Cinta Setelah Menikah - Bab 275 Fanny, Makan Dulu (1)

Pulang?

Tifanny Wen terkejut.

Sebenarnya ayah Mu yang sibuk ini sudah sejak kemarin meninggalkan pulau Nanqiong. Dan sejak kemarin, Tifanny Wen sudah pindah dari hotel dan pulang ke villa.

Yansen Mu di dalam hatinya mengerti jelas bahwa ayah Mu sudah pergi meninggalkan pulau Nanqiong. Dia merasa sangat bersalah, tetapi, 2 hari ini dia sibuk mengerjakan urusannya, dia juga tidak memiliki cara lain.

Saat ini, ketika Yansen Mu mengatakan ingin pulang, Tifanny Wen pun sudah tahu bahwa yang dimaksud dia adalah pulang ke villa.

Sehingga.................

Apa benar-benar tidak makan, lalu langsung pulang begitu saja?

@(((

Tifanny Wen benar-benar tidak selera makan.

Tetapi dia selalu makan tepat waktu, jawaban dia saat ini adalah alasan utama untuk tidak menghargai Yansen Mu.

Saat ini sekalinya mendengar Yansen Mu benar-benar tidak menghargai dia dan langsung menurutinya pulang ke villa, Tifanny Wen seketika itu juga mencibirkan mulut, dia duduk di jok sebelah pengemudi dengan perasaan kesal, dia menganggap Yansen Mu tidak ada dan dia hanya melihat handphone miliknya. ^#$$

“Fanny, sabuk keselamatan.”

Yansen Mu malah terlihat seolah tidak terjadi masalah apapun, tiba-tiba dia memiringkan badan dan mengulurkan tangan untuk mengikat sabuk keselamatan Tifanny Wen.

Sekalinya Tifanny Wen melihat, barulah dia ingat bahwa dirinya lupa mengikat sabuk keselamatan.

Sama seperti yang terlihat, Yansen Mu akan membantu Tifanny Wen mengikat sabuk keselamatannya. Hanya saja, saat ini, sabuk keselamatan itu sudah ditekan oleh Tifanny Wen.

Tifanny Wen marah, melihat sikap Yansen Mu yang tenang dan tidak acuh ini, dia tiba-tiba merasa sedikit takut.

Dia menggeser kakinya, dia melihat Yansen Mu mengikat sabuk keselamatannya dengan sikap yang serius.

Jaraknya sangat dekat, Tifanny Wen bisa merasakan kehangatan nafasnya di hadapannya. Entah kenapa, di dalam hatinya merasa sedikit takut tanpa sebab.

Sudah jelas bahwa pria ini selalu tidak pulang ke rumah................

Kenapa, sekalinya dekat dengannya, dia selalu merasa emosinya langsung luluh.

Tifanny Wen menggigit gigi, dia melihat Yansen Mu mengikatkan sabuk keselamatannya, saat sedang bernafas lega, tiba-tiba dia melihat pria ini menengadahkan matanya dan menatap dirinya dengan sangat tajam.

Tifanny Wen: .........................

Kebetulan saat ini dia sedang menengadahkan kepala, kedua matanya saling berpandangan dengan mata pria ini. Jarak antara pipinya dengan Yansen Mu ini tidak sampai berapa sentimeter. Didalam jarak renggang yang sangat sempit ini, Tifanny Wen hanya merasa dirinya seolah sesak nafas karena ditutupi oleh wangi nafas pria ini, dia tiba-tiba ingin menghindarinya.

“Setir.................” Tifanny Wen ingin mengatakan pada Yansen Mu untuk menyetir mobil dengan baik.

Pada akhirnya, tiba-tiba bibirnya ini dicium dengan hangat dan lembut.

Tifanny Wen membelalakkan mata, lalu dia merasa tangan pria ini melingkari pahanya, kemudian, tangan pria ini langsung masuk kedalam roknya tanpa peduli dengan situasi di sekitarnya, dia langsung meraba pahanya dengan lembut.

Tifanny Wen sangat terkejut.

Situasi apa ini?

Meskipun kaca mobilnya sudah ditutup. Tetapi................

Siang hari!

Terlebih lagi, dia juga masih marah.

Untungnya, tidak sampai dia memberontak, Yansen Mu dengan cepat sudah melepaskan dia dengan sendirinya.

“Sana, setir mobil dengan baik.” tiba-tiba Tifanny Wen berkata sambil melepaskan tangan Yansen Mu dari pahanya.

“Baiklah.” Yansen Mu berkata: “Cium aku sekali, maka aku langsung menyetir mobil.”

Tifanny Wen: .......................

Tifanny Wen mencibirkan mulut, tiba-tiba dia marah sambil membelalakkan mata pada Yansen Mu.

Orang ini................apa dia tidak lihat kalau dirinya sedang emosi?

“Bukankah kamu ingin menghangatkan perselisihan?” Yansen Mu tiba-tiba tersenyum, entah apa yang sedang diingatnya, kelihatannya dia sangat gembira.

Tifanny Wen: ..............

Saat dia menjawab pertanyaan para reporter, apakah dia ini? sudah mengetahuinya?

Wajah Tifanny Wen memerah. Dia langsung teringat saat dirinya berpura-pura terjatuh dan kakinya kesakitan di hadapan pria ini.

Hal ini................seluruh rakyat ini semuanya mengetahuinya.

Tifanny Wen merasa gagal sambil menggigit bibirnya sendiri, dia melotot ke arah pria yang sedang tersenyum itu, dia tidak marah, tidak menangis, juga tidak tersenyum. Dia merenung............dia langsung mengabaikan pertanyaan pria ini, kemudian dia sedikit mengangkat mulutnya, lalu langsung mencium pipi pria ini dengan mesra “Muach”.

Setelah menciumnya, dia langsung berkata, “Masih tidak segera menyetir mobil.”

Yansen Mu mengangkat tangan, lalu mengelus pipinya yang dicium barusan sambil tersenyum. Kemudian, dia benar-benar menyetir mobil.

Tifanny Wen saat ini masih terlihat kacau.

Otaknya tiba-tiba dungu, hingga sekarang dia masih belum tahu kenapa dirinya barusan benar-benar mencium pria ini tanpa sadarkan diri.

Sudah mengatakan bahwa dirinya sedang marah, lalu tidak menghargai dia?

.........................

Lagipula, di instagram dan internet ini dalam waktu yang sangat singkat, berita populer yang ditandai “Heboh” ini sudah bermunculan dan sedang menarik perhatian para netizen hingga gila untuk menyebarkan dan mengomentarinya.

Dari atas hingga bawah, detail dari berita populer itu ada 3 yaitu “Kisah asmara Tifanny Wen terbongkar”, “Queenie Si seorang penipu”, “Pembalasan Gina Si”.

Penggosip yang menyebarkan berita bahwa Tifanny Wen menggunakan trik penggoda untuk memikat hati seorang konglomerat itu sekarang merasa wajahnya seolah ditampar dengan sangat keras hingga kesakitan.

Internet saat ini semuanya sedang menghujat atau memaki orang yang menyebarkan berita itu.

Terlihat jelas, mereka tidak mencemarkan nama baik Tifanny Wen.

Karena, Tuan Mu adalah kekasihnya! memikat apanya! apakah bermasalah jika seorang kekasih wanita bersikap manja di hadapan kekasih prianya?

Tidak hanya tidak mencemarkan nama baiknya, beberapa fans dan orang yang lewat bahkan tidak keberatan jika Tifanny Wen berpacaran, mereka merasa dia seperti ini adalah tindakan alamiah seorang wanita yang sebenarnya.........sangat imut!

Lihat! Tifanny Wen sangat istimewa, dari luar terlihat marah, tetapi di dalamnya begitu manja. Saat berselisih juga tidak bersikap keras kepala, dia mengerti jika dia harus menggunakan sikap yang lembut untuk meluluhkan kekasihnya. Lagipula, dia juga mengakuinya dengan berterus terang di depan umum.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu