Cinta Setelah Menikah - Bab 39 Direktur Mu Yang Sangat Berkuasa (2)

Tapi kali ini…

“Adik, maaf. Masalah ini bukan lagi dalam batas kemampuanku. Komandan militer provinsi terdahulu seharusnya punya ratusan cara untuk menyekapmu di dalam markas militer, membuatmu tidak akan pernah bisa lagi bertemu dengan orang lain.”

Kenny Qin tertawa dengan penuh maksud. Akhirnya ia mengerti juga alasan mengapa awalnya Yansen Mu berkata padanya untuk mengenyahkan Juwita Wen.

Ternyata… Ini alasannya!

HAHAHAHA…

Komandan militer provinsi terdahulu?

Sekujur tubuh Kevin Qin gemetar. Raut terperangah bodohnya semakin terlihat jelas.

Sebaliknya, Kenny Qin dengan senang segera melempar raut bersahabat kepada Tifanny Wen dan berkata: “Kakak ipar, aku adalah direktur Baining Entertainment. Apakah kamu tertarik dengan Baining Entertainment? Kalau tidak, apakah kamu mau menandatangani kontrak dengan Baining Entertainment? Demi menebus masalah ini, aku, Kenny Qin pasti akan memberikan semua yang terbaik untukmu. Mengenai hal yang barusan dikatakan Yansen… Kevin mengancam Aliando untuk mengeluarkanmu dari kru Five Musts, bukan? Masalah kecil seperti ini, nanti aku akan menyuruh Aliando untuk meminta maaf padamu.”

Begitu Tifanny Wen mendengarnya, lubuk hatinya terasa kacau.

Orang yang ada di depannya ini adalah direktur Baining Entertaiment? Melihat sikapnya seperti ini, sepertinya ia benar-benar menghormati Tuan Mu.

Tifanny Wen juga tidak mengabaikan panggilan ‘Komandan’ yang dilontarkan Kenny Qin kepada Yansen Mu.

Ia tiba-tiba teringat Helen Mu pernah mengatakan bahwa dulu kakak laki-lakinya adalah kepala pasukan.

Apakah jangan-jangan... Sebelum pensiun Yansen Mu adalah… Komandan Mayor Jenderal?

Hiiiii…

Yansen Mu yang semuda ini sudah menjadi komandan?

Ayahnya ternyata memilihkan seorang tunangan yang seperti ini?

“Kakak iparmu sudah mendapatkan penderitaan yang sebesar ini dan penebusanmu hanya sesedikit ini?”

Belum juga Tifanny Wen menjawab, namun Yansen Mu pun dengan semakin tidak puas melirik Kenny Qin.

“Kalau begitu… Ganti rugi uang?” Kenny Qin memainkan ujung bibirnya.

“Kamu perintahkan Aliando untuk mengenyahkan semua adegan romantis dan adegan ciuman Five Musts yang ada hubungannya dengan Tifanny.” ujar Yansen Mu.

Kenny Qin terdiam.

Ini… Apakah Yansen Mu sedang memberikan ruang privasi untuk Tifanny Mu atau memberikan privasi supaya mata Kenny Qin tidak tertarik? “Ada lagi… 10% perjanjian saham Hairui Entertainment yang telah ditandatangani Kevin dengan Juwita, menurutku tidak ada masalah kalau ia tidak ada lagi di dunia ini. Saham yang berada di bawah namanya itu... Sepertinya kakak iparmu lumayan membutuhkannya.”

Yansen Mu memberitahu dengan mudahnya.

Begitu perkataan ini selesai dilontarkan, hati Kenny Qin langsung terbakar amarah, “Rubah licik!”

Hairui Entertainment adalah sebuah perusahaan entertainment lokal yang tergolong ternama.

Hairui Entertainment menaungi banyak artis, contohnya adalah Juwita Wen. Ia adalah artis di bawah naungan Hairui Entertainment.

Yang Tifanny Wen tandatangani dua tahun yang lalu juga adalah Hairui Entertainment.

Sedangkan Kevin Qin… Waktu itu ia mengandalkan kemampuannya untuk menggoda wanita tua berumur 32 tahun yang merupakan presdir Hairui Entertainment demi mendapatkan 10% saham Hairui Entertainment. Sekarang, ia merupakan pemegang saham kedua terbesar di Hairui Entertainment.

Kalau Tifanny Wen berhasil mendapatkan saham ini, besar kemungkinan dengan statusnya sebagai pemegang saham kedua terbesar ia akan menjadi manager Hairui Entertainment dan menjadi… Atasannya Juwita Wen?

Yansen Mu si rubah licik ini. Jelas-jelas ia sedang memberikan istri kesayangannya kesempatan untuk menindas Juwita Wen.

Hati Kevin Qin yang mendengarnya pun terkejut dan dengan geram berkata: “Bahkan kalau aku mati, aku tidak akan mengalihkan saham itu kepada Tifanny.”

Yansen Mu malah menyunginggkan bibir dengan dingin dan tertawa penuh makna, “Ya, kamu memang benar bisa mati. Aku sudah melihat berkasmu. Setidaknya kamu sudah memperkosa puluhan wanita dan juga membunuh beberapa dari mereka. Hal ini seharusnya cukup untuk memberikanmu hukuman mati. Mengenai stok saham yang saat ini tidak mau kamu alihkan… Aku yakin kakakmu pasti punya berbagai macam cara untuk membuatmu mengalihkannya.”

Yansen Mu berbalik tanya kepada Kenny Qin, “Benar begitu, bukan? Kenny?”

Kenny Qin kembali terdiam.

Rubah ini sedang menjepitnya untuk membantunya membereskan masalah ini. Ia sedang memikirkan cara untuk mengambil saham dari tangan Kevin Qin dan memindahkannya ke tangannya.

Akan tetapi…

Karena orang bawahannya yaitu Sutradara Zhang adalah yang lebih dulu menyakiti kakak iparnya, kalau Kenny Qin tidak mengurusnya... Yansen Mu yang terdesak pasti akan membunuhnya dengan kejam.

Oleh karena itu, Kenny Qin hanya bisa seperti menjilat Tifanny Wen dan mengangguk, “Kakak ipar, kamu tenang saja. Aku akan menggunakan berbagai macam cara penyiksaan untuk menganiaya Kevin Qin. Dalam waktu lima hari, aku akan membuatnya mengalihkan saham dari tangannya kepadamu.”

Dengan ini, barulah Yansen Mu merasa puas. Raut wajahnya terlihat sedikit membaik, ia pun berkata kepada delapan orang pengawalnya: “Beberapa hari ini, kalian ikuti Presdir Qin dulu. Sebelum ia selesai mengurus semuanya, jangan biarkan Kevin Qin kabur. Setelah ia membereskan semuanya, langsung antarkan Kevin Qin ke penjara. Tidak ada seorang pun yang boleh mengunjunginya. Ada lagi… Mengenai ke-delapan orang penjahat brengsek yang menyentuh nyonya, mereka juga boleh menjalani sisa hidup mereka di penjara.”

“Baik, Tuan.”

Yansen Mu langsung memerintah banyak hal dalam sekali perintah. Ia lalu melirik sekilas sarung tinju Kenny Qin yang ada di pinggir dan tiba-tiba tertawa, “Awalnya aku berpikir untuk datang mengajakmu Muay Thai. Tapi karena sekarang sudah jam makan siang, lebih baik aku membawa kakak iparmu pergi makan siang dulu. Kenny, ingat. Jangan biarkan kakak iparmu memainkan adegan ciuman.”

Selesai bicara, Yansen Mu ternyata masih melemparkan sebuah sorot mata terima kasih kepada Kenny Qin dan juga melihat ke arah Tifanny Wen yang saat ini masih membelalakkan matanya dengan mulut terperangah. Pria itu langsung membopongnya dan membalikkan tubuhnya. Ia juga menyerahkan delapan orang pengawal dan Kevin Qin untuk saat ini kepada Kenny Qin… Yansen Mu sendiri berjalan pergi.

Kenny Qin hanya bisa terdiam.

Curang!

Kalau saja tadi ia tidak setuju untuk memberikan kakak iparnya keuntungan, Yansen Mu yang dalam keadaan terpaksa pasti akan mengenakan sarung tinju itu untuk menonjoknya sampai sekarat.

...

Setelah Yansen Mu membereskan beberapa hal ini, ia sudah tidak berkeinginan untuk kembali pergi ke Sentum Group.

Ia langsung memanggil sebuah mobil dan merangkul Tifanny Wen pulang kerumah.

Dan Tifanny Wen masih dibopong oleh Yansen Mu sampai ke dalam kamar.

Alasannya adalah karena kaki Tifanny Wen sedikit terkilir saat ia sebelumnya meronta di tempat liar. Sebenarnya... Ia masih bisa berjalan sendiri.

Tapi karena Yansen Mu bersikeras, Tifanny Wen juga menjadi tidak berdaya.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu