Cinta Setelah Menikah - Bab 207 Panglima? Panglima Apa! (1)

Bibi Aldric Long didalam hatinya merasa kasihan pada Tifanny Wen.

Tetapi...............

“Febby, pinjam kekasihmu sebentar ya. Bibi sebenarnya tidak ingin pergi ke konser musik sendirian.” Bibi Aldric Long berkata di telepon dengan perasaan sedikit sungkan.

Meskipun dia tahu bahwa Aldric Long tidak suka menonton konser musik seperti ini. Aldric Long sebelumnya sudah menerima tiket masuk konser musik itu, dia juga pergi karena Febby Wen. Sekarang Febby Wen tidak pergi, Bibi Aldric Long ingin mengajaknya juga pasti dia tidak akan pergi. Sedangkan Bibi itu, sebaiknya juga membiarkan Aldric Long menemani kekasihnya.

Tetapi...............

Tidak ada cara lagi.

Pergi ke konser musik seorang diri memang sangat kesepian. Anak laki-laki dan suaminya juga tidak akan pergi meskipun memukul mereka hingga mati.

@((((

Lagipula tiketnya sudah diberikan padanya, dia sungkan untuk mengembalikannya.

Lalu, Bibi Aldric Long memutuskan untuk tetap mengajak Aldric Long meskipun “Febby Wen” tidak pergi.

“Iya........baiklah, aku pinjamkan sementara untukmu.” Tifanny Wen menjawabnya dengan acuh. ^# $$

Bibi Aldric Long pun merasa senang, lalu dia mengucapkan terima kasih dan memerintahkan Tifanny Wen untuk menjaga Aston dengan baik, barulah dia memutuskan sambungan teleponnya dan mencari Aldric Long.

“Aldric, sudah siap belum, ayo pergi.”

Bibi Aldric Long menebak saat ini Aldric Long pasti sedang berada di ruang buku, dia pun segera masuk ke ruang buku dan memanggilnya.

Tidak disangka, sekalinya masuk ke ruang buku, disana tidak ada satu orang pun.

Tidak ada di ruang buku, pasti dia ada di kamarnya.

Bibi Aldric Long berbalik badan, lalu pergi ke kamar Aldric Long dan memanggilnya.

Tidak disangka, jalannya ini, mungkin karena langkah kakinya terlalu terburu-buru, saat berbalik badan, dia tidak berhati-hati hingga menabrak rak buku.

Di atas rak buku ada beberapa buku yang tidak disusun dengan rapi, sehingga buku itu berjatuhan ke bawah.

“Hah, sedang buru-buru malah nabrak...........” Bibi Aldric Long merasa kesal sambil mengerutkan alis, dia segera berdiri dan memungut buku-buku itu.

Hanya saja, saat ingin berdiri, ekspresi wajahnya terkejut seketika itu juga............

“Tifanny Wen?”

Bibi Aldric Long menundukkan badan, lalu memungut buka yang sedang terbuka karena dia tabrak tadi, kebetulan melihat beberapa foto wanita yang terselip di tengah buku itu, dia merasa sangat familiar.

Bisa dikatakan bahwa di negara Long ini tidak ada seorang pun yang tidak mengenal wanita yang bernama Tifanny Wen ini! kakak perempuan Febby Wen, seorang artis terkenal itu.

Bibi Aldric Long bisa menebak kalau foto wanita itu adalah beberapa foto akting Tifanny Wen. Dia penasaran sambil mengedipkan mata, Dia memungut buku itu dan meletakkannya kembali ke rak buku, kemudian dia penasaran sambil membalik beberapa buku yang ada di rak buku, dia menyadari hal yang sangat aneh, diantara beberapa buku ini ternyata terselip foto akting Tifanny Wen.

Bibi Aldric Long merasa bingung sambil mengelus kepala, aneh, “Untuk apa menyimpan foto Tifanny Wen begitu banyak?”

Didalam rumahnya juga tersimpan beberapa foto Daniel, tetapi itu karena dia adalah fans Daniel, jadi mengumpulkan foto Daniel adalah hal yang sangat wajar.

Wanita ini, pasti bukan............

Bibi Aldric Long tiba-tiba membelalakkan mata, ekspresi wajahnya tiba-tiba aneh.

“Tidak mungkin! Febby adalah adik perempuan Tifanny Wen, dia kenapa...........”

.........................

Tentu saja Bibi Aldric Long tidak bimbang berapa lama. Dia meletakkan foto itu dengan cepat. Kemudian dia juga tidak menanyakan hal ini saat bertemu dengan Aldric Long. Dia hanya menjelaskan bahwa Febby Wen tidak pergi, kemudian memaksa Aldric Long untuk menemani dirinya pergi ke konser musik.

Bibi Aldric Long tidak bisa menebak pemikiran Aldric Long, dia selalu merasa Aldric Long hanya ingin pergi mencari Febby Wen, tetapi menyanggupi permintaannya juga tidak sesulit yang dia bayangkan.

Lalu, mereka pergi bersama dan langsung mengendarai mobil untuk berangkat............

.........................

Sedangkan saat ini, hampir pukul enam sore.

Tidak jauh dari jalanan dekat sudut pintu gerbang Universitas Nanqiong, sedang berhenti sebuah taksi, di depan taksi itu ada 2 pelajar wanita dan 1 pelajar pria.

Saat ini, ada seorang pelajar wanita yang cantik dan elok ini sedang menatap dirinya yang ada di belakang, sedang melihat ke arah seorang wanita yang sedang melambaikan tangan pada mereka yang tidak jauh darinya dan menyuruh mereka masuk kedalam mobil, tiba-tiba berteriak:

“Hei, Gina, cepat sedikit. Kamu kenapa begitu lambat? waw, kita mau pergi menonton konser musik, kenapa kamu tidak merias diri?”

Pelajar wanita yang sedang bicara ini adalah teman sekelas Tifanny Wen yang bernama Luna Jiang. Sedangkan seorang pelajar wanita yang berada di sampingnya ini bernama Regina Qiu, dia juga adalah teman sekelas Tifanny Wen. Dan seorang pelajar pria ini adalah ketua kelas mereka yaitu bernama Johnny Gu.

Mereka semua ingin pergi menonton konser musik Daniel. Kebetulan mereka adalah teman sekelas, oleh karena itu, mereka pergi bersama.

Meskipun rumor Gina Si saat ini sudah menyebar luas, beberapa teman sekelas yang ada di sekolah juga terkadang mengganggu Gina Si, tetapi sangat jelas terlihat bahwa 3 temannya ini tidak peduli dengan masalah di instagram Gina Si. Jika tidak, saat ini mereka juga tidak mungkin mengajak dia pergi bersama ke konser musik.

3 pelajar wanita sudah membuat janji untuk bertemu di pintu gerbang Universitas Nanqiong di sebelah timur.

Sekarang, hanya kurang satu orang........yaitu Gina Si.

Saat Luna Jiang melihat Gina Si, dia kesal sambil mencubit dia sesaat.

Benar-benar memalukan! bagaimana mungkin aku memiliki teman yang tidak bisa merias diri sepertimu?

Mengerti apa yang disebut wanita tidak?

“Hah! kamu ternyata memakai setelan baju olahraga untuk datang menonton konser musik.” Luna Jiang merasa pasrah.

Saat ini Gina Si sudah berjalan mendekat, lalu menjawab: “Orang yang tampil di atas panggung juga bukan aku? dan juga.............aku barusan sangat sibuk, waktunya terlalu buru-buru, aku tidak sempat merias diri. Lagipula aku juga tidak bisa merias diri. Tetapi.............aku sendiri tidak peduli penampilanku, untuk apa kamu begitu peduli? Oh! aku tahu, kamu pasti takut saat nanti foto bersama denganku, aku malah merusak pemandangan fotonya. Tenang saja. sekarang sudah ada aplikasi kamera beauty............”

“Hah..............sudahlah! cepat naik, kita mengejar waktu, sebaiknya jangan bicarakan ini dulu.” Regina Qiu yang ada di sampingnya itu segera ikut campur.

Cerewet!

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu