Cinta Setelah Menikah - Bab 27 Cincin Berlian, Jatuh Cinta Sekali Bertemu (2)

Sekali melihat teleponnya, dan melihat pesan multimedia dari nomor yang tidak dikenalnya itu, Tiffany tecenggang.

Catatan penyewaan kamar hotel?

ini?

Bukankah ini bukti yang dia inginkan?

Benar-benar beruntung? Siapa yang sehebat itu hingga bisa mendapatkan hal ini, dan begitu berbaik hati untuk membagikannya kepada dirinya sendiri?

Mata Tiffany bersinar, senyuman di wajahnya semakin jelas terlihat, sekejap, dia langsung membagikan catatan penyewaan kamar hotel kepada Suara Hiburan Nasional di Instagram.

Dia percaya, dalam waktu 10 menit, Suara Hiburan Nasional akan langsung mengirimkannya ke internet lagi, bagaimana dengan faktanya, dia tidak perlu menjelaskannya lagi.

Hanya menggunakan waktu kurang dari 40 detik saja, Tiffany sudah berhasil menyelesaikan semuanya, seusai itu, dia lebih tidak ingin menjelaskannya lagi dia menatapi Raymond dan Juwita lalu bertanya, "Jadi Kakak datang kesini untuk membeli cincin nikah?"

Iya?

Mengapa sikap Tiffany tiba-tiba berubah?

Orang-orang bingung, seketika tidak mengerti mengapa Tiffany mengalihkan topik pembicaraan, dia tidak menjelaskannya dan terlihat bahwa sikapnya terlihat membaik.

Jangan-jangan dia takut orang lain mengetahui fakta bahwa dia membelokkan kenyataan, jadi dia tidak berani untuk melanjutkan topik ini?

Dia takut?

Semua orang berpikiran seperti itu.

juwita tercengang, meskipun dia sedikit terkejut, namun dia langsung menyambung perkataan untuk berpura-pura sebagai saudara baik Tiffany, "Iya, kami datang untuk membeli cincin nikah, Adik, kamu mengerti, dan menerima Direktur Raymond bersama denganku, aku sangatlah senang, atau apakah kamu ingin membantuku memilih cincin pernikahan? kamu selalu ahli untuk melihat sesuatu jika kamu bisa membantuku memilih cincin pernikahan, aku akan sangat senang sekali."

Semuanya jago berakting.

Tiffany berpikir dalam hati, kapan dirinya mengatakan bahwa menerima mereka?

Tapi, cincin pernikahan?

Baik!

Aku boleh membantumu memilihnya.

Tiffany tidak berkata apa-apa, dalam matanya telihat tatapan licik, dia lalu berjalan kesebuah etalase, lalu menunjuk kearah cincin berlian yang tadi dia suka namun tidak dia beli, lalu berkata, "Bagaimana dengan model ini?"

Menyuruhnya memilih?

Dan dia memilihnya dengan baik hati. Cincin ini adalah cincin yang dia suka, dia sama sekali tidak berniat untuk mengelabui mereka.

Namun mengenai harga....

Karya terakhir dari Jim, Raymond, kamu benar-benar harus keluar banyak uang.

Perasaan semua orang tidak bisa berubah dengan cepat.

Tadinya sepertinya sudah akan berdebat, mengapa sekarang tiba-tiba memiliih cincin pernikahan untuknya?

Apakah Tiffany benar-benar takut?

Tatapan mereka langsung bertuju pada cincin yang dipilih oleh Tiffany, awalnya mengira dia akan segaja memilih sebuah cincin yang buruk, namun tidak disangka bahwa dia memilih cincin berlian merah yang begitu indah!

Indah sekali!

Sekalipun Juwita, tatapannya juga bingung, dia menatapi cincin berlian merah itu, dia jelas terlihat sangatlah menyukainya.

"Kamu menginginkannya?" tanya Raymond kepada Juwita, tatapannya melirik kearah Tiffany, entah kenapa, dia mempunyai perasaan yang kurang baik.

Sikap Tiffany tidak seharusnya seperti itu.

"Iya, Adik memang pintar memilih, cincin ini bagus sekali." Juwita tidak mengerti maksud Tiffany, namun dia benar-benar tertarik dengan cincin ini.

"Apakah punya versi laki-lakinya? aku membelinya sepasanag."

Didepan begitu banyak orang, Raymond langsung mengatakannya tanpa menanyakan harga cincinnya.

Dia paling memperhatikan nama baiknya, terhadap Juwita dia juga selalu ramah dan senang memberi, dan dia percaya juga dengan kekayaannya, hanya sebuah cincin saja masih tidak akan membuatnya sakit hati, dia lalu mengeluarkan kartunya dan melemparkannya kepada pelayan lalu meyuruhnya membungkusnya.

Tindakan ini, tentu saja membuat semua orang terutama para wanita menjerit dan kagum, mereka merasa lelaki seharusnya seperti itu, murah memberi dan tegas.

Ini sepertinya tentu saja, setelah membeli sepasang cincin itu dengan tenang, ini membuat semakin banyak orang yang percaya dengan perkataan Juwita, Juwita sama sekali tidak terlihat takut, malah Tiffany yang mengalihkan topik pembicaraan yang terlihat takut.

Namun, sesaat kemudian, perkataan pelayan membuat suasana menjadi canggung.

"Tuan Raymond, sisa saldo didalam kartu Anda tidak cukup untuk membeli sepasang cincin ini."

"Hmm?" Raymond tercengang, "Tidak mungkin, didalam kartu itu ada berpuluh miliar, tidak mungkin seperti itu."

"Tuan Raymoond, selain berbahan berlian merah, ini juga adalah karya terakhir dari Designer internasional nomor satu di Kerajaan Inggris, namanya adalah 'Jatuh Cinta Sekali Bertemu', ini adalah harta paling berharga di toko kami, sepasang cincin ini seharga 222 miliar 222 juta."

Jatuh cinta sekali bertemu, harganya juga didesign dengan bagus.

perkataan pelayan membuat orang kaget, ini ternyata adalah karya terakhir dari JIM? Ini sangatlah bagus untuk di kenang, jika seperti itu, maka harganya memang masuk akal.

Ekspresi Raymond langsung berubah muram, dia menatapi sepasang cincin itu dan kartu bank yang dikembalikan kepadanya lalu berkata, "Mengapa kamu tidak mengatakannya dari awal?"

"Tuan Raymond tidak bertanya, jadi aku kira saldo Anda pasti cukup."

Raymond : ??

Cukup! tapi masih tidak bisa membeli sepasang cincin ini.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu