Cinta Setelah Menikah - Bab 244 Marga Mu, Perempuanmu Seperti Lelaki.... (1)

Aneh, tuan kedua Long, mengapa melihat tunangannya di peluk oleh lelaki lain?

Ini, Jeremy Fan sedikit terkejut. Hanya saja, sekarang dia tidak punya suasana hati untuk menanyakan masalah ini.

Sedangkan Aldric Long? Dia mengira yang di peluk Yansen Mu adalah “Febby”, dan dia selalu mengerti kalau “Febby” adalah perempuan Yansen Mu, jelas tidak punya hak untuk ikut campur masalah ini.

Sedangkan kakek Long, meskipun ikut, tapi setelah melihat Tifanny Wen aman, dia sudah pergi, tidak naik mobil.

Saat Tifanny Wen ada di pelukan Yansen Mu, dia tidak lupa berbisik kepada kakek Long bahwa dia baik- baik saja.

Sedangkan kakek Long sangat kaget dengan tindakan Yansen Mu, tapi dia tidak banyak bertanya.

Dan, topiknya berganti, fokus utama adalah, suasana hati ketua Elang Hitam saat ini.

Dia sangat tidak senang mengatakan penawarannya dengan Yansen Mu.

Hatinya berpikir, nanti menghabiskan harga sebanyak apa pun, dia juga harus mendapatkan perempuan Wen ini, mencekiknya hingga mati.

“diam!” akhirnya Yansen Mu hanya berkata: “pulang baru di bicarakan.”

Pulang, yang di maksud adalah markas Elang Hitam.

“kamu aneh!” Jeremy Fan yang mendengarnya, mengira Yansen Mu tidak suka membicarakan masalah di mobil.

Dia dengan segera terpikirkan Aldric Long yang ada di sini, Gina Si adalah orang luar, dan juga orang bawahan lainnya, jika membicarakan penawaran di sini, dan topiknya berkaitan dengan rahasia bagaimana? Sepertinya, di mobil, memang bukan tempat yang tepat.

Baiklah, kalau begitu pulang dulu.

Jeremy Fan menahan emosinya, melihat jam tangan, seakan menyadari waktu tidak berlalu begitu cepat, sebaiknya jangan emosi dulu dan menutup mulut.

Ketua Fan mana tahu, sekarang Yansen Mu tidak berbicara dengannya, karena saat ini dia menyadari perempuan yang ada di pelukannya sangat mengantuk saja.

Fanny seakan mau tidur, tentu saja tidak boleh berisik.

….

Mobil terhenti, saat Yansen Mu menggendong Tifanny Wen kembali ke markas Elang Hitam, saat ini Tifanny Wen sudah membuka matanya.

Di mobil, meskipun dia sadar. Tapi saat di mobil, tentu saja memejamkan mata sebentar.

Meskipun sesaat, tapi saat ini Tifanny Wen, kekuatannya sudah memulih. Di tambah lagi dia terluka, kekuatannya cukup kuat, jadi, tidak merasa tubuhnya se sakit apa.

“tuan Mu, turunkan aku, aku mau ke toilet bersih – bersih sebentar.” Tifanny Wen saat ini keluar dari pelukan Yansen Mu, mengangkat kepala, dan melihat raut wajah Yansen Mu yang gelap.

Wajah Tifanny Wen saat ini, tangannya, cukup kotor. Selain darah dan debu, masih ada bekas rokok, hitam.

Jangankan sekarang dia menghadap ke dada Yansen Mu, meskipun dia berdiri, takutnya orang yang melihat wajah kotor dan bekas darah dan hitam, juga tidak melihat jelas wajah aslinya.

Tifanny Wen mengira, Yansen Mu akan berkata dia akan membawanya ke toilet. Akhirnya, lelaki itu mengucapkan jawab yang mengejutkan, berkata: “baik.”

Suara lelaki itu lembut, selesai berbicara, dia pelan – pelan menurunkannya. Tifanny Wen tercengang, lalu dengan segera merasakan tangan lelaki ini mengelus wajahnya, gerakannya sangat menyayanginya, tapi tidak mengatakan apa pun.

Dengan segera, dia melihat ke arah Gina Si.

Dia hanya melihat sekilas, tidak mengatakan apa pun.

Tifanny Wen tidak melihat jelas pandangan Yansen Mu, tapi hanya berpikir Yansen Mu melihat Gina Si, mungkin maksudnya membawa dirinya pergi ke toilet, dan tidak banyak berpikir.

“Feb…. aku… papah.” Gina Si jelas tahu maksud Yansen Mu, langsung berjalan ke arahnya, memapah Tifanny Wen, justru tegang bahkan tidak bisa menyebutkan namanya.

Wajah Tifanny Wen saat ini sangat kotor, tidak bisa melihat wajah aslinya. Jadi Gina Si tidak bisa menebak kalau dia adalah Tifanny Wen, Tifanny Wen juga tidak terkejut.

Tapi Tifanny Wen, tidak terpikirkan, pandangan Yansen Mu melihat ke arah Gina Si tadi, sangat gelap seakan ingin membunuh orang, sangat galak.

Gina Si hanya merasa, rohnya seakan sudah di telan oleh pandangan lelaki itu. sangat mengerikan!

Saat ini dia sedang berkata di dalam hatinya, tapi tidak berani menunjukkannya di depan Tifanny Wen. Tapi dia tahu, dirinya sudah terkejutkan.

Sangat mengerikan! Sebelumnya dia tahu Yansen Mu sangat dingin, tapi tidak terpikirkan akan sangat menyeramkan seperti ini.

Alasannya, tentu saja Gina Si tahu.

Semuanya karena dia menyebabkan “Febby” mengalami ini. Gina Si sekarang masih belum tenang, tidak tahu “Febby” apakah lelaki itu melakukan itu padanya….

Hanya saja, dia tidak berani bertanya. Jadi dia hanya menyembunyikan dalam hati. Menggandeng Tifanny Wen, pandangan Yansen Mu dengan dingin melihat ke arah toilet.

Jeremy Fan Saat ini melihat ke arah Yansen Mu yang tidak jauh, melihat kejadian ini, dengan aneh melihat ke bayangan Tifanny Wen yang pergi, menggelengkan kepala.

Sangat jelek!

Perempuan jelek seperti itu, Yansen Mu juga bisa menyukainya!

Selera seperti apa itu!

Di lihat – lihat, bahkan jalan saja tidak stabil, ter puyuh – puyuh.

Dan wajah itu…. Baiklah, dia tidak melihat wajahnya dengan jelas. Tapi dia dapat merasa pasti adalah wanita buruk rupa!

Hehe!

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu