Cinta Setelah Menikah - Bab 160 Pertunangan Palsu (2)

Jadi sebenarnya kedatangan pria tua sial ini ke pulau Nanqiong bukan demi liburan, pekerjaan, tapi malah mencari dirinya dan menyuruh dirinya untuk membantu?

Saat itu juga Tifanny Wen merasa dirinya seperti diberi pelajaran oleh orang tua ini, ada perasaan seperti dijatuhkan ke dalam sebuah lubang.

Pantas saja hari ini harus dirinya yang menjemput Aston di bandara.

Tifanny Wen mengerti inti pembicaraan dari Aston. Intinya, Aston ingin dirinya berpura-pura menjadi kekasih seniornya, lalu melewati tes dari keluarga Long, membuat keluarga Long tidak menikam 'istri dari cucu keluarga Long', kemudian berpura-pura menikah dengan Aldric Long. Dengan seperti ini, nantinya Aldric Long baru memiliki alasan serta kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan penerimaan ahli waris.

"Tifanny, kamu adalah putri dari perusahaan Wen, perusahaan Wen semakin kuat setelah mengambil alih Hairui Entertainment dan juga sepertinya perusahaan Wen memiliki banyak kerjasama dengan Sentum Group. Nantinya perusahaan Wen akan semakin besar dan kuat. Ditambah lagi perusahaan Longhong bermaksud memperluas pasar ke negara Long. Jika kamu berpura-pura sebagai pasangan dari seniormu, setelah seniormu menikah namanya akan menjadi menantu dari keluarga Wen, ada satu tingkatan hubungan lagi. Ferdi Long memilih Aldric sebagai penerus perusahaan mungkin tidak ada banyak orang bisa mencari alasan untuk menentang hal ini."

Setelah mendengarnya Tifanny Wen termenung.

Sebenarnya pria tua bermuka dua ini mempertimbangkan identitas dirinya. Pantas saja pria tua ini memilih dirinya.

Tifanny Wen langsung menolak, "Guru, bukannya aku tidak mau membantu senior. Aku... identititasku adalah seorang aktris, aku adalah publik figur. Walaupun pulau Nanqiong jauh dari negara Long dan orang-orang di sini tidak banyak yang menjadi penggemarku, tapi sepertinya tidak pantas kalau aku melakukan hal ini."

"Tidak masalah. Tifanny, bukankah wajahmu disembunyikan dengan baik? Kamu tidak perlu menggunakan identitas sebagai Tifanny Wen, kamu hanya perlu memakai identitas adikmu, Febby Wen." Jawab Aston.

Tifanny Wen: ....

Saat itu Tifanny Wen merasa sangat ingin menangis tapi air matanya tidak keluar, lalu berkata: "Tapi... bahkan jika pernikahan palsu, setelah menikah harus memperjelas tentang hubungan pernikahan ini. Takutnya ini akan memberikan hal buruk pada reputasi adikku."

"Bagaimana kalau diganti dengan pertunangan palsu? Setelah tunangan, entah mau memperjelas hubungan atau mengakhiri pertunangan, itu tidak akan membuat buruk reputasi pihak wanita. Sampai saat itu, jika pernikahan batal, pihak wanita yang akan mengusulkan hal tersebut." Aston kembali bicara.

Sikap positif ini jelas sekali melekat pada Tifanny Wen.

Sebenarnya Aston juga tidak harus menetapkannya pada Tifanny Wen. Hanya saja Aston sangat peduli dengan hubungan baiknya dengan Ferdi Long dan juga hubungan antara guru dan murid dengan Aldric Long. Permintaan Ferdi Long sekarang, Aston tentu akan sebisa mungkin membantu mencapai syaratnya. Dalam aspek kandidat, Aston sungguh merasa kalau Tifanny Wen sangat cocok. Walaupun masih banyak anak gadis dari keluarga yang lainnya, tapi permasalahan ini tidak bisa sembarangan dibuka ke orang yang tidak dapat dipercaya, lalu yang kedua, anak gadis di pulau Nanqiong terlalu mudah ditemukan, sedangkan anak gadis dari negara Long agak sulit. Bahkan jika tidak sulit ditemukan, beberapa diantaranya tidak bisa berakting.

Dan menyebabkan beban ini jatuh ke Tifanny Wen...

Pertunangan?

Begitu mendengar, Tifanny Wen merasa tidak apa dirinya mencoba kalau hanya pertunangan palsu

Tentunya, pertama-tama dia harus meminta persetujuan dari Febby Wen, bertanya padanya apakah setuju identitasnya dipinjam oleh Tifanny Wen.

Dan juga yang harus Tifanny Wen pertimbangkan adalah... tuan Mu....

"Tifanny, seniormu membutuhkan bantuanmu, apakah kamu tidak mau membantunya? Hm?" Melihat Tifanny Wen merenung, tanpa malu Aston mengangkat persoalan atas nama hubungan. Melihat seorang pria tua yang terlihat sedih, Tifanny Wen tidak tega menolak.

Saat itu di negara F, entah berapa banyak bantuan dan perhatian yang guru Aston berikan.

Jika ditanya, seumur hidup siapa guru yang paling dihormati dan memiliki perasaan yang begitu dalam, tentunya seorang yang ada di depannya.

Terlebih lagi, Aston sudah berumur tujuh puluh tahun. Pria itu sudah tua, tapi saat ini di sini malah memohon bantuan padanya. Tifanny Wen merasa... dirinya yang terlahir berhati lembut dan lemah sungguh tidak bisa menolak.

Terlebih lagi, masalah keterlibatan hak penerus, tentunya Tifanny Wen bisa membantu seniornya.

Di samping itu...

Tifanny Wen teringat hubungannya dengan Yansen Mu akhir-akhir ini, Tifanny Wen semakin merenung dalam pikirannya yang dalam. Jika sekarang... berpura-pura menjadi kekasih dari seorang pria lain, Yansen Mu pasti akan marah. Bukankah hal ini bisa lebih mudah membuatnya... bercerai?

"Guru, kalau begitu... aku menelpon adikku dulu. Jika dia setuju meminjamkan identitasnya padaku, aku bisa mencoba." Setelah kalut sekian lama, akhirnya Tifanny Wen setuju.

Saat itu juga Aston mengembangkan senyumnya, hampir melompat kegirangan, "Tifanny, aku tahu kalau kamu penurut. Aku dan Ferdi Long sudah bersahabat selama enam puluh tahun, kesehatan pria itu memburuk dan juga tidak akan hidup lebih lama lagi. Harapan terakhirnya sebelum meninggal hanya berharap keluarga Long bisa harmonis, tidak mau keluarga Long penuh dengan pertumpahan darah dan ingin memberikan perusahaan Longhong kepada cucunya. Kamu tahu, aku sudah tua, aku tidak pernah mengkhawatirkan permasalahan keluarga lain. Tapi ini adalah harapan terakhir Ferdi Long sebelum dia meninggal. Aa... akuu.... uh. "