Cinta Setelah Menikah - Bab 343 Kabar Dirinya... (2)

Bohong kalau datang untuk mendukung pembukaan acara itu, yang benar adalah datang untuk bertarung dengannya.

"Tolak." Jawab Yansen Mu.

"Tapi tuan Du berkata, jika melihat ini, Tuan pasti akan setuju menemaninya main..." Aji bicara sambil memberikan sebuah surat ke Yansen Mu.

Aji tidak tahu isi surat tersebut. Aji belum memiliki hak untuk membuka lebih awal isi surat.

Setelah menerimanya, Yansen Mu langsung membuka. Kepala Aji juga mendekat, mengintip sebentar.

Yansen Mu langsung membeku.

"Bersiaplah. Kita tepati janji." Yansen Mu mengganti alasan sebelumnya.

"Ya." Setelah Aji mengiyakan, baru pria itu undur diri.

Setelah Aji pergi, di dalam ruang baca, tatapan Yansen Mu selalu jatuh ke foto yang berasal dari surat yang tadi dia buka!

Tangan Yansen Mu terulur, dengan pelan mengusap tubuh wanita di foto itu yang sedang berdiri di laut dengan mengangkat kepala 40 derajat. Yansen Mu merasa hatinya tercekat, sebuah rasa sesak menyerangnya....

Tifanny Wen! Itu kamu!

Yansen Mu tahu latar belakang foto itu, pemandangan pantai di negara F.

Wanita di foto ini adalah Tifanny Wen yang berumur saat ini. Bukan Tifanny Wen yang muda empat lima tahun yang lalu. Tapi Yansen Mu tahu, selain Tifanny Wen 5 tahun yang lalu pernah ke sana, Tifanny Wen tidak pernah ke sana lagi setelahnya.

Kalau begitu foto ini menunjukkan padanya bahwa sekarang Tifanny Wen ada di negara F!

Mata Yansen Mu menjadi lebih gelap. Yansen Mu menggenggam erat foto tersebut, ketika urat nadi di ujung jari Yansen Mu seperti akan keluar, hal ini membuat orang-orang tanpa ragu berpikir bahwa foto ini akan hancur di tangan Yansen Mu. Hanya saja, waktu berlalu cukup lama, aliran merah di telapak tangan Yansen Mu perlahan-lahan mengalir kembali. Foto di tangannya masih rapi, jelas, tidak menempel noda darah... wajah wanita di foto itu, tiba-tiba dibasahi sebulir air mata dari sudut mata Yansen Mu, hanya sebulir tapi berkilau bagai bintang, dalam sekejap berubah menjadi pusat pandangannya yang paling terang....

"Aku tidak akan melepaskanmu...."

Yansen Mu berucap dengan suara serak, suaranya lembut. Setelah itu di dalam ruang baca hanya tersisa keheningan, tidak ada suara lagi...

……

Di pulau Nanqiong.

Jalanan di dekat universitas Nanqiong termasuk wilayah yang makmur. Alasannya bukan saja karena dekat universitas, tapi karena selalu banyak orang. Bisnis toko baju dan toko makanan di sekitar hampir semuanya makmur.

Khususnya restoran, hanya menghiasnya dengan konsep baru, rasa makanannya lezat, bisnisnya tidak akan rugi.

Tetapi karena di sekitar kampus terlalu banyak restoran, persaingannya juga cukup besar. Untuk menjadi restoran yang terkenal pun juga sulit.

Beberapa waktu ini, ada satu restoran bernama 'TBC'.

"Pelayan, tambah segelas cappucinno dan cheese cake."

Saat ini di dalam restoran TBC ini, wanita yang sedang bicara menggunakan kaca mata hitam yang hampir menutupi seluruh wajahnya. Kepalanya ditutupi oleh topi, dandanannya agak terlalu berlebihan, tetapi tubuh wanita itu memakai pakaian biasa, sebuah kemeja putih dan bawahannya rok kulit berwarna hitam, kakinya memakai sepatu sneakers.

Pelayan restoran tersebut adalah seorang mahasiswi muda. Setelah mendengarnya, pelayan tersebut dengan maksud baik berkata: "Nona, anda sudah meminum segelas kopi. Kopi tidak bisa diminum banyak. Minuman di restoran kami ada banyak jenisnya, apakah anda ingin ganti?"

"Tidak perlu, minuman yang tadi sudah aku buang." Dengan santai wanita di depan meja menjawab.

"Ha? Buang?" Pelayan tersebut terkejut, "Nona, apakah kopi di restoran kami tidak cocok dengan anda?"

"Bukan, tadi di dalamnya ada sesuatu yang kotor." Ucap wanita tersebut.

"Nona, apa maksud anda? Kebersihan restoran kami tidak bermasalah." Pelayan tersebut langsung menentang.

Pelayan tersebut bingung. Nona ini bilang restoran ini tidak bersih, tapi kenapa masih ingin segelas lagi?

"Suruh bos restoran anda membuatkan segelas untukku." Wanita tersebut tidak buru-buru menentang, malah menjawab dengan nada santai.

"Ini... nona, lebih baik anda menjelaskan ucapan anda yang sebelumnya dengan jelas. Kenapa dengan kopi itu? Restoran kami sangat bersih. Nona, bukankah anda merusak imej restoran kami dengan berkata asal seperti itu?" Pelayan tersebut tetap ingin melanjutkan topik yang tadi.

Restoran ini belum lama dibuka, ketika dibuka dirinya langsung bekerja di sini. Tentang kebersihan restoran, dirinya yang paling mengerti, pasti tidak ada masalah pada hal tersebut.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu