Cinta Setelah Menikah - Bab 104 Tifanny Wen Hari Ini Benar - Benar Ingin Menggoda Orang! (2)

Alasannya, tentu saja bukan karena menghibur lelaki. Dia adalah orang yang sombong, hal seperti ini tentu saja dia tidak ingin melakukannya.

Alasannya karena Helen Mu? Merasa kalau lelaki ada di ranjang lebih mudah di ajak berbicara, memang salah satu alasannya. Masih ada satu alasan lagi, karena dia sudah dipengaruhi oleh kata “pengganti” itu, selama satu malam, pikirannya sudah terganggu, intinya dia ingin melihat apakah dirinya bisa menarik perhatian lelaki ini? Pokoknya, ini tentang pertarungan harga dirinya. Caranya ini memang tidak tahu malu, Tifanny Wen tidak pernah menggunakan cara ini, saat ini memegang bajunya sendiri, ingin bersembunyi di sebuah lubang.

Seperti ini… apakah bagus? Jika bukan karena Yansen Mu sedang mengangkat telepon, dia langsung pergi mengganti pakaiannya? Jika ketahuan oleh lelaki itu dia ingin menggodanya, maka…. Akan sangat awkward!

Tifanny berpikir, benar – benar tadi dirinya karena kesal maka terburu – buru mengganti pakaian tidur ini.

Sekali dia kesal, jika dia ingin menggantinya lagi maka akan sangat terpaksa.

Perasaan dalam hatinya bercampur aduk, akhirnya…. Gadis ini berdiri dari ranjangnya. Hatinya berpikir: dia anak kuliah di tahun keempat yang berumur 22 tahun, sebaiknya sedikit bermoral.

Tidak terpikir…. Ceklek…. Pintu kamar terbuka.

Yansen Mu yang sudah menelepon lama, saat ini kebetulan masuk ke kamar tidur.

Lalu… dia langsung melihat Tifanny Wen yang duduk di atas ranjang.

Yansen Mu:……

“a! kamu sudah selesai?” Tifanny Wen terkejut, lalu dia masuk ke dalam selimut.

Baiklah! Tuhan tidak ingin dia menggantinya!

Sial! Kenapa ada kebetulan seperti ini.

Tifanny Wen memutar matanya.

Sekarang, sudah tidak bisa mengganti baju lagi.

Maka…. Kalau begitu, dia hanya bisa memilih untuk tidak bermoral. Menggoda seperti ini, sebenarnya tidak beralasan. Perempuan memang dasarnya tidak beralasan, tapi…. Malam ini dia ingin mengganti caranya, bisakah dia mencobanya?

Tifanny Wen saat ini menghibur dirinya. Merapatkan mulutnya, matanya tiba – tiba menatap lelaki itu, lalu menghempaskan selimut yang menutupinya, lalu turun dari ranjang dan menggunakan sandal berjalan ke arahnya.

Pandangan Yansen Mu belum berpindah darinya, Beberapa saat kemudian, lalu melihat Tifanny Wen yang berdiri di depannya. Lelaki ini menunduk, langsung melihat dada perempuan ini yang setengah tertutup.

Pandangan Yansen Mu mendalam, bibirnya tersenyum, saat ingin berbicara, Tifanny Wen mengulurkan tangannya, melingkar di lehernya, dada perempuan ini langsung menempel ke depan dada lelaki ini. Kebetulan, baju tidur lelaki ini, bagian depan dadanya juga tidak terkancing.

“suamiku…” Tifanny Wen mengikuti naskah drama “penggoda”, memeluk leher lelaki lalu memanggil dengan suara lembut.

Identitas Tifanny Wen adalah? Aktris! Dan aktris yang memiliki kemampuan acting yang bagus.

Terhadap drama seperti ini, dia juga pernah berakting. Bermanja atau apa pun, dia bisa memakai naskah dari film mana pun. Badan Yansen Mu tercengang.

Ucapan Tifanny Wen tidak berhenti, dia langsung mengangkat kepalanya dan melihat lelaki ini, memonyongkan mulutnya, dengan matanya yang bersinar, “apakah aku cantik?” dia bertanya.

Tifanny Wen merasa tidak tahu malu, tetapi karena dia sudah memutuskan untuk “menggoda”, dia sudah tidak peduli.

Selesai berbicara, dia menggunakan satu tangannya untuk memegang tangan lelaki itu, lalu menaruhnya di pinggangnya. Hati Yansen Mu bergejolak, matanya semakin gelap. Lampu itu menyinari wajahnya, wajahnya yang awalnya tenang itu, saat ini menjadi sangat merah.

“cantik.” Lelaki itu langsung menjawabnya, hatinya justru tertawa mengapa gadis ini begitu pintar. Baju ini, lebih memperlihatkan tubuhnya dibandingkan baju merah saat dia menghadiri pesta sebelumnya. Apakah gadis ini? Sedang menggodanya?

“seberapa cantik? Lebih cantik daripada orang yang kamu sukai sebelumnya?” Tifanny Wen bertanya.

Pertanyaan ini, perempuan ini mengedipkan matanya, ucapannya terhenti, tapi akhirnya, dia tetap menanyakannya. Akhirnya, dia tetap mem-pedulikannya….

“iya.” Yansen Mu berpikir. Lalu menjawab. Saat ini, perempuan ini memang lebih cantik daripada sebelumnya. Dulu dia adalah gadis, sekarang sudah lebih dewasa, tentu saja lebih cantik. Jawaban Yansen Mu ini, berdasarkan kenyataan, dia juga tidak banyak berpikir.

Hanya saja matanya terus berkedip, terlihat sedikit aneh. Gadis ini? Apakah salah makan obat? Tidak normal!

Tifanny Wen:…..

Jawaban lelaki yang tenang ini, membuat Tifanny Wen sedikit kesal. Mengapa dia merasa, jawaban lelaki ini hanya mengucapkan kenyataan saja. Tidak ada perasaan apa pun. Sepertinya, dia juga tidak bisa menanyakan alasannya.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu