Cinta Setelah Menikah - Bab 97 Penggantinya, Kamu dan Dia, Sangat Mirip (1)

Meskipun Yansen Mu tidak ikut berdiri, tetapi banyak orang yang memiliki kedudukan di dunia entertainment mengerti jelas, sekarang pimpinan komisi inspeksi kota memiliki hubungan pertemanan yang sangat baik dengan direktur Mu pemiliki Sentum Group. Orang yang dilihat oleh para hadirin saat ini yang sedang berdiri mewakili Tifanny Wen bicara, dia adalah Baim Su, bukankah dia sekarang menjabat sebagai pimpinan komisi inspeksi kota X?

Dia dan direktur Mu sangat misterius itu memiliki hubungan yang sangat dekat. Saat ini dia ternyata berkata bahwa dia dan Tifanny Wen beserta direktur Mu adalah teman lama.

Kalau begitu.........hal yang barusan dibicarakan oleh Tifanny Wen adalah benar-benar mungkin terjadi.

Pemikiran pada hadirin semuanya melayang, meskipun mereka merasa sangat tidak menyangka, tetapi kemunculan Baim Su membuat perasaan mereka yang setengah percaya dan setengah ragu itu berubah menjadi percaya sepenuhnya. Keraguan dalam diri mereka itu karena mereka tidak percaya jika Tifanny Wen dan direktur Mu memiliki hubungan yang sangat dekat, tetapi sekarang Baim Su sudah membuktikannya, jadi keraguan itu pun hilang dengan sendirinya.

Terlebih lagi, Baim Su adalah pimpinan komisi inspeksi kota yang masih muda, dia juga termasuk orang yang legendaris, saat mendengar dia memanggil Tifanny Wen dengan nama panggilan sayang “Kak Fanny”, semua orang pun tidak berani meremehkan Tifanny Wen lagi.

Pepatah mengatakan, apapun latar belakang yang dimiliki seseorang itu pasti akan berteman dengan orang yang memiliki latar belakang yang sama dengannya. Tifanny Wen bisa mengenal begitu banyak kalangan bangsawan itu karena latar belakang dia juga........seharusnya latar belakangnya tidak rendahan.

Saat ini tiba-tiba para hadirin mengungkit masalah Tifanny Wen yang dulu sempat memberikan pelajaran untuk Raymond Jiang, apa mungkin............itu memang benar-benar terjadi.

Saat ini Tifanny Wen sedang mencibirkan sudut bibir, dia hanya merasa panggilan “Kak Baim” dan “Kak Fanny” sebenarnya sangat memalukan. Tetapi dia membalas perkataan Baim Su, berkata: “Benar juga, tidak ada hal yang lebih penting selain uang yang bisa digunakan untuk melakukan hal yang berguna. Kalau begitu, aku terima. Sepertinya, sutradara Yu juga tidak keberatan menyumbangkan banyak uang untuk kepentingan publik.”

Tifanny Wen tersenyum. Setelah selesai bicara, dia memutuskan untuk menerima permohonan sutradara Yu. Kemudian pembawa acara mulai menawarkan harga lelang.

Pembawa acara: .................................

Jacky Yu: ....................................

Raut wajah Jacky Yu saat ini sangat muram, dia juga tidak tahu bagaimana membantah perkataan Tifanny Wen. Karena didalam hatinya mengerti jelas, Tifanny Wen berani bicara seperti itu, pasti dia memang benar-benar mengenal Yansen Mu. Jika dia bilang kalau Tifanny Wen berbohong, maka Tifanny Wen juga pasti bilang kalau dia yang berbohong, jika nanti direktur Mu benar-benar berdiri dan ikut angkat bicara, semua orang pasti tidak akan mempercayai dia, dan dia melakukan hal semacam itu demi menutupi masalah dia yang berkaitan dengan kelompok militer.

Lagipula sekarang yang membuat para hadirin semakin percaya pada Tifanny Wen adalah sikap Tifanny Wen yang acuh terhadapnya.

Seolah ingin menyembunyikan ini, apakah ini adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang aktris yang menaati peraturan?

Mungkin karena dia sudah mendapatkan pekerjaan, tetapi di dunia entertainment, siapa yang memiliki keberanian sebesar itu dan berani menuduh dia? Tifanny Wen saat ini bersikap acuh, semakin membuat para hadirin merasa bahwa Tifanny Wen tidak takut padanya sama sekali.

Batin Jacky Yu merasa tertekan. Awalnya dia ingin menjebak Tifanny Wen kedalam lingkaran hitam, tapi sekarang malah dia yang dijebak oleh Tifanny Wen, apalagi dia juga harus menyumbangkan uang satu triliun rupiah.

Astaga! jika uang satu triliun rupiah ini mampu melenyapkan nama baiknya, maka dia juga merasa tidak rugi. Tapi sekarang, uang satu triliun rupiah ini tidak berguna apa-apa, malah sebaliknya, hal ini membuat semua orang merasa bahwa Jacky Yu ingin menyuap kelompok militer.

Tetapi, dia juga tidak berani bicara jika dia tidak ingin menyumbang. Jika tidak, maka semua orang akan merasa kalau dia hanya pura-pura baik. Kesulitan melanda dirinya, meskipun hal ini akan membuat reputasinya semakin terkenal, tetapi reputasinya di aspek yang lain, dia masih tetap mempedulikan itu.

Lalu, Jacky Yu hanya bisa cemberut, merasa kesal secara diam-diam.

Pembawa acara mulai melanjutkan penawaran lelang.

Tifanny Wen merasa sangat lega sudah terbebas dari jebakan Jacky Yu, dia pun mulai mengobrol dengan orang yang ada di sekelilingnya.

Penawaran lelang berikutnya, meskipun tidak ada hubungannya dengan Tifanny Wen, tetapi dia masih tetap tertarik untuk melihatnya.

Apa mungkin, di tengah proses lelang ini, Tifanny Wen juga ikut mengajukan penawaran harga lelang, dan dia menggunakan harga yang cukup tinggi untuk melelang benda itu, mendapat pujian dari banyak orang juga tidak akan mempengaruhi suasana hatinya.

Setelah acara pelelangan selesai, pesta perjamuan juga sudah mendekati penghujung acara. Menunggu hingga pesta perjamuan dibubarkan, Tifanny Wen tidak memunculkan masalah di luar dugaan lainnya. Tetapi didalam lubuk hatinya mengerti, masalah malam hari ini masih belum berakhir, karena dia masih harus menjalankan janji sebelumnya, yaitu menemani Jacky Yu makan.

Meskipun sudah dikatakan, dan para hadirin juga tidak memikirkan hal lain selain dia menemani Jacky Yu makan, tetapi didalam hati Tifanny Wen masih merasa kemungkinan akan terjadi jebakan yang lain.

Malam hari ini..............

Sangat jelas terlihat, mengotori nama baiknya adalah jebakan pertama Jacky Yu.

Tetapi meskipun jebakan pertama mereka ini berhasil, Tifanny Wen hanya takut dalam kondisi seperti ini, jadi lebih baik dia menerima permohonan Jacky Yu untuk menemaninya makan. Karena, meskipun nama baiknya sudah tercemar, membuat musuhnya ini rugi mengeluarkan uang satu triliun rupiah, apakah tidak membuatnya puas? apalagi uang ini juga disumbangkan untuk kegiatan amal.

Tifanny Wen didalam hatinya berpikir, jika orang yang menjebak dia sudah menebak dari awal jika dia akan menerima ajakan Jacky Yu, menemani dia makan, maka dari itu, apakah akan ada jebakan lain di saat makan bersama itu?

“Nona Fanny, pesta perjamuan malam ini, aku sebenarnya tidak nafsu makan, sejak tahu kamu ada disini, bagaimana jika kamu menemaniku makan malam bersama?”

Ternyata.............

Tifanny Wen masih belum pergi, tetapi Jacky Yu sudah mencarinya, waktu makan malam bersama pun diputuskan pada malam hari ini juga.

Tifanny Wen tersenyum sinis didalam hati.

Baru saja selesai pesta, dia juga sudah makan begitu banyak, ini dia masih ingin pergi makan malam, bukankah ini hal yang bodoh?

Perkataan Jacky Yu membuat dugaan Tifanny Wen semakin dalam. Hanya saja, makan malam kali ini............cepat atau lambat dia juga harus memakannya, jika dia membawa Melly ikut bersamanya, dia pun merasa tidak keberatan menerima ajakan itu.

“Baiklah, hanya saja aku tidak tahu, sutradara Yu sudah menyiapkan rencana makan malam dimana?” Tifanny Wen melontarkan senyum terpaksa, menjawab, “Uang sumbangan sejumlah satu triliun rupiah, pasti memilih tempat yang memiliki suasana indah, jika tidak, bukankah itu sangat rugi?”

Setelah Tifanny Wen selesai bicara, dia tidak melihat wajah Jacky Yu yang tiba-tiba muram, dia menengokkan kepala, tatapan matanya melihat kerumunan banyak orang, tiba-tiba saat ini juga ada sekelompok orang yang dikelilingi oleh mereka, lalu seorang wanita bersiap meninggalkan lokasi acara!

“Nona Gu, sutradara Yu mengeluarkan uang satu triliun rupiah untuk menyuruhku menemani dia makan malam, menurutmu, aku sebaiknya memilih tempat yang seperti apa? dengar-dengar Nona Gu ini sangat mengenal daerah sini, entah apakah anda memiliki saran?”

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu