Cinta Setelah Menikah - Bab 303 Foto? (1)

Tiara Han melihat, hatinya merasa puas, dia mengangkat alisnya, menantikan dalam hatinya. Dia sudah melihat sejak awal, kalau lelaki berambut panjang ini seakan bersiap untuk menembak. Beberapa orang ini tidak memiliki kesabaran.

Dan, dia juga tidak takut Tifanny Wen membantah apa.

Dia percaya, selama dia diam saja di sebelah, Tifanny Wen berkomentar apa juga tidak akan berguna.

Beberapa orang ini, tidak akan melepaskan orang yang mencurigakan.

Meskipun ruangan ini memiliki kedap suara yang baik, di dengar oleh orang luar ruangan juga tidak apa.

Tapi, selama ada bukti perbuatannya seperti ini, maka sudah mencurigakan.

Saat sedang berpikir, justru mendengar Tifanny Wen tersenyum, tidak membantah, justru mengakuinya, “iya, aku tadi, memang menguping di luar.”

Begitu dia mengatakan kalimat itu, raut wajah Tiara Han langsung berubah.

Perempuan ini, apakah bodoh….

Segerombol lelaki itu juga tercengang.

“aku masih mengira…. Mengira kamu dan perempuan lain dalam ruangan ini….” Wajah Tifanny Wen menjadi merah, melihat ke arah Yansen Mu, dengan nada manja.

Pandangannya, sudah menunjukkan siapa “kamu” yang di maksud.

Semua orang terkejut.

Ini adalah….

“kenal?” lelaki yang berambut panjang tercengang.

“aku melihat kamu keluar dengan misterius, seakan mau Bertemu orang penting, aku ingin masuk bersama, tapi kamu tidak mengijinkannya, belakangan ini juga… juga tidak menyentuhku, aku masih mengira kamu…”

Tifanny Wen tidak menjawab pertanyaan lelaki berambut panjang, hanya melihat Yansen Mu, tiba – tiba wajahnya memerah, “masih mengira kamu punya selingkuhan. Jadi….”

Jadi, baru mengikuti “kamu” keluar, lalu “menguping” dari luar, ingin memeriksa apakah kamu punya simpanan.

“a?” sedangkan Beberapa lelaki lain melihat Yansen Mu dengan tercengang.

“long….kak Long, ini adalah istrimu?” lelaki berambut panjang itu melihat Yansen Mu.

“iya…”

Saat Yansen Mu menjawab, sejak awal sudah ada berjalan ke arah Tifanny Wen, dengan pandangan tidak puas menatap lelaki berambut panjang, berkata: “masih tidak lepaskan.”

Sambil berbicara, dia masih mengelus rambut Tifanny Wen, berkata: “perempuan memang curigaan dan merepotkan.”

“masih bukan karena kamu sering dekat dengan perempuan di luar, apakah bisa membuat ku tenang?” Tifanny Wen menghela napas.

lelaki berambut panjang itu langsung meletakkan pistolnya, saat mendengarnya dia langsung mengercutkan mulutnya, berkata: “kak, kakak ipar ku benar - benar, membuatku merasa bukan perempuan biasa.”

Tiba – tiba dia teringat istrinya sendiri. Saat dia keluar untuk membahas pekerjaan, istrinya juga pernah mengikutinya diam – diam.

Di lihat, memang benar – benar salah paham.

Saat semua orang melihat Yansen Mu memluk Tifanny Wen, gerakan yang begitu mesra tidak mungkin berbohong, dan melihat perempuan yang curigaan ini melakukan hal yang seperti ini, semua orang mempercayainya. Langsung berkata: “ternyta memang salah paham. Jika salah paham maka semuanya duduk saja, duduk…”

Tifanny Wen tidak sungkan – sungkan, langsung duduk di sebelah Yansen Mu….

Tiara Han justru membelalakkan matanya, wajahnya menjadi pucat.

Tifanny Wen adalah… perempuan dari orang ini?

Dia memang tahu ucapan Tifanny Wen tadi adalah palsu, dia bukan mengikuti perempuan bermarga “Long” ini masuk. Tapi ini mengapa? Dia tidak bisa mengelak, hubungan Tifanny Wen dan lelaki ini tidak biasa. Meskipun dia berbicara apa pun, semua orang ini hanya akan menempatkan posisinya labih tinggi dari ada dirinya, akan mendengar ucapan Tifanny Wen labih dulu, dan tidak mendengar ucapannya.

Jangan – jangan, akan melepaskan dia begitu saja?

Beberapa lelaki itu masih ada bisnis yang harus di bicarakan, tidak lagi mempedulikan Tifanny Wen dan Tiara Han, semua orang membicarakan masalah masing – masing.

Tapi mereka tidak mengabaikan dua perempuan ini. Bagaimana pun, mereka adalah orang di lingkaran yang sama, satunya lagi adalah istri dari ketua mafia, tidak ada yang bisa di abaikan.

Tifanny Wen berada di sebelah tidak mengatakan apa pun, terlihat tenang, tapi hatinya justru memberontak.

Dia tidak mungkin tidak tahu apa yang sedang orang ini bicarakan, dan mengapa Yansen Mu muncul dengan identitas “kak Long”, wajahnya masih mengenakan topeng, sangat jelas, dia menggunakan identitas palsu.

Mengenai alasannya….

Tifanny Wen memperhatikannya dengan seksama, mengingat kejadian lalu, kira – kira mempunyai tebakan….

“tuan Long, teman yang kamu bicarakan, apakah bisa di percaya?” saat ini Tifanny Wen mendengar, lelaki luar negeri yang tidak tahu menggunakan nama asli atau palsu bernama “Leo” itu tiba – tiba bertanya.

“tentu.” Yansen Mu menjawaab,”sekarang dia membutuhkan pasokan yang sangat banyak, aku percaya, dia akan tulus bekerja sama dengamu.”

Tifanny Wen tadi juga mendengarnya dari samping, mengetahui maksud Yansen Mu. orang luar negeri ini adalah penjual senjata illegal militer, Yansen Mu hari ini sebagai identitas “tuan Long” melakukan bisnis ini. Hanya saja, mendengar maksud Yansen Mu, dia masih memerlukan teman yang mempunyai banyak pasokan, berharap suatu saat akan melakukan bisnis dengan Leo.

Sedangkan bisnis ini memerlukan modal yang banyak, saat ini Leo sedang berpikir.

“begini, aku akan bertanya ke orang – orang sekitar. Jika atasan setuju, maka aku akan Bertemu dengan temanmu.” Leo berkata.

“baik.” Yansen Mu menganggukkan kepala.

Kedua orang itu selesai berbicara.

Tifanny Wen mengerutkan dahi, berpikir ucapan Leo “atasan” adalah orang seperti apa.

“kerja sama yang memuaskan!”

Saat ini, setelah Beberapa orang ini mengatakan kalimat basa – basi, langsung pergi.yang pertama kali pergi adalah orang luar negeri dan Beberapa lelaki yang lain.

“pergi.” Yansen Mu merangkul Tifanny Wen, mengulurkan tangannya, lalu menggenggam tanganya dan berdiri, “balik.”

Selesai berbicara, langsung keluar dengan normal. Hanya saja Tifanny Wen menyadari lelaki botak itu dan Tiara Han masih belum pergi.

Selain dirinya dan Yansen Mu, hanya tersisal lelaki botak dan Tiara Han. Lelaki botak itu sedang berbicara dengan Tiara Han.

Saat Tifanny Wen melihat ke ara itu, melihat Tiara Han berdiri, berkata: “kak Wang, aku pergi dulu, lain kali baru berbicara.”

Selesai berbicara, dia melihat Tifanny Wen dengan tatapan rumit, lalu bersiap pergi.

Tujuannya tidak tercapai, dapat terlihat jelas, suasana hati Tiara Han saat ini sangat buruk.

“tunggu…. Kenapa buru – buru? Temani aku mengobrol.”

Lelaki botak itu memegang tangan Tiara Han, lalu melihat Tifanny Wen dan Yansen Mu, berkata: “kak Long, dan kakak ipar Long, lain kali Bertemu lagi.”

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu