Cinta Setelah Menikah - Bab 305 Tertarik Padanya, Menyatakan Untuk Mengejarnya. (2)

Di dalam mobil, seorang wanita menerima ponsel tersebut, jarinya dengan perlahan menggeser foto yang ada di ponsel.

Di dalam matanya, sorot kebencian terpancar, "Cepat atau lambat, aku akan mencabut satu persatu orang yang saat itu menyakiti adik perempuanku!"

Namanya Lena Mei, berasal dari negara F, pernah memiliki adik perempuan yang dulu berpisah bertahun-tahun lamanya, nama adiknya Sherina.

Ketika keluarganya mendengar keberadaan adiknya... hasil yang didapatkan, adiknya sudah meninggal.

Setengah tahun yang lalu, seorang wanita bernama Gu menemukan dirinya. Gu memberitahu kematian Sherina bukan kecelakaan, bukan karena bunuh diri, tetapi beberapa tahun yang lalu adiknya menjadi sandera untuk menarik seseorang masuk ke dalam jebakan.

Setelahnya, adiknya menjadi sandera tetapi orang yang dituju tidak datang.

Tidak ada orang yang menyelamatkan Sherina, tidak ada orang yang masuk ke jebakan perampok.

Akhirnya mereka kehilangan Sherina yang berharga. Orang yang merampok membunuh Sherina dengan kejam.

Awalnya Lena Mei tidak percaya ucapan Gu.

Tetapi hasilnya yang ditemukan keluarganya, perlahan-lahan mendekati dengan apa yang dikatakan Gu.

Jadi Lena Mei percaya.

Lena Mei ingat di rumah itu, saat kecil ayahnya selingkuh, ibunya mengidap penyakit keras, hanya tinggal dirinya dan adiknya yang saling bergantung satu sama lain di rumah yang kejam ini.

Di dalam hatinya, selain ibunya yang sudah meninggal karena sakit, Sherina adalah orang kesayangannya.

Maka dari itu dirinya ingin balas dendam!

Jadi, setengah tahun yang lalu Lena Mei meminta Gu membantunya. Lena Mei berkata, selama Gu memberi tahu siapa musuhnya, Lena Mei bersedia melakukan apa saja untuk Gu.

Tapi Gu setiap hari hanya memberinya petunjuk kecil, tidak langsung memberinya fakta yang sesungguhnya.

Tetapi sekarang dirinya sudah menemukannya...

Saat itu grup yang menculik adiknya menggunakan adiknya sebagai sandera untuk menarik orang lain masuk ke jebakan grup tersebut, yaitu beberapa grup kriminal yang bersekutu.

Di antaranya, ada 'Naga Hitam' yang bergabung.

Dan yang memerintahnya adalah Hendery Long, ketua Naga Hitam!

Walaupun Hendery Long bukan hanya satu-satunya musuh yang membunuh adiknya, juga bukan ketua dari kejahatan ini, tetapi Hendery Long termasuk partisipan yang dibayar untuk datang

Tetapi, bahkan jika Hendery Long adalah seorang kaki tangan, Lena Mei tetap akan menghabiskan mereka satu persatu!

"Nona, saat itu suasananya tidak tepat untuk memfoto. Semua foto ini aku foto diam-diam, jadi aku tidak bisa memfoto dari dekat."

Saat ini pria berambut panjang kembali berucap.

Seperti takut foto yang diambilnya tidak memuaskan Lena Mei.

Lena Mei diam, hanya membalik satu persatu foto tersebut.

Di foto tersebut, Lena Mei memandangi objek utamanya, walaupun pria yang dia lihat memakai topeng, tetapi karena alasan sudut pengambilan foto dan sulit memfoto dari dekat, masih ada pria lain di dalam foto tersebut.

Ketika Lena Mei menggeser foto sampai ke foto terakhir, tiba-tiba Lena Mei curiga, menatap wanita yang ada di foto itu dengan tidak percaya, "Wanita?"

"Ya, nona Lena. Dua wanita ini baru masuk ke dalam ruangan. Yang satu bernama Tiara Han, dia adalah adik dari wakil ketua Elang Hitam, yang satunya lagi adalah kekasih Hendery Long, aku tidak tahu namanya." Ucap pria berambut panjang itu: "Aku hampir menganggapnya orang yang patut dicurigai, lalu aku mengarahkan pistol ke arahnya."

Sorot mata Lena Mei terlihat janggal, "Kekasih Hendery? Kamu yakin?"

Tifanny Wen?

Jadi mahasiswi yang hari ini mengobrol dengan dirinya dengan gembira di universitas Nanqiong adalah kekasih Hendery Long?

"Aku yakin. Terlihat sekali Hendery sangat memanjakan wanita ini. Aku memperhatikan, bahkan saat wanita itu meminum alkohol, Hendery sendiri yang menuangkan untuk wanita itu."

Pria berambut panjang kembali berucap, "Ada apa nona Lena? Apa anda mengenalnya?"

"Tidak hanya kenal." Mata Lena Mei menyipit, tiba-tiba sorot matanya sulit diartikan, "Aku sekelas dengannya."

Begitu ucapan itu terucap, pria berambut panjang tersebut terkejut, "Itu... apakah nona bersiap..."

"Siapapun tidak bisa melawan adikku. Bahkan prinsip dan batasan yang selalu aku patuhi bisa aku tinggalkan demi balas dendam!"

Ketika Lena Mei mengucapkan hal ini, Lena Mei meletakkan ponselnya, menginjak pedal gas dan menjalankan mobilnya.

Lena Mei mengangkat kepalanya, ketika wanita itu melihat ke pemandangan luar melalui kaca, sorot mata rumitnya sudah hilang tak berbekas, tergantikan dengan senyum tak berbahaya dan polos seperti mahasiswi di kampus....

……

Saat ini Tifanny Wen juga sudah berada di dalam mobil.

Tifanny Wen duduk di kursi samping kemudi, dengan wajah suram melihat sebuah mobil yang sangat sangat biasa, di mobil volkswagen itu masih digantung papan bertuliskan 'taksi'. Tifanny Wen menoleh menatap Yansen Mu yang duduk di kursi kemudi, tidak tahu harus berkata apa.

Sekali lihat, mobil ini terlihat seperti taksi. Tapi pria ini tadi bilang, malam ini pria itu menyetir sendiri ke bar...

Ini semua demi menyembunyikan identitasnya?

Tapi pria ini masih menyetir sendiri. Apakah rahasianya tidak diketahui orang lain?

"Itu... bagaimana kamu melakukannya? Apakah kamu tidak mendengar ada seseorang yang melambaikan tangannya lama sekali sedang memanggil taksimu?"

Saat itu, Tifanny Wen mendengar dari luar mobil seorang bibi berbadan tinggi seperti ingin menghentikan mobil mereka, berjalan ke arah mereka dengan aura membunuh.