Cinta Setelah Menikah - Bab 273 Bermanja Di Depan Pacar Sendiri.... (2)

Di foto diam – diam?

Apakah keberuntungan di pulau Nanqiong ini, melawannya?

Tifanny Wen pusing.

Bersamaan, sesaat ini dia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini.

Apakah dia harus menjawab dengan jujur, cara yang di gunakan, hanyalah untuk menyelesaikan permasalahan antara suami istri?

Memberi tahu hubungan pernikahan, jika pasangannya adalah Keluarga Mu, dia harus mempertimbangkan kembali, bukan hanya berdasar kemauannya saja. Keinginan Tuan Mu, dia juga harus mempertimbangkannya.

Hanya saja…..

Lelaki Yansen Mu itu, bahkan orangnya saja menghilang!

“ini ini ini”

Dan Regina Qiu saat ini, wajahnya kembali menghitam.

Suasana hatinya baru saja membaik, menghela napas lega dan memuji nona besar yang terlihat tenang, lalu kembali mengubah pendapatnya, tidak terpikirkan, nona besar kembali membuat masalah…..

…..

“itu… tuan….”

Di salah satu perusahaan Sentrum Group di pulau Nanqiong, salah satu ruangan, Aji dengan berhati hati mengetuk pintu ruangan Yansen Mu.

Dia menundukkan kepala melihat ponsel, benar – benar tidak tahu apa yang dia lakukan benar atau salah.

Tuan demi salah satu misinya, diam – diam mengikuti tokoh besar pergi ke luar negeri, setelah baru turun dari pesawat, dia menjadi sangat sibuk.

Baru turun dari pesawat, tuan tidak sempat beristirahat, karena urusan perusahaan dia datang ke salah satu cabang perusahaan untuk mengurus sesuatu.

Lagi – lagi sibuk seharian. Sekarang, kira – kira sudah jam makan siang. Aji memperkirakan waktu ini, Yansen Mu seharusnya sudah menyelesaikan semua urusannya, dan sudah punya waktu bukan.

Dia memperkirakan waktu istirahat ini, seharusnya Yansen Mu juga sedang beristirahat bukan.

Jadi…..

Dia datang ke sini untuk mengganggu tuan Mu, apakah begini baik?

Tapi….. nyonya….

“jika ada masalah nanti sore baru bicarakan.” Dalam ruangan, ada suara yang terdengar kesal.

“hanya saja, tuan, nyonya dia….” Aji baru ingin berbicara.

Lalu, belum selesai mengatakan, orang yang di dalam langsung berkata: “masuk.”

Pintu tidak tertutup , Aji mendorong pintunya.

Seperti tebakannya, saat ini Yansen Mu sedang bersandar di kursinya. Melihat dia masuk, baru mengangkat kepalanya, “apa masalah apa?”

“tuan, kamu lihat sosial media akan tahu apa yang terjadi.” Aji berkata.

Dia merasa, masalah hubungan terbongkar, sangat penting, tidak bisa di hiraukan.

Yansen Mu tercengang, baru mengerti. Dia mengeluarkan ponsel dan mencari nama Tifanny Wen.

Jelas dia tahu yang di maksud Aji adalah postingan sosial media yang berhubungan dengan Tifanny Wen.

Setelah dia melihatnya, Aji baru ingin mengatakan “tuan jangan marah”, akhirnya dia melihat tuan Mu ini ternyata….. tertawa!

Iya! Dia tertawa!

Dan masih tertawa dengan lebar!

Aji:….

“pergi menyetir.” Selanjutnya, Yansen Mu berdiri, dan dia memanggil Aji.

Aji:…..

Menyetir mobil?

Dia memang asistennya. Tapi tuan, dia juga punya sopir….

Mengenai mau kemana?

Aji semakin merasa, jika dia bertanya lagi maka sama dengan orang bodoh.

Hanya saja… tuan Mu apakah kamu tidak merasa lelah?

…..

Di acara pertemuan reporter, Tifanny Wen sekali lagi tidak tahu cara membalas pertanyaan reporter.

Setelah di pikir – pikir, dia hanya bisa menjawab : “acara pertemuan reporter hari ini sudah selesai, jika masih ada pertanyaan, kelak akan di beri tahu.”

Kelak?

Siapa yang akan menunggumu?

Para reporter menjadi gila, bahkan makan siang saja sudah tidak nafsu, ingin menghalanginya, berteriak, dan tidak membiarkannya pergi.

Bersamaan, balasan Tifanny Wen seperti ini, dari apa yang mereka lihat sama saja dengan merasa bersalah. Di internet, ada Beberapa Wens yang merasa sangat terkejut, benar – benar tidak bisa menerima idola mereka menggunakan kecantikannya untuk melakukan hal seperti itu, penggemarnya menjadi hatersnya, berteriak di sosial media.

Saat ini, Gina Si yang ada di trending topik sudah tidak di pedulikan lagi. Tifanny Wen pasrah, meskipun ada satpam di acara, tapi jika hari ini dia tidak memberi jawaban, mungkin akan langsung di marahi mati matian.

Dia tidak bisa pergi, melihat se gerombol reporter itu, saat ini tetap berlarian ke arahnya, benar – benar kesal.

Apalagi, sambil menyebut Yansen Mu…. kemarahan Tifanny Wen terhadap lelaki itu, perlahan – lahan bangkit.

Sambil memarahi, sambil menahan diri, tiba – tiba, sebaiknya dia tidak usah memikirkan apa – apa, langsung mencabut mikrofon dan berkata: “aku dan pacarku sedang bertengkar, menggunakan cara ini untuk menghilangkan pertengkaran, apakah salah? Kenapa, kalian merasa perempuan bermanja di depan pacarnya, meminta pelukan, sangat aneh?”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu