Cinta Setelah Menikah - Bab 190 Hubungan Terbongkar? (1)

Masih menggendongnya! Dia tidak ingin di gendong lelaki ini di tempat umum.

Yansen Mu kali ini tidak mengejarnya. Hanya melihat perempuan itu masuk ke dalam air, terpikirkan kejadian tadi, dia menggigit bawah bibirnya, suasana hatinya menjadi lebih gembira.

Lalu, dia menemukan telepon di ruangan kecil ini, dia menelepon ke tempat direktur.

“halo, dengan siapa?”

“Yansen Mu.”

“Ah? Mu….” orang yang ada di telepon itu, hampir menjatuhkan teleponnya, mengira dirinya sedang berhalusinasi. Mu Mu…. Tuan Mu?

“mulai besok, kue di dalam kulkas gunung palsu tambah dua kali lipat. Dan juga, untuk baju renang perempuan tambah Beberapa model yang sedikit tertutup. ” ucap Yansen Mu.

……

Saat Tifanny Wen melompat ke dalam air, dia menghela napas, seperti tiba – tiba merasa lebih lega. Untung saja di saat ini Aldric Long dan Lanny tidak muncul. Jika tidak, jika mereka melihatnya dan Yansen Mu sedang dalam ruangan kecil melakukan hal seperti itu, mukanya akan di taruh di mana?

Sial! Lelaki itu benar – benar semakin kacau.

Mengapa saat dia baru Menikah dan masih belum menerima lelaki itu, dia merasa kalau lelaki itu adalah pangeran? Tapi sekarang… seperti serigala!

Tentu saja, Tifanny Wen berkomentar dalam hatinya, tapi dia justru mengerti, jika bukan orang itu, dia tidak akan membiarkan orang untuk terus berbuat sesuka hati. Sudahlah. Karena masih ada janji selama satu tahun! Kalau begitu, masalah yang begitu menyakitkan, satu tahun kemudian baru di ungkit saja. Dalam satu tahun ini, dia benar- benar tidak punya cara untuk mendorongnya.

Setelah Tifanny Wen berpikir sembarangan, tidak lama kemudian dia sudah ada di pinggir kolam. Lalu tiba di tempat sebelum dia berenang, menemukan handuknya, lalu mengelap air di badannya dan kepalanya.

Untung saja, dia tidak Bertemu Aldric Long. Lelaki itu seharusnya masih ada dalam air bukan.

Saat Tifanny Wen berpikir seperti itu, dia tidak tahu, saat ini, Aldric Long sudah mendekatinya. Tadi saat dia dari toilet dan berenang sejenak, sekarang sudah merasa lelah. Saat keluar dari kolam renang, dia tidak menyangka bisa melihat Tifanny Wen.

Aldric Long melihatnya mengeringkan rambutnya, tersenyum, lalu berjalan mendekati perempuan itu.

Saat ini Tifanny Wen menundukkan kepala, tidak melihat lelaki itu. sedangkan dari tempatnya, dia memang tidak bisa melihat ada orang yang mendekatinya dari kiri belakang. Apalagi karena dia sedang mengeringkan rambut, saat ini kepalanya sedikit miring ke kanan.

“Feb….” saat Aldric Long memanggilnya, hanya memanggilnya “Feb” dengan suara kecil, belum memanggilnya dengan lengkap, kakinya terhenti sekitar lima langkah dari Tifanny Wen, pandangannya terhenti di belakang leher perempuan yang putih ini, beserta punggungnya….

Bekas keunguan perempuan yang setelah Menikah….

Aldric Long saat ini, sedang bengong.

Saat ini Tifanny Wen masih belum menyadari keberadaannya. Setelah rambutnya setengah kering, tiba – tiba dia bangkit berdiri, dan menuju ke ruang ganti yang di sebelah kanan, seharusnya berencana untuk ganti baju.

Mengenai Aldric Long, karena tadi dia tidak mengeluarkan suara, perempuan ini tidak tahu, langsung mengabaikannya.

Tifanny Wen saat ini tidak tahu saat dia berjalan maju, ada pandangan seseorang yang melihatnya dengan tatapan rumit dan curiga.

Aldric Long adalah orang dewasa, tidak mungkin tidak tahu apa arti bekas itu….

Pandangan lelaki itu, tiba – tiba melihat ke arah gunung palsu tempat mereka berada sebelumnya….

…..

Sedangkan yang orang lain tidak terpikirkan adalah.

Di gunung palsu tadi, di dalam air.

dalam air di gunung palsu itu sedang ada dua lelaki.

“tadi kamu sudah mendengar dengan jelas? Di dalam ada suara seperti itu?” seorang lelaki tiba – tiba dengan terkejut bertanya kepada lelaki yang lainnya.

“iya. Tadi aku melihat tuan Long pergi. Lalu melihat sekilas nona Febby, dan menyadari lelaki di sebelahnya tiba – tiba memeluknya dan menciumnya. Sayangnya aku tidak bawa kamera, tidak bisa memotretnya.”

“selanjutnya?”

“lalu nona Febby di gendong lelaki itu masuk ke ruangan kecil. Tadi aku diam – diam melihatnya, pintu itu di tutup, lalu aku berusaha mendekat dan mendengar… suara nona Febby.”

“suara desahan.” Lelaki itu melengkapi kalimatnya, “hanya saja, tadi di air aku tidak bisa melihat dengan jelas lelaki di sebelah nona Febby, tadi setelah nona Febby keluar lelaki itu juga tidak lama kemudian masuk ke dalam air, masih belum melihat jelas wajah lelaki itu, sekarang juga akan sulit di cari.”

“baguslah! Tuan Jason Long mendengar kabar ini, pasti akan sangat senang.

Tidak di sangka, nona kedua Keluarga Wen Febby Wen ini, tidak hanya menggoda tuan kedua Long, bersamaan masih punya lelaki lain. Sedangkan saat tuan kedua Long pergi berenang, dia sudah tidak sabar untuk mencium lelaki itu. rumor buruk…. Tidak usah di buat oleh tuan Jason Long lagi. selama menemukan bukti, Febby Wen pasti tidak akan mendapat pengakuan dari Keluarga Long. ”

“hanya saja, masalah Yosua Zhou sudah gagal. Dalam situasi tidak ada bukti, takutnya ketika Jason Long mengungkit masalah ini, Aldric Long dan Ferdi Long hanya akan mengatakan kalau dia yang membuat berita palsu ini.

Mengatakan kalau tuan Jason Long dengan sengaja menjelekkannya.”

“tidak takut! karena masalah ini adalah nyata, ketika di perhatikan lama – lama, maka tidak akan takut untuk tidak mendapat bukti lelaki itu karena ada di pulau Nanqiong, dia pasti akan Bertemu dengan nona Febby, kelah perhatikan dia baik – baik saja.”

Tifanny Wen saat ini sudah mengganti pakaiannya. untuk saja pakaiannya hari ini tidak berkerah rendah.

Sebenarnya, juga tidak setiap saat dia akan meninggalkan bekas seperti ini, hanya saja kulitnya mudah alergi saja, di tambah lagi, kekuatan orang itu juga tidak ringan…..

Tifanny Wen saat ini melihat dirinya yang sudah normal di cermin, pandangannya lebih natural. Mengambil ponsel yang ada di tasnya. Lalu melihat ponselnya, ini adalah kebiasaannya.

Tapi masih baik jika dia tidak melihatnya, sekarang setelah melihatnya, raut wajahnya berubah.

Tidak baik!

Gina Jing meneleponnya sepuluh kali lebih.

Semuanya adalah panggilan tidak terjawab!

Gina Jing pasti terjadi sesuatu. Jika tidak, meskipun dia meneleponnya, juga tidak akan terus – terusan.

Tifanny Wen langsung meneleponnya kembali, sedangkan, saat ini, ponsel Gina Jing dalam keadaan mati, tidak aktif.

Tifanny Wen menelepon ke Johnny Gu teman sekelasnya.

“Tifanny? Kenapa kamu ijin? Ada masalah apa? Kenapa tidak kelas? Kamu...."

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu