Cinta Setelah Menikah - Bab 314 Koki Masa Depan (1)

Baru sampai bandara, Luna Jiang baru melihat ponsel, ada sebuah pesan yang lupa dibaca. Begitu melihat, Baim Su memberitahunya bahwa hari ini dirinya tak perlu mengantar. Tiba-tiba pria itu ada hal mendesak dan harus kembali ke negara Long lalu mengganti penerbangan.

"Baim Su!" Luna Jiang menggertakan gigi.

Kenapa pria ini harus mengirim sebuah pesan?

Apa dia tidak bisa langsung menelponnya?

"Jahat!"

"Nanti kalau aku bertemu denganmu lagi, aku akan langsung menidurimu!"

Luna Jiang menggertakan gigi, menatap pesan tersebut lalu bersumpah serapah.

Sepertinya serangannya minggu ini lamban sekali. Menghadapi pria ini, yang benar harus langsung menyerang!

Tunggu nanti! Aku akan langsung menyerang!

……

"Ya, banyak sekali makanan."

Setelah kembali ke rumah, Tifanny Wen baru sadar di meja ada banyak sekalu makanan.

Tifanny Wen agak kaget.

Ini sama sekali tidak seperti buatan para pelayan.

Kalau Yansen Mu... Tifanny Wen pikir pria itu akhir-akhir ini tidak memiliki waktu kosong.

Sesuai dugaan, setelah beberapa menit sampai di rumah, bel pintu berbunyi lalu langkah kaki Yansen Mu masuk ke dalam rumah. Pria itu masih memakai setelan jas yang rapi, jelas sekali pria itu datang lebih terlambat dari Tifanny Wen. Tidak mungkin kalau Yansen Mu yang membuat masakan ini.

"Kenapa tidak menyuruh Melly menjemputmu?"

Begitu datang ke ruang tamu, Yansen Mu langsung meletakkan tas kerja yang ada di tangannya. Berjalan ke arah Tifanny Wen lalu melingkarkan tangan ke pinggang wanita itu. Kepala Yansen Mu menempel pada telinga Tifanny Wen lalu dengan suara pelan bertanya: "Siapa yang mengantarmu pulang?"

"Hari ini Luna ingin pergi ke bandara. Pas sekali berada di satu rute." Jawab Tifanny Wen.

Yansen Mu mengangkat alisnya melihat meja yang penuh makanan.

"Kenapa makanan ini tidak seperti buatan pelayan rumah?" Tanya Tifanny Wen sambil melihat makanan di meja.

Tifanny Wen tidak pernah melihat gaya makanan seperti ini. Tifanny Wen ingat, setiap kali dia pulang, Yansen Mu akan menyuruh pelayan menyiapkan makanan yang Tifanny Wen suka. Tapi makanan di atas meja, tidak ada satupun makanan yang biasanya dia makan.

"Kamu mempekerjakan koki baru?" Tanya Tifanny Wen.

Selama seminggu ini, Tifanny Wen selalu berada di sekolah.

Berarti dirinya sudah tujuh hari tidak pulang. Tentu saja Tifanny Wen tidak tahu apakah ada penambahan koki.

Setelah bertanya, Tifanny Wen menarik Yansen Mu, menarik tangan pria itu untuk mengelilingi meja lalu duduk. Melihat ada sumpit di meja, Tifanny Wen mengambil sumpit dengan perasaan penasaran ingin mencoba masakan ini.

Sepertinya lezat.

"Tifanny, jangan...."

Melihat Tifanny Wen ingin makan, Yansen Mu langsung merampas sumpit Tifanny Wen, dengan dahi berkerut berkata: "Makanan yang dimasakkan pelayan pasti belum dihidangkan."

"Eh..." Tifanny Wen ragu.

Ini bukan makanan buatan rumah, apakah makanan ini terbang sendiri?

"Ini tidak bisa dimakan?" Tanya Tifanny Wen.

Yansen Mu diam. Pria itu juga tidak tahu apakah makanan ini bisa di makan. Yah, intinya makanan ini tidak aman.

"Apa maksud kalian? Kalian takut aku memberi racun?"

Saat ini, di belakang Tifanny Wen terdengar suara seseorang yang kesal.

Begitu menoleh, mereka melihat Tiara Han saat ini memakai apron, membawa semangkuk sup lalu berjalan ke arah mereka.

Tifanny Wen: ....

Tifanny Wen menaikkan alisnya memperhatikan Tiara Han mengenakan baju pelayan, hampir bola matanya jatuh.

Beberapa hari ini Tifanny Wen selalu berada di sekolah, minggu lalu terakhir dia bertemu Tiara Han. Tifanny Wen tak menyangka, seminggu tak bertemu, bos besar ini sudah melepaskan baju bermereknya dan menggantinya dengan baju pelayan. Rambutnya dikuncir ikat kuda, di tangannya ada semangkuk besar sup yang harumnya menyebar. Begitu melihat ke arah Tiara Han, wanita itu seperti pelayan wanita muda.

"Eh..."

Tiba-tiba Tifanny Wen menarik sudut bibirnya.

Barusan apa yang dia dengar?

Makanan ini Tiara Han yang membuatnya?

"I...itu.. suamiku. Apa kamu yang menyuruhnya ganti baju?" Tanya Tifanny Wen.

"Bukan." Jawab Yansen Mu. Dirinya malas sekali meladeni orang lain.

"Bagus kamu masih malu bertanya. Kamu mengurungku di sini dan tidak membelikanku baju. Apa kamu tahu, aku menggunakan perhiasanku untuk menukar baju baru?" Tiara Han menginterupsi, menjawab dengan kesal.

Baju barunya ini dia tukar dari seorang pelayan wanita dengan menukar gelangnya.

Bagusnya Tiara Han puas dengan baju ini. Cantik sekali. Lebih bagus dari baju compang-camping yang dia pilih di mall.

"Eh..."

Tifanny Wen kembali terdiam cukup lama. Jika mau mengganti baju, ya jangan gunakan baju pelayan wanita.

"Suamiku, jangan beritahu aku kalau selama aku tidak ada, wanita ini selalu melakukan hal ini?"

Melihat Tiara Han menyajikan sup yang harumnya menyengat harum sekali, Tifanny Wen bertanya.

"Saat kamu tidak ada, aku hanya kembali sekali ke sini." Ucap Yansen Mu.

Sebelumnya Yansen Mu mendengar seorang pelayan berkata kalau Tiara Han seperti tergila-gila untuk memasak.

Lagipula Yansen Mu malas mengurus hal ini dan malas memperdulikan.

Tentu saja Yansen Mu tak berani memakan makanan buatan Tiara Han.

"Suamiku? Hehehe! Tifanny, kamu berani sekali merebut pria milik orang lain. Kamu berani selingkuh dari Hendery, wah berani sekali!" Mendengar panggilan Tifanny Wen, Tiara Han mengejek. Setelah itu Tiara Han duduk, mengambil sumpit dan mulai makan. Sembari makan, sembari bicara: "Semuanya sudah ku racuni! Cepat pergi, kalau tidak bau ini akan menjadi racun dan dihirup oleh kalian!"

Saat makan, ternyata Tiara Han mengambil sebuah buku dan pensil. Setelah mencobanya, wanita itu menulis di atas buku.

Sambil menulis, sambil mengangguk, "Baru belajar masak dan aku sudah bisa memasak dengan rasa seperti ini. Ini adalah bakat! Benar-benar bakat! Aku adalah dewa memasak di masa depan! Hahaha...."

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu