tidak mengatakan putus dengannya.....tapi dia juga telah bertindak cukup jelas, Dia telah mendapatkan sahamnya, tentu saja dia tidak perlu menjaga perasaannya.

"Putus? Bukankah kalian sangatlah mesra? mengapa kalian putus?"

"Apakah benar-benar putus? 5 hari yang lalu, 5 hari kemudian Direktur Raymond langsung mempunyai pacar baru? apakah kamu tidak sedih? atau mungkin kamu putus dengan Tiffany karena adanya Juwita yang mencampuri hidup kalian?"

Orang-orang juga tidak bodoh, meskipun perkataan Raymond membuat situasi membaik, namun ini juga mengundang tebakan orang-orang, apakah karena Juwita yang merusak hubungan orang, maka dari itu membuat Raymond putus dengan Tiffany.

“Alasan aku putus dengan Tiffany bukan karena adanya orang yang mencampuri hubungan kami, Alasannya adalah.......menurutku mungkin saja karena aku yang kurang bersabar, dibanyak saat, aku kurang bisa menerimanya, sehingga membuat cinta kami semakin memudar hari demi hari.

Raymond melanjutkan.

Apa-apaan ini......kurang bersabar, kurang bisa menerima Tiffany, bukankah ini mengatakannya dengan halus bahwa sangatlah gampang marah, mudah bersalah, manja, dan membutuhkan kesabaranmnya untuk menerimanya?

Perkataan ini membuat semua orang membandingkan Tiffany dengan Juwita, image Juwita di internet memang lebih baik daripada Tiffany, seorang lelaki tidak kuat dengan wanita yang galak dan kejam dan memilih yang lembut juga memang masuk akal.

"Semuanya, aku......" Juwita lalu berkata ketika semua orang sedang termenung, matanya memancarkan rasa bersalah, suaranya lembut, "Direktur Raymond baru saja putus dengan kakak, aku langsung menjalin hubungan dengannya, memang aku bersalah dengan kakak, jadi disini aku ingin meminta maaf dengan kakak, hanya saja.....ajaran keluargaku ketat, aku juga jarang berpacaran, orangtuaku dekat denagn Direktur Raymond, dan keluarga kami semua berharap untuk melihat anaknya menikah, aku bersama denagn Direktur Raymond karena orang tuaku juga merasa Direktur Raymond adalah lelaki yang bisa diajak hidup bersama, dan pernikahan antara kedua keluarga kami jugalah yang paling diharapkan oleh kedua keluarga, oleh karena itu.......aku menjadi pacar Direktur Raymond."

perkataan ini.....

benar-benar tajam!

benar-benar pintar bicara!

benar-benar pintar menjebak!

Tiffany ingin langsung memberikan medali mengarang kepada Juwita.

jika semua orang mempercayai perkataannya, maka dia langsung saja membersihkan nama buruknya dalam sekejap....

perkataan Juwita ini mengatakan bahwa

dirinya bersama dengan Raymond setelah Tiffany putus dengannya.

dan alasan untuk bersama dengannya adalah karena biasanya dia polos, dan tidak pernah pacaran, dan keluarganya mengharapkannya menikah jadi memperkenalkan Raymond kepadanya.

<>

Dia benar-benar adalah wanita yang baik dan berbakti, maka dari itu dia mendengarkan perkataan orang tuanya dan mencoba untuk berpacaran dengan Raymond.

Karena jika dia berhasil menikah dengan Raymond, itu sangat membantu bisnis kedua keluarga, perkataan ini malah membuat orang kasihan dan lebih suka terhadapnya, merasa bahwa dia adalah seorang putri yang berbakti yang demi keluarganya menikah dengan orang lain!

ditambah lagi Juwita sekarang terlihat merasa bersalah dan bimbang, serasa dia merasa bersalah dengan Tiffany namun dia juga ingin melancarkan pernikahan ini untuk tidak melanggar harapan orang tua, dia terlihat sangatlah bimbang.

Perkataannya ini memang membuat orang percaya.

"Ternyata seperti itu, aku sudah bilang bahwa orang sebaik Juwita mana mungkin menjadi pelakor."

"Juwita, jika Direktur Raymond sudah putus maka kamu tidak ada apa-apanya bersama dengannya, hanya saja Tiffany yang tidak bisa mempertahankan lelakinya, kamu tidak perlu merasa bersalah."

"Duh! Juwita sungguh kasihan sekali, dia diatur dengan ketat oleh keluarganya, bahkan pacaran saja juga pertama kalinya, bahkan langsung dengan tujuan menikah, dan itu juga demi keluarga, benar-benar kasihan."

"Dengan begitu, Juwita, Direktur Raymond, kalian berencana untuk menikah?"

Ada orang yang berhasil menangkap poin penting yang lain.

berarti mereka akan menikah?

Raymond juga tidak menyangka bahwa Juwita bisa mengarangnya begitu indah.

pantas saja dia adalah wanita yang disukainya, tidak tegang dan kacau. dia bisa membalikkan kenyataan, mana seperti Tiffany, bodoh hingga seperti itu.....

Namun, menikah....

Jika adalah Juwita, juga boleh juga.

Raymond berpikir sejenak, lalu dia membenarkan perkataan Juwita, dan tersenyum, "Benar, Juwita adalah wanita yang baik, cantik dan lembut, aku sangatlah senang bisa bersama dengannya, hari ini aku datang membawanya membeli cincin pernikahan, kami berencana menikah, aku juga bersedia mengorbankan sedikit tenaga demi pernikahan antara kedua keluarga kami."

Hshhhh........

Wanita yang populer akan menikah! tentu saja akan ada sebuah kabar yang akan booming.

sedangkan mengenai apakah Juwita adalah pelakor atau tidak......sudah ada sebagian orang yang sudah mempercayai perkataan Juwita, dan tetap masih ada sebagian orang yang tidak mencurigainya.

Disaat ini tidak ada orang yang memperhatikan bahwa Tiffany tiba-tiba tersenyum, senyumannya sangatlah ceria, hanya saja didalam keceriaannya terasakan rasa sedih.

Putus? Menikah? sama sekali tidak perlu bertanya kepadanya dan langsung mengumumkannya ke publik, dan dalam perkataannya menyiratkan bahwa dirinya punya sifat yang buruk dan tidak bisa dibandingkan dengan Juwita yang lemah lembut.

tawakanTiffany sama sekali tidak ditutupnya, terdengar dengan jelas ditambah lagi suaranya yang membuat orang sedikit familiar, tentu saja banyak orang yang menelusuri suara ini, dan menatapi orang tertawa ini.....

Tiffany saat ini sedang tertawa dengan lepas namun terasa sedih, dia melepaskan masker diwajahnya, tentu saja senyuman diwajahnya mengekspresikan marah dan sakit yang diterimanya, dan langsung terlihat olehnya.

"Tif.....Tiffany....."

setelah maskernya dibuka, tentu saja semua orang berhasil mengenalinya.

"A.....adik...." Juwita tercengang, dia tidak menyangka bahwa ditempat ini dan dalam kondisi seperti ini bisa bertemu dengan Tiffany.

TIffany ada disini, kalau begitu perkataan dirinya tadi......

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu