Cinta Setelah Menikah - Bab 81 Nara Gu datang (1)

Takutnya, lelaki itu sudah datang sendiri.

Tifanny Wen yang tadinya ingin menelepon Yansen Mu, tetapi terpikirkan di depan banyak orang ini, memang sedikit tidak tepat, maka dia menunggu sebentar lagi.

Sedangkan saat ini, para staff sudah memberikannya air mineral dan obat demam, beserta baju kering. Tifanny Wen mencari tempat untuk mengganti baju, setelah mengelap rambutnya, dia bersiap untuk pulang.

Para staff mempunyai mobil khususnya sendiri, untuk mengantar jemput artis. Sedangkan mobil pribadi milik aktris, di parkirkan di tempat parkir mall dekat lokasi syuting. Pertama Tifanny Wen menaiki mobil tim untuk meninggalkan lokasi syuting, setelah turun dari mobil, dia baru berpamitan dengan semua orang, lalu pergi ke tempat parkir untuk mengambil mobilnya.

Sebenarnya, sutradara Zhang berniat untuk mengantarnya pulang, hanya saja Tifanny Wen merasa dia mempunyai mobil, tidak perlu di antar.

Saat ini, Tifanny Wen merasa, dia seharusnya mencari seorang sopir pribadi. Atau, dia bisa mempertimbangkan agar New Ball Entertainment mencari Beberapa sopir pribadi untuk mengantar jemput aktris perusahaannya.

Tifanny Wen menaiki mobilnya, setelah Beberapa saat, dia baru berani menelepon Yansen Mu.

Tifanny Wen menekan nomor telepon, lalu memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia memijat kepalanya, hanya merasa kepalanya sedikit pusing. Sebelumnya, kondisinya masih sangat baik. Tetapi tidak terpikirkan, efek terkena air hujan akhirnya datang juga. Sangat dingin! Dingin sekali! Sama sekali tidak ingin bergerak.

Tifanny Wen merasa matanya semakin berat, sama sekali tidak ingin membuka matanya. Sedangkan kepalanya yang pusing itu juga semakin lama semakin berat. Akhirnya dia memutuskan untuk tidak bertahan lagi, langsung memberhentikan mobilnya.

Di kondisi seperti ini, memang tidak cocok untuk menyetir.

“halo… tuan Mu….”

Telepon yang baru saja tersambung, dari telepon, langsung terdengar suara Yansen Mu.

“Tifanny, kenapa kamu masih belum kembali?”

“aku di dekat stadium jalan Jiangnan, apa kamu bisa menjemputku? ” Tifanny Wen berkata: “hari ini aku syuting, jadi selesai lebih malam.”

Dia juga tidak mengatakan kalau dia tidak enak badan. Karena, percuma jika membuatnya khawatir

Sedangkan Tifanny Wen memang bisa menahannya.

Dengan cepat, suara yang terdengar, adalah suara “iya” dari Yansen Mu.

Yansen Mu juga tidak banyak bertanya, mendengar Tifanny Wen berkata kalau syuting sampai malam, maka dia juga tidak banyak khawatir.

Meskipun dia tahu Tifanny Wen menyetir mobil sendiri, saat ini perempuan itu memintanya untuk menjemput juga sedikit aneh. Tetapi, dia merasa jika dia akan segera Bertemu Tifanny Wen, maka dia tidak perlu banyak bertanya.

Yansen Mu tidak menunda, setelah mematikan telepon dia langsung menyetir mobil.

Tidak terpikirkan, setelah dia baru berjalan dua menit, telepon kembali berdering….

“halo….”

“halo, Yansen, kamu… apa kamu bisa datang sebentar ke warnet Moon Star? Aku… mengalami kesulitan. Yansen….” Telepon itu, terdengar suara perempuan.

Yansen Mu tiba – tiba tercengang, “Gu? Mengapa kamu sudah kembali ke kota X?”

Kemarin malam, Nara Gu masih meneleponnya memberi tahu, meskipun dia sudah kembali, tetapi Beberapa lama kemudian baru akan ke kota X.

Tetapi mengapa sekarang dia ada di warnet Moon Star?

Yansen Mu tahu warnet Moon Star ada di kota X.

Apakah, dia datang ke kota X lebih awal?

“Yansen…. A….. tolong aku….” Setelah dia mendengarnya, orang yang ada di telepon itu, justru mengeluarkan suara meminta tolong, sepertinya terjadi masalah yang serius.

Yansen Mu terdiam, mengerutkan alisnya, langsung menancapkan mobilnya.

“halo… kenapa?”

“Yansen… tolong… tolong aku….”

Sedangkan yang terdengar dari telepon adalah, kalimat dari perempuan itu. Saat Yansen Mu ingin bertanya masalah lebih jelas, telepon itu justru terputus.

Yansen Mu menatap layar teleponnya, tercengang, lalu menelepon sekali lagi… sedangkan, saat telepon sudah tersambung, justru, sudah tidak ada yang mengangkat….

Walaupun orang bodoh, setelah mendapat telepon itu, juga pasti akan menebak orang itu pasti terjadi sesuatu di warnet.

Nara Gu….

Yansen Mu yang tidak berperasaan, tetapi mengenalnya empat tahun, dan dia berhutang budi dengan orang itu!

Nara Gu, adalah nona besar dari Keluarga kaya Gu. Sebelumnya pernah menjadi tentara di bawah pimpinannya. Lalu dia di tugaskan menjadi mata – mata, menjalankan misi ke luar negeri, Nara Gu mengajukan dirinya untuk membantunya menjalankan misi ke luar negeri. Awalnya kedua orang yang tidak punya hubungan ini, setelah saling membantu, dan mengenal satu sama lain.

Dari apa yang Yansen Mu lihat, Nara Gu adalah teman yang sangat hebat, adalah pahlawan.

Tetapi dia sangat jelas, Nara Gu mengajukan diri untuk membantunya menjalan misi, karena dirinya.

Perempuan itu, memiliki perasaan terhadapnya, ini adalah kenyataan.

Meskipun, dia tidak pernah membalasnya, dan selalu menolaknya.

Tetapi…..

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu