Cinta Setelah Menikah - Bab 217 Kamu Adalah Pencipta Lagu Itu? (1)

Terutama lagu khayalan indah seperti ini, seharusnya dipadukan dengan suara yang jernih, barulah pantas.

Saat para penonton memikirkannya seperti itu, Tifanny Wen sudah kembali berbincang dengan Daniel beberapa kata. Setelah itu, dia menyapa para penggemarnya, lalu meninggalkan area tengah panggung, dia pun duduk di tempat duduk yang telah disediakan untuknya di depan, kemudian menyerahkan penampilan berikutnya kepada Daniel, diikuti oleh sorak para penggemar.

Sinar lampu di atas panggung mulai redup. Saat menunggu lampunya kembali bersinar, musiknya sudah dimulai, Daniel yang di atas panggung pun sudah berganti pakaian.............

Konser musik masih tetap berjalan. Selain Tifanny Wen sendirian menyanyikan sebuah lagu di tengah acara, dia juga duet dengan Daniel menyanyikan lagu milik Daniel.

Tifanny Wen juga hanya fokus mengerjakan hal yang dia lakukan, dia bahkan tidak memperhatikan orang lain dan tidak mempedulikan masalah yang lain. Di tengah penampilannya ini, dia sedikit memikirkan seharusnya Gina Si tahu maksud perkataannya barusan yang membocorkan bahwa perusahaan “New Ball Entertainment” akan merekrut penyanyi cantik.

Pokoknya, jika Gina Si ingin merilis album, cepat atau lambat dia akan tahu. Sudahlah! bocoran New Ball Entertainment, dia sebenarnya juga mungkin tidak memiliki keberanian yang besar untuk membayangkan yang berpura-pura itu adalah Tifanny Wen.

Faktanya, memang seperti dugaan Tifanny Wen.

Gina Si saat ini, biarpun dia sangat menyukai musik, ternyata dia juga tidak begitu tertarik mendengarkan konser. Dia menggoyangkan tongkat lampu yang ada di tangannya, tetapi ekspresi wajahnya memperlihatkan bahwa pikirannya tidak fokus disini. Pikirannya kacau setelah mendengar perkataan Tifanny Wen barusan.

Pencipta lagu yang berbakat dan cantik?

Apakah wanita yang dia katakan ini adalah dirinya?

Detak jantung Gina Si berdebar kencang, sebenarnya saat ini dia masih belum bisa mencerna perkataan Tifanny Wen barusan. Dia bahkan merasa sangat tidak percaya diri, “Pencipta lagu” yang dikatakan oleh Tifanny Wen ini bahkan bukan dirinya.

Tetapi, jika bukan dirinya, maka siapa?

Pelajar? pencipta lagu《Putri Raja》? 2 hal ini sangat cocok dengan karakteristiknya!

Tetapi, jika wanita itu adalah dirinya.................

New Ball Entertainment?

Bagaimana mungkin dirinya bisa masuk ke perusahaan besar seperti ini?

Bukankah perusahaan itu adalah milik ayah teman sekelasnya yang bernama “Fanny”? bagaimana bisa New Ball Entertainment? New Ball Entertainment adalah perusahaan milik artis besar Tifanny Wen.

Apa mungkin............................

Ayah yang dikatakan oleh teman sekelasnya yang bernama “Fanny” ini adalah seorang manager umum yang ditunjuk oleh perusahaan Wen untuk mengatur New Ball Entertainment setelah saham New Ball Entertainment dipegang oleh perusahaan Wen? sedangkan teman sekelasnya yang bernama “Fanny” ini kebetulan adalah anak dari seorang manager umum perusahaan ini?

Kalau begitu tidak aneh jika dia mengatakan bahwa ayahnya mendirikan sebuah perusahaan entertainment.

Hal yang aneh sebenarnya adalah................... teman sekelasnya yang bernama “Fanny” ini mirip seperti artis besar Tifanny Wen.

Tetapi, Gina Si tidak memikirkan bahwa 2 orang ini adalah satu orang yang sama. Bukan karena otaknya yang bodoh, tetapi.................teman sekelasnya yang bernama “Fanny” dengan artis besar Tifanny Wen sebenarnya memberikan perbedaan rasa yang sangat besar. Yang satu memiliki kekuatan yang gemilang, yang satu lainnya sangat mudah bergaul, karakteristiknya juga sangat berbeda, wajahnya juga sedikit berbeda. Hal ini juga yang mungkin membuat dia bisa memunculkan pemikiran seperti ini dan bisa dengan cepat menghilangkan rasa yang membebaninya.

Dia tidak memikirkan bagian sisi ini secara keseluruhan. Perasaannya saat ini gelisah, hampir sulit untuk percaya dan bersemangat serta tidak begitu percaya memikirkan hal ini.

Dia mengelus tangan, tidak tertarik mendengarkan konser ini. Hingga setelah konser musik ini selesai dan sudah ada beberapa crew karyawan yang mengatur bubarnya konser, Gina Si masih belum sadarkan diri dari perkataan artis besar Tifanny Wen.

“Hei hei...............kenapa melamun? konsernya sudah selesai. Ayo pergi, aku mengenal crew karyawan disini, aku bawa kalian pergi ke belakang panggung untuk meminta tanda tangan dan foto bersama Tifanny Wen dan Daniel.”

Saat ini Luna Jiang berkata.

“Hah?” Gina Si baru sadarkan diri.

Kemudian dia melihat saat ini Daniel sudah meninggalkan panggung. Sedangkan orang yang duduk di depan dan di belakang juga sudah mulai meninggalkan area konser, sangat terlihat jelas bahwa semua orang bersiap untuk pulang ke rumah setelah konser ini selesai.

Sekalinya melirik ke Luna Jiang dan teman yang lain, sangat terlihat jelas bahwa mereka sangat gembira. Menghampiri Tifanny Wen begitu saja tanpa persiapan sama sekali.

Gina Si sedang memikirkan kapan menghampiri Tifanny Wen, tetapi dia malah sudah ditarik oleh mereka.

Dia pun mengikuti mereka dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dengan upaya dalam waktu singkat, dia pun menyadari mereka sudah berjalan ke lorong. Barusan di lorong itu ada crew karyawan yang menghalanginya. Tetapi, sekalinya melihat Luna Jiang, mereka pun memberi jalan pada kami.

Identitas Luna Jiang sebagai keturunan konglomerat dari keluarga Jiang ini sangat berguna.

“Waw, kenapa telapak tanganmu begitu banyak mengeluarkan keringat dingin?” Saat ini Luna Jiang tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, dia melirik ke arah Gina Si.

Dia memegang tangan Gina Si, saat ini dia merasa telapak tangannya basah, lalu dia pun bertanya sambil terkejut dan bingung.

“Aku................gugup............” saat ini Gina Si merasa ketakutan.

“Huk..............bukankah seharusnya bersemangat? kamu kenapa malah gugup?”

“Bukankah ini karena aku belum pernah bertemu langsung dengan seorang artis besar.”

“Tidak masalah? melakukan suatu hal pasti ada kali pertama. Tenang saja. Apalagi kita sudah diijinkan masuk, tetapi belum pasti juga mereka mau memberikan tanda tangan dan foto bersama,” jawab Luna Jiang.

Baru selesai bicara, dia teringat sesuatu, tiba-tiba berkata: “Hih? tidak benar! Bagaimana mungkin kamu belum pernah bertemu langsung seorang artis besar? Queenie Si itu, bukankah dia adalah kakak sepupumu? apa itu kamu anggap belum pernah bertemu langsung dengan artis besar? terlalu merendahkan diri............orang seperti kita inilah yang benar-benar belum pernah bertemu langsung dengan artis besar.”

Pada akhirnya setelah selesai mengucapkan perkataannya, Luna Jiang mendengar suara langkah kaki dari belakang mereka. Lalu menengokkan kepala............hukkkkk..............

Artis besar sungguhan, bukankah barusan dia muncul didepan mata?

“Queenie Si” Luna Jiang menengokkan kepala, tiba-tiba menyebut nama ini.

Benar!

Di tengah lorong yang panjang, di belakang mereka sedang ada seorang wanita yang berjalan pelan. Wanita itu terlihat sangat terpandang, pakaiannya mewah, wajahnya cantik dan elok, dia adalah Queenie Si yang barusan berada di lokasi konser, dan mereka tidak mungkin tidak mengenalnya!

Lorong ini menuju belakang panggung, orang biasa tidak akan mungkin bisa masuk. Queenie Si tentu saja tidak mungkin tidak bisa masuk.

Gina Si serta Regina Qiu dan Johnny Gu yang ada di sebelahnya tiba-tiba termangu.

Queenie Si?

Kenapa bisa melihat dia berada disini?

Permaisuri!

Kepribadian penyanyi muda bagai permaisuri. Jika itu dulu, beberapa dari mereka kecuali Gina Si pasti sangat bersemangat maju ke depan untuk meminta tanda tangan dan foto bersama dan sebagainya. Apalagi Queenie Si juga termasuk penyanyi nomor satu dia pulau Nanqiong.

Tetapi sekarang............mereka hanya termangu begitu saja, mereka tidak memiliki pemikiran seperti itu. Apalagi didalam hati mereka juga mengerti hubungan dia dengan Gina Si. Masalah plagiat Gina Si waktu lalu, hingga saat ini tingkat popularitasnya masih sangat tinggi di berita instagram, meskipun mereka tidak menanyakan hal ini juga tidak mengerti jelas apa yang terjadi diantara mereka, tetapi mereka sangat yakin bahwa hubungan Gina Si dan Queenie Si sangat buruk.

Memuji artis? bagi mereka, tidak ada yang lebih penting dibandingkan seorang teman.

“Ayo jalan.” Gina Si saat ini juga malas mempedulikannya, setelah dia menengokkan kepala sebentar, dia pun langsung memalingkan wajah sambil berkata.

Kemudian...................

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu