Cinta Setelah Menikah - Bab 341 Yansen Mu Sadar (1)

Daniel An lega. Ketika menunggu Gu kembali ke kamar, waktu sudah berlalu dua puluh menit.

Begitu Gu kembali, Daniel An pamit pada Gu, lalu pergi.

Begitu Daniel An pergi, Gu melihat Daniel An sekilas.

Berdasarkan jenis obatnya, Gu pikir Yansen Mu akan segera sadar.

Sebelum pria itu sadar, Gu harus mengerjakan satu hal lagi.

Gu melepas jaketnya, juga melepas pakaian luar Yansen Mu. Lalu Gu masuk ke dalam selimut dan berbaring di sana.

Awalnya Gu ingin melakukan sesuatu yang lebih atau semakin melepaskan baju mereka. Tapi tak disangka, Yansen Mu tiba-tiba bergerak dan sadar.

Gu membatu, terpaksa hanya melakukan ini.

Sepertinya Yansen Mu sadar lebih awal dari perkiraannya.

Tetapi tidak masalah. Tujuannya sudah tercapai.

".....?"

Tiba-tiba Yansen Mu bangkit dan duduk. Ketika Gu melihat Yansen Mu memiringkan tubuh, pria itu tampak terkejut, membatu dan setelahnya mengusap kepala, menatap ke arah Gu dengan tak percaya.

"Yansen... aaa...ku...." wajah Gu memerah, perlahan-lahan duduk, menghela napas lalu berkata: "Tidak apa, aku... tidak menyalahkanmu."

Begitu melihat respon Yansen Mu, Gu menebak pria ini lupa segalanya.

Sesuai dugaan Gu, mata Yansen Mu tampak lemah dan ada sorot curiga, tiba-tiba pria itu memukul kepalanya sendiri lalu bertanya: "Ini dimana?"

"Yansen, kamu... tidak ingat?"

Gu berpura-pura terkejut.

"Apa yang harus ku ingat? Aku ingat, aku baru kembali ke negara Long." Jawab Yansen Mu.

"Baru kembali?" Gu seperti tidak mengerti, "Kamu sudah kembali selama beberapa bulan. Hanya saja, kemarin kamu baru datang ke negara M."

Wajah Gu tiba-tiba pucat, "Kamu... tidak mungkin kan saat melakukan tugas diberi obat penghilang ingatan?"

"Ada apa?" Tanya Yansen Mu.

"Aku menerima perintah yang kamu berikan padaku, isinya saat kamu menjalankan tugas kamu menemui bahaya, kamu menyuruhku menyelamatkanmu. Ketika aku membawamu pulang, mu...mungkin kamu diracuni. Kamu menarikku...." telinga Gu memanas, saat membicarakan ini, Gu langsung menutupi tubuhnya dengan selimut lalu bicara lagi: "Tapi aku tidak menyangka, kamu tidak hanya diracuni satu obat. Selain obat yang semalam, juga... ada obat penghilang ingatan..."

Tiba-tiba suara Yansen Mu menjadi berat, "Sekarang tahun bulan dan hari apa?"

Gu langsung menjawab.

"Katakan dengan jelas padaku. Beberapa bulan ini apa yang terjadi?" Yansen Mu kembali bertanya.

Saat bicara, Yansen Mu sudah memakai kembali bajunya lalu turun dari ranjang.

"Jadi seperti ini..." setelah itu Gu mulai menceritakan hal yang terjadi selama sebulan, menceritakannya dengan bahasanya sendiri.

Gu pikir, dirinya hanya bisa memotong ingatan beberapa bulan pria ini.

Tetapi Gu tidak bisa menghancurkan sebuah fakta.

Masalah Tifanny Wen dan Yansen Mu, semua orang tahu hal ini. Tentu saja Gu tidak bisa menghancurkan semua ingatan orang. Jadi, Gu tidak bisa menutupi fakta bahwa Tifanny Wen bersama Yansen Mu.

Tetapi saat menjelaskan, Gu tidak mengatakan bahwa hubungannya dengan Yansen Mu hancur. Dan juga Gu berkata, Tifanny Wen bukanlah istri yang baik. Setelah bersama dengan Yansen Mu, Tifanny Wen hanya memberikan banyak masalah untuk pria itu.

Dan alasan kenapa Yansen Mu berada di sini, Gu menggunakan alasan bahwa Yansen Mu berinisiatif meminta bantuan padanya. Lalu kenapa Yansen Mu bisa berbaring satu ranjang dengannya, itu karena Yansen Mu menelan obat.

Gu adalah orang yang pintar, dia tahu bagaimana watak Yansen Mu.

Pria itu bukan orang yang tak bertanggung jawab. Yansen Mu menghancurkan kesuciannya, pria itu pasti akan bertanggung jawab.

Terkait Yansen Mu yang sekarang memiliki istri... Gu pikir, tidak ada di ingatan Yansen Mu. Pasti perasaan Yansen Mu terhadap Tifanny Wen tidak sedalam itu. Terlebih lagi ada foto 'pengkhianatan' Yansen Mu. Jika Daniel An semakin memprovokasi, membuat pihak wanita yang berinisiatif sendiri meminta cerai, Gu pikir ini bukanlah hal yang sulit dilakukan.

Walaupun Gu tidak begitu mengenal Tifanny Wen, tetapi ada hal yang pasti tepat jika itu sesama wanita. Gu pikir Tifanny Wen bukan wanita yang bisa menerima pengkhianatan seorang pria.

Begitu Yansen Mu bercerai dengan Tifanny Wen, pasti Yansen Mu tidak akan mengabaikan dirinya.

Gu berharap perhitungannya benar. Berpikir kemungkinan ini, Gu semakin tak sabar. Melihat Yansen Mu sudah memakai sepatu, Gu tidak terkejut. Gu pikir, melihat watak Yansen Mu, pria itu pasti ingin pergi dan mencari tahu hal yang terjadi selama beberapa bulan ini.

Gu pikir, pria seperti ini pasti membutuhkan waktu untuk mencerna fakta bahwa dia kehilangan ingatan.

"Kamu ingin pergi?" Saat ini Gu berinisiatif bertanya.

Di nada suara Gu ada nada keras kepala yang berbeda, "Jangan khawatir, aku tahu hal semalam adalah kecelakaan. Aku tidak akan memikirkannya. Kamu tak perlu bertanggung jawab."

Ketika mengatakan hal itu, Gu mengangkat kepalanya melihat punggung Yansen Mu yang tiba-tiba kaku.

Hanya saja, pria itu hanya merespon sedikit. Yansen Mu tak menjawab, masih memunggungi Gu. Setelah memakai sepatu, Yansen Mu langsung mengambil alat komunikasinya, membuka pintu dan pergi tanpa bicara apapun.

"Yansen..." Gu agak terkejut.

Gu tebak, hal yang pertama pria itu lakukan saat pergi adalah melihat situasi sekarang.

Tapi Gu tak menyangka, ketika pergi, Yansen Mu tidak bicara apapun padanya.

Tetapi...

Setelah Gu berpikir sebentar, wanita itu menjadi lega. Pasti Yansen Mu belum bisa mencerna semuanya. Ditambah lagi, pria itu sudah menikah. Membuat Yansen Mu mengatakan akan bertanggung jawab padanya, bukanlah waktu yang pas.

Sudahlah, Gu hanya tinggal menunggu dengan sabar. Menunggu Yansen Mu mencerna semuanya, menunggu Tifanny Wen hancur dan menunggu mereka bercerai...

……