Cinta Setelah Menikah - Bab 252 Aku Sudah Marah, Dilarang Pulang (2)

Jeremy Fan mengedipkan mata, dan dalam sesaat dia mengerti!

Sial!

Dasar marga Mu ini sangat bisa menggoda perempuan! Bahkan cara “rendahan” seperti memberikan ponselnya kepada orang saja juga bisa di gunakan.

“ehek…. Fan…. Fanny ya… ehek….”

Tidak hingga Tifanny Wen menyelesaikan perkataan, Jeremy Fan dengan tidak terbiasa memanggil Tifanny Wen, masih batuk.

Bukankah dia tersedak?

Sialan!

Barnya sudah di bakar oleh perempuan, bahkan masih dengan sialnya tidak bisa memarahi perempuan ini satu kalimat pun!

Dan Fanny… masih harus memanggilnya dengan jijik!

Jeremy Fan bahkan merasa geli sendiri. Lalu merasa saat dia menyebutkan kata itu, merasa sangat aneh.

“Fanny ya, kemarin tidak merasa terkejut kan? Sebenarnya masalah kemarin, adalah salah paham, salah paham! Masalahnya kurang lebih seperti ini, karena adik ketiga ku itu, menyukai temanmu, sejak pertemuan pertama, bahkan saat makan tidur saja selalu memikirkan dia, tapi kalian sangat menjaga perempuan itu, dan, dia hanya bisa memakai cara seperti itu. coba kamu bilang, aku hanya bisa membantunya, membiarkan mereka Bertemu, juga tidak bisa di sebut menculik bukan? Apa yang harus di perhitungkan. Siapa tahu temanmu sebentar lagi bisa menjadi orang Elang Hitam. Mengenai kamu dan tuan kedua Long…. Mereka tidak mengenalinya. Tidak tahu identitas kalian. Saat itu mereka hanya takut kalau ada yang merusak rencana mereka, jadi menculik kalian saja. Jadi orang yang tidak tahu sama saja tidak bersalah bukan, jadi… Fanny, aku rasa kita seperti tidak bertengkar maka tidak akan saling mengenal. Perempuan seperti kamu yang setia kawan, saya… tidak, aku, sudah memutuskan untuk menjadi temanmu.”

Jeremy Fan selesai mengatakan, langsung melengkapi: “apakah kamu tahu kemarin lelaki itu mengapa berbuat seperti itu padamu? Masih bukan karena kamu bertengkar dengan perempuan bernama Emi. Setelah mendengar ‘adik Tifanny Wen’ ada di Elang Hitam, maka dia memintamu. Masalah yang kotor itu, juga dia yang memerintahkan. Jadi, hari ini aku sudah meminta orang untuk menangkapnya, lalu memerintah untuk ‘mata di ganti dengan mata gigi di ganti dengan gigi’. Coba katakan, apakah sudah puas? Haha, kak Fan masih bisa membawamu melihatnya, apakah kamu mau? Ya?”

Kali ini Jeremy Fan berbicara, sama sekali tidak berhenti.

Tifanny Wen yang ada di telepon itu, sama sekali tidak memotong pembicaraannya.

Sedangkan masalah Jeremy Fan ini, jelas ada maksudnya.

Dia termasuk sudah mengerti dari Yansen Mu itu. marga Mu itu, semuanya karena melihat muka Tifanny Wen.

Selama perempuan ini tidak memperhitungkan, maka, dia dan adik ketiga, adik keempatnya, juga akan di bebaskan oleh Yansen Mu.

Jadi, Jeremy Fan memanfaatkan telepon kali ini, untuk menghilangkan pemikiran Tifanny Wen. Menekankan kalau dia sudah membalas Emi dan merasa menyesal. Selesai berbicara, dia juga berpesan apa pun yang dia suka bisa datang ke Elang Hitam untuk mengambilnya, sedangkan kalimat ini, berarti kalau Elang Hitam bisa memerikan kompensasi atas masalah ini.

Jeremy Fan tidak tahu, dia sedang berbicara dengan bersemangat.

Sedangkan Tifanny Wen justru berpikir keras, saat dia membicarakan masalah Emi, dia merasa semakin curiga.

Mengenai Jeremy Fan yang berkata akan memberikan kompensasi, dia seakan tidak mendengarnya.

Bahkan melupakan kalau dirinya menelepon Jeremy Fan untuk membicarakan masalah Gina Si, memegang telepon, raut wajahnya terlihat buruk memikirkan masalah yang di pikirkan Jeremy Fan.

“coba katakanlah, kalian Elang Hitam, melakukan apa terhadap Emi?” setelah Beberapa saat, Tifanny Wen bertanya kembali.

“membalas mata dengan mata gigi dengan gigi!” Jeremy Fan berkata.

“syarat yang dia berikan?” Tifanny Wen tercengang, lalu bertanya.

“dia” yang di maksud Tifanny Wen, jelas yang di maksud adalah Yansen Mu.

Jeremy Fan sesaat tidak menyadari, “a” baru tersadar, lalu balik bertanya, “bagaimana kamu tahu?”

Mengapa perempuan ini tahu kalau Jeremy Fan demi membuktikan ketulusan mereka, baru melakukan hal ini?

Mengapa perempuan ini tahu syarat “mata di balas dengan mata gigi di ganti dengan gigi” adalah syarat yang di berikan Yansen Mu?

“awalnya hanya tebakan, sekarang kamu balik bertanya, aku sudah yakin.” Tifanny Wen berkata.

Kalimat ini, terdengar normal, tapi suaranya, sangat tidak baik.

Jeremy Fan tercengang, merasa perempuan itu, saat mendengar kabar ini, suasana hatinya bukan termasuk puas, dia juga tidak mendengar suara gembira atau puas. Justru….

“Yansen, telepon dari perempuanmu.”

Jeremy Fan tercengang, tiba – tiba melihat seorang berjalan masuk ke ruangan.

Melihat Yansen Mu yang baru kembali dari toilet.

Yansen Mu saat berjalan masuk, melihat Jeremy Fan sedang tercengang, memegang ponsel dan sedang menelepon.

Dan ekspresinya, sedikit…. Aneh!

“kamu bilang telepon dari siapa?” Yansen Mu yang mendengarnya, sesaat tercengang, curiga kalau dirinya salah mendengar.

Fanny?

Sedangkan Tifanny Wen yang ada di telepon, saat ini juga tercengang.

Dia jelas mendengar Jeremy Fan mengatakan kalimat “Yansen, telepon dari perempuanmu.”

Tuan Mu? mengapa dia juga ada di situ?

Tifanny Wen mengedipkan mata. Tapi dia dengan segera tersadar. Berpikir masalah kemarin, ari ini Jeremy Fan dan Yansen Mu berbicara, juga bukanlah hal yang mengejutkan.

Tapi tidak terpikirkan, kebetulan di saat seperti ini.

“marga Mu, apakah kamu mau berbicara dengan Fanny?” orang yang sedang menelepon, Jeremy Fan kembali berbicara.

Tifanny Wen sesaat bergetar.

Hanya merasa ketua itu tiba – tiba memanggilnya “Fanny” dengan akrab, seakan tubuhnya di tusuk.

Sedangkan Yansen Mu yang mendengar panggilan ini, juga tercengang, memelototi Jeremy Fan.

“halo, sedang berbicara denganmu, telepon Fanny, apakah kamu mau berbicara? Aku bilang, perempuanmu meneleponku, kamu tidak mungkin cemburu kan?”

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu