Cinta Setelah Menikah - Bab 126 Perempuan Itu Mengingatnya? Selalu Menunggumu (1)

Kalau begitu intinya adalah: tuan ini, mengapa bermasalah dengan istrinya?

Edwin Rong melihat Yansen Mu dengan tatapan dalam: tiba – tiba dia terdiam, tidak berbicara, hatinya berpikir lelaki ini pasti sudah tidak memiliki suasana hati, setelah di pikir – pikir, dia tidak menahan diri bertanya: “tuan Mu, kakak ipar dia….”

“dia tidak apa.” Yansen Mu menjawab.

“kakak ipar mengganggumu?” Kenny Qin bertanya.

“tidak, dia sangat baik.” Yansen Mu menjawab.

Tifanny Wen sangat baik, juga tidak pernah menyebabkan masalah apa pun kepadanya. Meskipun Yansen Mu sedikit kecewa, tetapi juga tidak marah kepada Tifanny Wen. Hatinya tahu, dia tidak bisa menghadapi saat perempuan itu mengucapkan “aku cinta kamu” dalam mimpi, bukan salah Tifanny Wen, karena, cinta bukanlah sesuatu yang bisa kamu miliki jika kamu mengingininya.

Hanya saja, hatinya mengerti, tapi menyadari, dia sudah tidak bisa tidak mem pedulikannya.

Karena terlalu peduli, maka dia tidak bisa menerima ada lelaki lain di hati perempuan ini, jadi, dia…. Setidaknya sekarang tidak bisa mengatur perasaannya.

Yansen Mu tersenyum pahit. Pada akhirnya, dia menjadi semakin memiliki semuanya?

Dulu, sebelum menikahinya, dia selalu berpikir, selama bisa menikahinya, tidak peduli apakah perempuan ini mencintainya dia sudah puas. Tapi kenyataannya, saat dia setuju untuk menikahinya, lelaki ini memang sangat senang, meskipun tahu…. Perempuan ini tidak mencintainya, namun hanya untuk menikahinya saja.

Tetapi sekarang?

Sekarang dia semakin ingin memiliki semuanya. Sudah mendapatkan orangnya, tetapi tidak bisa untuk tidak mem pedulikan hatinya.

Terpikirkan dirinya saat di bar, sedangkan orang yang ada di Rumah sudah mencari kabar tentangnya, kartu yang ada di tangan Yansen Mu sudah tidak sehebat sebelumnya.

Dia melihat ponselnya, hatinya seakan terdengar kedua orang yang sedang berantam. Yang satunya memintanya untuk membuka ponsel, yang satunya memintanya tidak membuka ponsel.

Saat Yansen Mu sedang kebingungan, Kenny Qi yang ada di sebelahnya tertawa, tiba – tiba mengambil ponsel dan membuka sosial media.

“eh, kakak ipar masuk ke topik pembicaraan. Dia membagikan selfie dengan baju tidurnya.” Setelah Kenny Qin membuka sosial media, dia langsung mencari nama Tifanny Wen. Begitu melihat, Tifanny Wen sudah membagikan sesuatu di sosial medianya, dan di komentari oleh fans miliknya, atau ada juga yang memintanya untuk membagikan foto cantiknya agar bisa dijadikan wallpaper.

Kenny Qin tersenyum, memikirkan Tifanny Wen memang semakin terkenal.

Begitulah dunia entertainment, ada gosip buruk, juga ada kesempatan untuk menjadi bersih lagi.

Tifanny Wen yang sekarang, tentu saja sudah membersihkan nama baiknya berkali – kali. Meskipun dia belum membersihkan nama baiknya mengenai kejadian dua tahun lalu, tetapi sekarang netizen tidak mengungkit masalah itu lagi.

Jika seperti ini terus, Tifanny Wen akan semakin terkenal.

Kenny Qin memencet foto selfie milik Tifanny Wen, lalu memperbesarnya.

Menyadari perempuan yang ada di foto itu, mengenai baju tidur biasa, yang besar, tidak terbuka, bahkan bisa di bilang sedikit tertutup, tetapi justru terlihat berbeda.

Terutama perempuan ini terlihat baru saja mencuci rambutnya, dan belum terlalu kering, masih sedikit basah, dengan gaya imut-nya memonyongkan mulut, benar – benar sangat menggoda!

Sial!

Aktris sejak lahir ini, mengapa Menikah dengan Yansen Mu yang seperti batu ini.

Kenny Win tersenyum sambil menggoyangkan ponselnya, tiba – tiba berkata: “kakak ipar sepertinya mengunggah foto baru, sebuah foto selfie, benar – benar ingin di simpan.”

“coba ku lihat.” Edwin Rong yang ada di sebelah tiba – tiba memiringkan kepalanya, begitu di lihat, dia tersenyum: “bahaya, aku sekarang semakin ingin memilikinya.”

Baim Su tidak melihat, hanya sedikit bergetar, melirik ke arah Yansen Mu yang wajahnya semakin gelap, diam – diam memonyongkan mulut. Benar – benar bukan sahabat, masih bisa meledek teman ini. Meledek ini, benar – benar tidak bermoral, hanya saja satu detik kemudian…

Baim Su: “Yansen. Kamu benar – benar tidak mau membuka ponsel? Jika kakak ipar mengirimkan pesan, kamu tidak bisa melihatnya jika tidak membuka ponsel.”

Yansen Mu menaruh kartu yang ada di tangannya, bertanya: “masih tidak mengeluarkan kartumu?”

“tidak.” Ketiga orang menggelengkan kepalanya, “sudah tidak ingin main, tidak menarik.”

Akhirnya Yansen Mu menaruh kartu yang ada di tangannya, berkata: “kalau begitu tidak main lagi.”

Selesai berkata, dia mengambil ponsel dan berdiri, setelah mengatakan “pulang”, lalu mengedipkan mata, dia sudah menghilang di antara orang – orang.

Kenny Qin:….

Baim Su:…..

Edwin Rong: …..

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu