Cinta Setelah Menikah - Bab 282 Aku adalah Tifanny Wen, Aku adalah Febby (2)

Tifanny Wen tentu saja tidak mungkin sembarangan mencari pakaian dan sebagainya di kamar Aldric Long.

Jennie Long sebagai “Tuan rumah” sudah mengatakan, menyuruh dia berganti pakaian dengan pakaian yang ada di ruang buku. Sehingga, meskipun kamar yang dia masuki ini adalah kamar Jennie Long, sekarang dia juga merasa sungkan jika sembarangan mencari barang-barangnya.

Tifanny Wen di dalam hatinya mengerti maksud perkataan semacam ini.

Yaitu menduga dirinya termasuk orang yang memiliki moral tinggi. Dalam keadaan dia yang seperti ini, dia pasti tidak akan sembarangan membuat lemari pakaiannya berantakan.

Dan lemari pakaian ini tidak mungkin ada pakaian wanita. Terlihat jelas, Jennie Long takut jika dirinya langsung bisa menebaknya saat itu juga.

Baiklah, Jennie Long pergi ke ruang buku untuk “Mengambilkan” pakaian untuknya, lalu dia............

Sebaiknya tunggu saja dengan tenang.................

Tifanny Wen menundukkan kepala, sudut bibirnya melontarkan senyuman hangat............

......................................

“Aneh, Febby dimana................”

Dan Aldric Long saat ini dimana? sebenarnya, dia tidak berada di kamarnya sendiri. Tetapi dia datang ke kamar “Febby Wen”, saat melihatnya sekilas, dia bahkan tidak melihat Aldric Long.

Barusan ada seorang pembantu mengetuk pintu kamarnya, setelah membuka pintu, pembantu itu berkata: “Tuan Aldric Long, Nona Febby mencarimu.”

Lalu, Aldric Long keluar dari kamar, pergi mencari “Febby Wen”.

Tetapi, sosok “Febby” tidak ada di dalam kamar, bagaimana mungkin mencari dia?

Mata Aldric Long menyiratkan sebuah keraguan. Dia mengambil handphone, lalu menelepon “Febby”.

Kemudian......................

Di dalam kamar Aldric Long, telepon Tifanny Wen berdering.

“Febby, kamu.........mencariku?” tanya Aldric Long.

Tifanny Wen merenung sejenak, balik bertanya: “Apakah ada orang yang memberitahumu bahwa aku mencarimu? sehingga kamu meninggalkan kamar?”

“Iya? benar.” Aldric Long berkata: “Kamu dimana? Hari ini adalah pesta pertunangan. Jangan pergi sembarangan. Aku pikir beberapa orang itu tidak akan.........”

“Aku tahu.” Tifanny Wen menjawab: “Tenang saja. Kamu kembali ke kamar saja. Jika ada orang yang memberimu makanan saat kamu kembali ke kamar, jangan curiga, sebaiknya kamu memakannya.”

Aldric Long termangu.

Makanan?

“OK.” Dia malah tidak banyak bertanya, dia langsung menganggukkan kepala, kemudian memutuskan sambungan teleponnya.

Kemudian, dia menutup pintu kamar “Febby”, lalu berjalan menuju ke arah kamarnya sendiri.

Saat berjalan kembali ke kamarnya, Aldric Long terus berpikir. Apakah ada orang yang akan memberinya makanan?

Dia akan segera mengetahui jawaban ini dengan cepat.

“Tuan Muda, kakek memerintahkan untuk menyuruh anda dengan Nona Febby untuk meminum sup jahe pencegah mabuk terlebih dahulu. Dia mengatakan nantinya kalian akan meminum banyak bir di pesta pertunangan, jadi sebaiknya minum ini sedikit, ini sangat bermanfaat untuk tubuh.”

Seorang pembantu berjalan mendekati Aldric Long sambil berkata.

Pembantu ini memegang sebuah mangkok ukuran sedang di tangannya. Didalam mangkok itu hanya ada sup.

Sebenarnya, jika pembantu ini hanya memberikan semangkok sup, Aldric Long juga tidak akan curiga.

Bukan karena sikap waspada dia yang buruk.

Tetapi, beberapa orang ini tidak akan berani menggunakan trik menabur racun seperti ini di lingkungan keluarga Long.

Tentu saja, ada kemungkinan saat dalam kondisi yang sangat terpaksa, tiba-tiba melakukan tindakan seperti ini, tetapi ini belum pasti juga.

Misalnya hari ini!

Sehingga, jika tidak ada perkataan “Febby” barusan, Aldric Long berpikir, dia pasti tidak akan meminumnya.

Pesta pertunangan?

Aldric Long menundukkan kepala, dia merenung, di dalam hatinya merasa tidak tenang.

Dia tidak mengira ada beberapa orang yang bisa bersikap begitu lugu.

Jika ini diganti dengan hal sebelumnya, dia sebenarnya memang tidak begitu peduli.

Tidak masalah jika pesta pertunangan ini berjalan dengan lancar, tidak masalah juga jika pesta pertunangan ini tidak berjalan dengan lancar. Apalagi ini adalah sebuah bisnis palsu, jika diganti dengan pasangan lain, dia pasti tidak akan begitu mengharapkan apapun. Orang yang mengharapkan ini hanyalah kakek.

Tetapi kali ini..............

Dia tidak ingin.................menyuruh orang untuk merusaknya!

Febby!

Jika sikap kakak perempuanmu sangat teguh, dia pasti tidak akan putus dengan Tuan Mu. Lalu kamu? apa kamu bisa menerima jika kakak beradik berbagi seorang suami?

Jika tidak bisa, mungkin aku bisa mencoba................melupakan adik kelas, lalu bersungguh-sungguh memadu kasih denganmu!

Hanya saja..................

Kamu mengatakan bahwa kamu bisa meminumnya, maka................

“Berikan padaku.” Aldric Long menganggukkan kepala, dia menerima semangkok sup yang ada di tangan pembantu itu, kemudian dia langsung meminumnya dalam satu kali tegukan.

...........................

Dan pada waktu ini...............

“Kak Tifanny, aku sudah mengambil pakaiannya. Aku juga membawa semangkuk sup jahe untukmu, kamu minum saja dulu. Sup ini sangat bermanfaat jika kamu terlalu banyak minum bir.”

Kamar Aldric Long sudah dibuka.

Jennie Long berjalan masuk kedalam kamar, dia membawa semangkok sup untuknya.

“Ya, pakaiannya sudah dibawa? cepat sekali.” ucap Tifanny Wen.

“Jarak dari ruang bukuku ke kamarku sangat dekat.” Jennie Long berkata: “Kak Tifanny, kamu cepat minum dulu, kakek memerintahkan secara khusus untuk memberimu sup ini, kamu tidak boleh menolak permintaan kakek.”

Lihat..................

Perkataannya ini...................

Jika Tifanny Wen tidak meminumnya, maka dia bukanlah orang yang baik.

Lalu.......................

Dia menerimanya, lalu meminumnya dalam satu kali tegukan.

Setelah selesai meminum sup itu, Jennie Long menerima mangkoknya, berkata: “Kamu ganti pakaian disini saja, aku keluar dulu. Pakaian ini sedikit sulit memakainya, tetapi kamu tidak perlu terburu-buru, pelan-pelan saja gantinya.”

“OK.”

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu