Cinta Setelah Menikah - Bab 255 Bertemu Mertua, Saat Yang Menyulitkan (2)

Maka, lelaki yang baru menyebutkan “tidak ingin”, tiba – tiba melangkah maju, membalikkan badan, menatapnya, berkata: “katakanlah.”

Matanya tidak merah dan tidak berdegup kencang….

Baim Su sesaat merasa kagum, mengacungkan ibu jempol, “ini yang namanya tidak ingin?”

Mulut mengatakan tidak tapi hatinya iya, kulit nya benar - benar tebal.

“tadi paman meneleponku, bertanya apakah aku datang ke pulau Nanqiong, katanya, dia pulang dari luar negeri, tapi mengetahuimu dan kakak ipar ada di pulau Nanqiong, jadi sekalian datang ke sini, berisap untuk melihatmu dan kakak ipar.” Baim Su berkata: “kata paman, dia ingin mengajakmu dan kakak ipar makan malam. Tentu saja, karena mengetahuiku datang ke pulau Nanqiong, sekalian memanggilku. Tadi saat kamu ke kamar mandi, aku menerima telepon dari paman, kebetulan mengajakku makan malam.”

Baim Su berkata.

Ternyata, tadi saat Yansen Mu pergi ke kamar mandi, dia menerima telepon dari ayah Mu.

Mengetahui malam ini Tifanny Wen akan makan bersama dengan ayah Mu.

Mengenai mengapa Yansen Mu tidak tahu…. Tentu saja, karena setiap ponselnya tidak bisa di hubungi.

Apalagi, ayah Mu mengira, memberi tahu Tifanny Wen, sama dengan memberi tahu Yansen Mu. jadi, saat menghubungi Tifanny Wen juga tidak perlu mencari Yansen Mu lagi.

Hanya saja, ayah Mu mau memanggil Baim Su bersama, tentu saja perlu menghubunginya.

Baim Su sebenarnya sedikit kesal. Pasti karena ayahnya, membicarakan masalah kencan butanya, jadi ayah Mu baru tahu kalau dia ada di pulau Nanqiong.

Hanya saja, dia mengetahui dari telepon ini, hari ini Tifanny Wen pasti mau menemui ayah Mu.

Dan Yansen Mu….

Entah alasan apa dia tidak mau menemui Tifanny Wen, tapi, ayahnya datang, bagaimana pun dia harus menemuinya.

Misalkan sekarang….

“aku mau menemui ayah.” Yansen Mu berkata.

Selesai berbicara, dia menanyakan alamat kepada Baim Su.

Baim Su terlihat lembut, tapi dalam hatinya justru mengejek.

Bertemu ayah?

Bertemu perempuannya baru benar bukan!

Dia tidak membongkarnya, setelah memberi tahu alamat, langsung pergi bersama Yansen Mu….

Hanya saja, melihat Yansen Mu langsung pergi ke hotel, tidak berencana Bertemu dengan Tifanny Wen dahulu.

Bagaimana pun, sekarang waktunya juga sudah tidak awal. Yansen Mu masih tidak begitu jelas apakah Tifanny Wen sudah berangkat apa belum. Dia merasa, dia langsung pergi ke hotel, juga sama saja.

Baim Su menyadari, hari ini Yansen Mu berinisiatif menjadi sopir.

Dan, kecepatannya mengendarai mobil sangat cepat.

Maka…..

Tak lama kemudian, Yansen Mu dan Baim Su sudah ada di Sentrum Hotel di jalan Beihuang.

Dan saat ini, Sentrum Hotel restoran VIP di lantai tiga, justru hanya duduk 3 orang, dua lelaki satu perempuan.

Sangat jelas, malam ini, restoran lantai ini tidak di buka untuk umum.

Hotel ini, lantai satu dua dan tiga semuanya adalah restoran, lantai 4 baru kamar hotel. Biasanya restoran lantai tiga adalah untuk tamu VIP, tapi malam ini, hanya untuk mereka bertiga.

Dua lelaki yang duduk, semuanya berumur 40 tahun-an, begitu di lihat sudah tahu termasuk usia menengah.

Perempuan?

Muda! Sangat cantik!

Sudah pasti bisa mengalahkan semua artis perempuan di dunia entertainment.

Jika Tifanny Wen ada di sini, pertama kali pasti bisa memanggil namanya “Gu!”

Perempuan ini, adalah Gu!

“lihatlah, benar – benar perempuan banyak berubah, kamu sudah menjadi semakin cantik paman ingat sebelumnya saat Bertemu denganmu, baru berumur 10 tahun, masih seperti boneka.”

lelaki paruh baya yang duduk di sebelah kiri Gu, tiba – tiba berkata kepada Gu.

“untung saja paman masih ingat, aku kira hanya aku yang mengingat paman kedua.”

Gu tersenyum.

Lelaki paruh baya yang dia panggil “ paman kedua”, sebenarnya tidak ada hubungan darah dengannya. Juga hanya sebutan hormat kepada yang lebih tua saja.

Lelaki itu bermarga Mu, namanya Samuel Mu, adik dari ayah Mu, paman kedua dari Yansen Mu. sebelumnya masih tinggal di luar negeri, belum kembali. Karena itu, Tifanny Wen juga belum pernah Bertemu dengannya.

Mengenai lelaki yang satunya, adalah ayah Mu.

Tifanny Wen dan Yansen Mu pasti tidak pernah terpikirkan, meskipun ayah Mu mengundangnya makan, tapi, di sebelah ayah Mu, bersamaan masih ada 2 orang lagi.

Samuel Mu, Gu!

Ayah Mu pulang, sebenarnya, tidak bersamaan dengan Samuel Mu. tapi hari ini datang ke sini, baru mengetahui Samuel Mu juga datang ke pulau Nanqiong.

Bagaimana pun mereka adalah kakak adik, ayah Mu datang, mengajak Samuel Mu makan bersama, juga normal.

Tapi, yang ayah Mu tidak terpikirkan adalah, di sebelah Samuel Mu masih ada perempuan muda yang mengikutinya, Gu!

Gu, nona besar dari Keluarga Gu, dia pernah mendengarnya.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
6 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu