Cinta Setelah Menikah - Bab 176 Tidak Ingin Menyayangi Dia Lagi (1)

Tetapi, jika dia tidak ingin menyanyi, maka jangan harap Gina Jing juga akan menyanyi.

Queenie Si sangat marah memikirkan hal itu, dia melangkahkan kaki ke depan, saat ingin membantah perbuatan Gina Jing yang tidak tahu diri merebut kesempatannya itu, tiba-tiba mendengar Gina Jing berkata: “Kenapa, kamu begitu angkuh meremehkan seseorang, kamu ingin membuat rumor apa tentang masalahku?”

Gina Jing menaikkan intonasi bicaranya. Suaranya ini terdengar oleh banyak para tamu undangan yang ada di sekitarnya.

Saat itu juga, ekspresi wajah Gina Jing malah terlihat merasa bersalah dan sedikit khawatir, seolah dia merasa takut jika Queenie Si melakukan sesuatu padanya.

Ekspresi wajahnya ini...........

Seketika itu juga, para tamu undangan yang ada di sekitarnya teringat masalah Queenie Si membuat rumor bahwa Gina Jing menggunakan cara yang kotor, dan sekarang mereka melihat suasana seperti ini................pada tamu undangan tentu saja mulai muncul perasaan yang sedikit tidak senang terhadapnya, didalam hati mereka berpikir: Dia adalah seorang artis terkenal, kenapa bersikap seperti ini? kenapa dia selalu meremehkan saudaranya sepupunya sendiri?

Para tamu undangan tidak bicara apapun, tetapi Queenie Si mengerti dari tatapan mata mereka bahwa mereka tidak setuju dengan sikapnya dan merendahkannya, seolah sedang meremehkan dia kalau dia tidak mengerti sopan santun dan tidak menjaga etika.

Setelah Queenie Si menahan perkataannya didalam tenggorokannya, dia hanya menatap Gina Jing dengan sadis dan berjalan ke depan melewatinya..............hingga dia pergi meninggalkannya, dia juga tidak memiliki kesempatan untuk mencegahnya.

Queenie Si mengepalkan tangan, dia menggigit giginya sendiri secara diam-diam. Ekspresi wajah Gina Jing barusan...........terlihat jelas jika dia berpura-pura!

Hanya saja, Gina Jing, dengar-dengar setelah terjadi masalah beberapa tahun lalu, kamu tidak latihan vokal lagi. Mungkin kamu dulu bisa bernyanyi dengan merdu, tetapi setelah sangat lama tidak berlatih vokal, aku tidak percaya, kamu...........jika standar suara menyanyimu tidak akan menurun.

Jika menyanyinya tidak merdu, aku sangat yakin, setelah malam ini, kamu pasti tidak akan berani menginjakkan kaki di panggung ini lagi!

........................

Saat akan tiba giliran acara Gina Jing, Tifanny Wen sudah tiba di lokasi pesta.

Sebenarnya, dia belum pernah mendengar Gina Jing bernyanyi. Tetapi dia sendiri mengatakan bahwa suaranya lebih merdu dibandingkan Queenie Si, jadi Tifanny Wen pun percaya.

Tifanny Wen melihat sekelilingnya, ternyata tidak banyak orang yang memperhatikan acara pesta ini. Beberapa tamu undangan yang tidak begitu suka berkomunikasi, atau sekelompok orang yang diacuhkan, saat ini mereka semuanya berkumpul disini, waktu yang digunakan untuk menonton acara pun dimanfaatkan dengan baik. Panggung pertunjukkan ini sebenarnya tidak begitu besar. Tetapi Tifanny Wen bersikeras datang demi Gina Jing, tentu saja dia memiliki perkiraannya sendiri.

Pertama, dia ingin memperkirakan kemampuan penampilan Gina Jing di atas panggung. Apalagi bernyanyi di atas panggung dan di bawah panggung adalah sesuatu hal yang berbeda. Kedua, Gina Jing bisa memanfaatkan kesempatan di panggung seperti ini untuk mendapatkan sedikit latihan vokalnya.

Satu hal lagi, tidak peduli panggungnya besar atau tidak, dia mampu bernyanyi dengan baik, hal itu sangat membantu dalam popularitasnya. Dan lagi, “merebut” Queenie Si, sebenarnya ini juga adalah sebuah............jalan dia untuk menjadi terkenal!

Saat Tifanny Wen sedang berpikir, didalam hatinya merasa sedikit khawatir, karena dia takut Gina Jing terlalu tegang hingga mempengaruhi dia dalam bernyanyi.

“Kenapa, khawatir jika kamu salah pilih orang?” Saat ini, tiba-tiba ucapan ini terdengar ke telinganya.

Tifanny Wen menengokkan kepala ke belakang, tiba-tiba Ferdi Long sudah berada di hadapannya, dia juga melihat ke arah panggung.

“Kamu kenapa datang?” tanya Tifanny Wen curiga, “Artis legendaris sepertimu ternyata memiliki waktu untuk melihat acara seperti ini?”

“Aku ingin melihat orang pilihanmu itu seperti apa.” jawab Ferdi Long.

Saat perkataannya baru diucapkan, tiba-tiba mereka mendengar pembawa acara yang ada di atas panggung itu menyebutkan nama penampilan selanjutnya kepada para penonton yang melihat pertunjukkan.

Sebenarnya para tamu undangan sudah melihat daftar penampilan itu sejak awal, sehingga mereka pun paham mengenai penampilan selanjutnya itu apa.

Hanya saja, saat pembawa acara itu meninggalkan panggung, tiba-tiba seorang wanita yang terlihat polos berjalan ke tengah panggung, para tamu undangan pun terkejut.

“Hih? bukankah di daftar penampilan itu tertulis bahwa yang menyanyi di konser ini adalah Queenie Si? kenapa diganti dengan orang lain?” tanya seorang tamu undangan.

Tetapi suara pertanyaannya ini tidak bertahan lama, karena para tamu undangan yang ada di lokasi pesta ini sebagian besar adalah orang yang memiliki sopan santun. Sehingga saat suara lagunya mulai berbunyi, mereka pun memilih diam untuk mendengarkannya.

Di atas panggung, Gina Jing sudah bernyanyi.

Matanya tertuju pada sekelompok orang yang berada di bawah panggung yang melihatnya, tangan satunya memegang mikrofon, tangan satunya yang lain, menggenggam erat.

Entah kenapa, aku merasa sangat tegang.

Begitu banyak orang yang melihat dia!

Tidak peduli awalnya dia begitu sangat mengharapkan penampilan ini, saat sekarang dia benar-benar menginjakkan kakinya di atas panggung, dia ternyata menyadari bahwa dia sangat tegang hingga kakinya terasa sedikit gemetar.

Untungnya para tamu undangan tidak begitu memperhatikan perubahan suaranya.

Saat Gina Jing baru bernyanyi, suaranya sedikit bergetar beberapa saat, sangat jelas terlihat jika level suaranya sedikit menurun.

Saat ini ada Queenie Si di tengah kerumunan para tamu undangan, dia juga ingin mendengar Gina Jing bernyanyi, sebenarnya Gina Jing ini bernyanyi seperti apa hingga dia bisa merebut kesempatan bernyanyi dia yang pertama kalinya.

Sekalinya mendengar dia bernyanyi, dia seketika itu juga meremehkannya, hingga tertawa tanpa mempedulikan sekitarnya.

Hahaha......... ini sama halnya dengan memaksa mempermalukan diri sendiri.

Ahaha!

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu