Cinta Setelah Menikah - Bab 314 Koki Masa Depan (2)

Makanan ini, semakin dicoba semakin memuaskan.

Tiara Han mencobanya dan langsung mengabaikan Tifanny Wen dan Yansen Mu, menganggap keduanya seperti udara, Tiara Han benar-benar mabuk dengan imajinasi sempurnanya.

Tetapi....

Saat ini Tiara Han sungguh berpikiran dirinya seperti itu.

Saat itu melihat Tifanny Wen dan para pelayan memasak, Tiara Han merasa itu menyenangkan sekali. Setelah itu Tiara Han mencoba terjun ke dapur. Pertama di mulai, Tiara Han memasak menggunakan beberapa resep yang ditempel di dapur. Dalam proses mencoba, Tiara Han sadar dirinya menyukai proses memasak dan juga saat pertama kali mencoba, rasa masakannya tidak buruk.

Setelahnya, Tiara Han semakin tenggelam dalam dunia masak. Seminggu ini Tiara Han mencoba beberapa gaya masakan, kemajuannya cepat. Hari ini semua masakannya menambahkan beberapa idenya sendiri pada masakan.

Walaupun kemampuan pisaunya masih sangat buruk, tapi untuk rasa, Tiara Han merasa masakan buatannya seratus kali lipat lebih baik dari masakan Tifanny Wen.

Sepertinya, setelah dia pergi, mungkin dirinya belum membuka sebuah restoran.

"Kamu memasak untuk meja sebesar ini, uang untuk membeli bahannya dapat darimana?" Tifanny Wen masih terkejut Tiara Han bisa memasak lalu bertanya.

"Dasar pelit! Aku menggunakan kalung yang saat itu kakakku beli jutaan dolar lalu menukarnya dengan bahan masakan ini. Masih kurang?" Tanya Tiara Han.

Mendengar ucapan tersebut, Tifanny Wen menatap Tiara Han seperti orang bodoh.

5 juta dolar ditukar dengan bahan masakan? Sebenarnya apakah wanita ini tahu apa itu uang?

Tifanny Wen memperhatikan makanan di atas meja dan sadar, tangan orang yang sedang makan itu menempel 5 sampai 6 plester luka.

Tifanny Wen menebak luka itu karena memasak.

Setelah Tifanny Wen memutar matanya sebal, Tifanny Wen mengambil sumpit, mengambil piring yang tersisa lalu mengambil sushi dan memasukkan ke dalam mulut.

"Tifanny..."

Yansen Mu mengernyit tak puas.

"Tenang, aku memakan masakan yang sudah dia makan." Ucapan Tifanny Wen.

Tiara Han: .....

Wanita ini menganggapnya sebagai pendeteksi racun?

Sialan!

Tiara Han melotot kesal ke Tifanny Wen, mulutnya berucap, "Kamu tidak boleh memakan makanan buatanku." Tapi ekspresi matanya malah terlihat rasa penantian yang tersembunyi.

Tiara Han sangat ingin tahu, apakah makanan buatannya cocok dengan mulut orang lain....

"Kamu adalah seorang pelayan, maka kamu harus memberi makan majikanmu."

Tifanny Wen langsung mengkritik Tiara Han. Tiara Han yang kesal hampir saja menghentakkan kaki.

Dia membuat makanan ini bukan demi untuk melayani wanita ini.

"Bagaimana? Tidak ada racun, kan? Ini bukan makanan beracun." Selesai Tifanny Wen memakannya, Tiara Han bertanya sambil menekan amarahnya.

"Kamu ingin bertanya padaku makanan ini ada racunnya, atau kamu ingin bertanya makanan ini lezat atau tidak?" Tanya Tifanny Wen.

Wajah Tiara Han panik, buru-buru membenamkan kepalanya, tidak bertanya lagi.

"Lumayan." Jawab Tifanny Wen.

Wajah Tiara Han yang menunduk langsung memerah.

……

Selesai makan malam, Tifanny Wen mengikuti Yansen Mu kembali ke kamar. Tifanny Wen langsung bertanya, "Bagaimana?"

"Apanya yang bagaimana?"

"Elang Hitam."

Tifanny Wen merasa, Yansen Mu tidak perlu menyembunyikan apapun lagi pada dirinya.

"Aku membuat mereka salah paham dan mengira Tiara dilukai Alex. Seminggu ini keduanya sangat kacau. Beberapa perusahaan Alex di pulau Nanqiong tujuh puluh persen tutup." Jawab Yansen Mu.

Walaupun pengaruh Alex sangat besar, bahkan ada di atas Elang Hitam, tapi pengaruh utama mereka berada di luar negeri.

Bagaimanapun juga, bantuan sangat terlambat datang untuk membantu.

Di pulau Nanqiong, Elang Hitam lah yang berkuasa paling besar.

"Dan juga, adik Tiara sangat gila. Akhir-akhir ini sama seperti orang gila. Dia langsung meledakkan villa Alex, bahkan dirinya juga hampir mati." Ucap Yansen Mu.

Yang Yansen Mu mengerti, si Han nomor dua adalah orang yang sangat sayang pada adiknya, tapi Yansen Mu tak menyangka pria itu akan sampai seperti ini.

"Elang Hitam juga rugi banyak sekali. Banyak perusahaan di bawah Puri Group tutup. Jeremy Fan juga menerima beberapa luka tembak, sekarang dalam masa pengobatan, tapi harusnya pria itu tidak mati." Jawab Yansen Mu dengan tenang, "Alex meninggalkan pulau Nanqiong dan pergi keluar negeri. Sepertinya untuk sementara waktu Alex tidak ingin membuang waktunya dengan Elang Hitam. Jika  Han nomor dua tidak mempermasalahkan hal ini, kedua pihak akan tenang untuk sementara, tentu saja, jika dia masih marah, mungkin dia akan mengejar Alex ke luar negeri. Dan akhirnya bukan Alex yang mati tapi si Han nomor dua lah yang mati."

"Menurutmu, jika dia pergi ke luar negeri, siapa yang kemungkinan matinya lebih besar?"

"Han nomor dua. Dia mengejar pun, Alex tidak akan mati." Jawab Yansen Mu, "Dan juga, demi saudaranya bisa melakukan hal ini, Jeremy sudah cukup loyal. Kerugian Elang Hitam kali ini sangat besar, nantinya Jeremy tidak mungkin mempertaruhkan seluruh Elang Hitam untuk bertarung dengan Alex. Dan juga Han nomor dua tidak akan bersedia melibatkan Elang Hitam. Jadi, aku pikir perkembangan selanjutnya, Han nomor dua akan mengejar Alex sendirian, mencari jalan keluar untuk balas dendam pada Alex. Berdasarkan sifat pria itu, kemungkinan untuk dia menyerah sangat kecil. Tentu saja, Alex bukan orang bodoh. Ada kemungkinan besar Alex bisa membuktikan kalau dirinya tak salah."

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu