Cinta Setelah Menikah - Bab 100 Jebakan Tifanny Wen (1)

“Maaf, aku tidak terima jika pemeran pria dan wanita melakukan adegan berhubungan seksual, apalagi adegan ini sangat banyak.”

Selesai bicara, Tifanny Wen berdiri dan mengembalikan naskah skenario itu kepada Jacky Yu. Sebenarnya, dia memang sedikit tergoda. Lagipula, asalkan didalamnya tidak berkaitan dengan “bisnis”, dia juga bersedia bekerjasama dengan sutradara yang tidak dia sukai. Apalagi ini adalah sebuah kesempatan. Hanya saja, setelah melihat banyak adegan berhubungan seksual didalam skenario, Tifanny Wen pun berencana menolaknya.

Kemudian.............

Dia mengulurkan tangannya, lalu dia pun langsung berdiri tidak menunggu sampai Jacky Yu bicara, dia melihat raut wajah Jacky Yu tiba-tiba berubah.

Sutradara Yu yang aslinya gengsi dan membosankan, tiba-tiba raut wajahnya berubah mengkerut dan pucat. Setelah melihat Tifanny Wen sekilas, kemudian dia memegang perutnya, lalu terdengar suara dia kesakitan.

Selanjutnya, tidak selang berapa lama kemudian, suara kesakitannya semakin lama semakin keras, dengan cepat berubah menjadi teriakan kesakitan “Aduh”.

“Aduh............”

Didalam tempat makan, sutradara Yu berteriak seperti babi yang terbunuh dengan sangat mengenaskan, seketika itu juga menggemparkan seluruh ruangan.

Tangan Tifanny Wen kaku di udara, dia terkejut seketika, saat dia meregangkan tangannya, dia melihat Jacky Yu tiba-tiba sudah terguling ke lantai, memegang perutnya dengan raut wajah mengkerut seolah penyakitnya kumat.

Saat itu juga, sebagian pandangan mata Tifanny Wen melirik ke arah Melly yang berdiri di sebelahnya yang kebetulan dia juga sedang melirik ke arahnya dengan tatapan mata yang menyiratkan arti mendalam itu.

Tatapan mata ini.......

Tifanny Wen mengerti!

15 detik kemudian...............

“Halo, apakah ini rumah sakit Cahaya Medika? disini restoran Jumbo di jalan perjuangan ada seseorang yang mengalami sakit perut yang parah, aku curiga ada racun didalam makanannya, aku berharap ada dokter yang segera datang kemari untuk mengobatinya.”

1 menit kemudian, pelayan dan manager restoran Jumbo datang ke ruang makan, mereka terkejut sampai wajah mereka pucat.

7 menit kemudian, Jacky Yu dibawa pergi ke rumah sakit oleh mobil ambulance...............

8 menit kemudian.................

“Halo, apakah ini biro pelayanan kesehatan? aku ingin melaporkan keluhan untuk restoran Jumbo, aku barusan makan malam disini bersama seorang teman, dia tiba-tiba perutnya kesakitan tidak tertahankan, barusan dokter sudah datang, dia berkata bahwa ada racun didalam makanannya. Bisa tidak meminta pegawai kalian datang kemari untuk memeriksa masalah keamanan makanan disini.”

9 menit kemudian.............

“Halo, apakah ini kantor polisi? benar, aku Tifanny Wen. Begini ceritanya, aku barusan makan di restoran Jumbo di jalan perjuangan bersama temanku, setelah dia memakan makanan sini tiba-tiba sakit perut sangat parah, dokter bilang berkata bahwa ada racun didalam makanannya. Lagipula, sepertinya bukan karena ditimbulkan oleh penyakit. Sebentar lagi pegawai biro pelayanan kesehatan akan datang kemari untuk memeriksa makanannya. Aku curiga jika ada orang yang sengaja menabur racun. Bisa tidak meminta kalian datang kemari untuk memeriksa sebentar?”

“Halo, apakah ini kantor media massa..........”

Setelah Tifanny Wen melakukan beberapa panggilan telepon, barulah dia memiliki waktu untuk diam, menarik napas panjang. Tatapan matanya melihat mengitari makanan di meja ruang makan, matanya menyiratkan rasa aneh, raut wajahnya tidak berubah, hanya didalam hatinya justru tiba-tiba mulai tersenyum sadis.

Apa ini restoran Jumbo milik kak Jeklin?

Terjadi masalah keracunan seperti ini, mungkin nantinya operasional restoran ini akan mengalami kesulitan.

Racun?

Tentu saja Tifanny Wen sendiri yang menaburnya.

Lebih tepatnya, dia menyuruh Melly yang menaburnya.

Melly awalnya memang memiliki bakat khusus: melawan para pencuri. Terutama kecepatan tangannya. Dengan begitu, Tifanny Wen memerintahkan dia untuk menggunakan bakat khususnya, menyuruh dia barusan..........mengambil kesempatan di waktu aku berbincang dengan Jacky Yu, lalu dia melakukan aksinya yang seperti itu, menabur racun kedalam makanan yang ada di hadapannya.

Tifanny Wen barusan tidak menggerakkan sumpitnya, bukan karena dia takut Jacky Yu menabur racun kedalam makanan itu. Tetapi karena sebaliknya, dialah yang menabur racun kedalam makanan itu.

Awalnya Tifanny Wen sempat berpikir nantinya dia akan mengambilkan makanan untuk Jacky Yu, tidak disangka ternyata Jacky Yu langsung mengambil makanan yang ada di hadapannya dengan tangannya sendiri. Begini justru membuat dia tidak perlu bersusah payah.

Meskipun bisa dibilang kalau dia sangat keterlaluan diam-diam melakukan aksi jahat. Tetapi, racun ini, Aji yang lebih dulu merencanakannya, hanya kesakitan selama beberapa waktu saja, tidak akan menimbulkan kematian.

Karena begitu, dia juga tidak takut menggunakan kesempatan ini, menjebak musuh baru dan musuh lama secara bersamaan.

Selamanya tidak akan mungkin setiap kali hanya orang lain yang bisa menyakitinya, sedangkan mereka pikir dia akan diam saja tanpa melakukan serangan balasan biarpun dia mengalami jebakan?

Menjebak Jacky Yu, dia hanya menggunakan cara yang sederhana yaitu menabur racun. Membuat dia kesakitan sebentar. Dia pada pesta perjamuan malam ini merancang jebakan yang seperti itu untuk dirinya, wajar saja jika Jacky Yu menerima balasannya. Hanya saja, mungkin tubuhnya saat ini mengalami mengalami kesakitan untuk waktu yang singkat.

Jacky Yu, adalah musuh baru.

Setidaknya jebakan untuk “musuh lama”, tentu saja tertuju pada seseorang yang memiliki hubungan keluarga dengan Jeklin Jin pemilik restoran ini.

Restoran Jumbo adalah restoran milik Jeklin Jin. Sekarang terjadi masalah yang seperti ini, operasional restoran ini pasti akan mengalami kesulitan.

Dan sebentar lagi, pasti akan ada pegawai biro pelayanan kesehatan yang mengeluarkan hasil pemeriksaan bahwa didalam makanan ini terdapat racun. Tiba saatnya nanti, polisi juga pasti akan melakukan pemeriksaan. Maka, kasus “keracunan makanan” biasa, akan berubah menjadi kasus kesengajaan “disengaja meracuni”.

Ini akan menjadi sangat parah.

Jika masalah ini disebarkan, para netizen pasti akan menggemparkan masalah ini. Pada akhirnya akan ketahuan siapa yang sebenarnya menabur racun.

Pelaku yang dicurigai, kemungkinan hanya ada 4 orang: dirinya, Daniel, Melly, dan pemilik restoran Jumbo.

Daniel adalah orang yang diajak oleh sutradara Yu, dia pasti orang yang pertama kali dihapus dari tuduhan itu oleh para netizen.

Sedangkan dirinya, para netizen juga tidak akan menemukan alasan kenapa dirinya mencelakai sutradara Yu, apalagi, dia dan sutradara Yu tidak memiliki dendam apapun. Jika karena masalah yang terjadi pada pesta perjamuan malam ini, saat para netizen melihat “gosip”, itu hanya sekedar kesalahpahaman mereka sendiri, sehingga mereka tidak bisa menebak jika Jacky Yu sengaja merencakan jebakan ini untuknya. Mereka juga tentu saja tidak akan bisa menebak kalau diantara Jacky Yu dan Tifanny Wen sebenarnya ada perselisihan diantara keduanya.

Para netizen akan berpikir: Jika hanya karena Jacky Yu membuat orang salah paham menuduh Tifanny Wen yang menabur racun itu, maka perbuatannya itu akan sedikit keterlaluan.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu