Cinta Setelah Menikah - Bab 208 Anggap Dia Sebagai Money Boy? (1)

“Siap!” beberapa pria berpakaian hitam itu segera menjawabnya.

“Hah? hotel? kalian ingin menculik? ingin uang atau nyawa? aku aku aku..............keluargaku adalah orang kaya, kalian..............jika kalian ingin uang, aku bisa memberikannya, tetapi jangan..........jangan nyawa, ok?” Luna Jiang langsung berceloteh setelah mendengar perkataan supir itu.

Saat ini ekspresi wajah gadis cantik ini sangat ketakutan, dia sudah berubah lebih cerewet dibandingkan Gina Si.

Nyali Regina Qiu agak kecil, jangankan berbicara, bahkan saat bernapas pun, dia sangat berhati-hati.

Setidaknya satu-satunya pria yaitu Johnny Gu......dia memiliki keberanian untuk berkelahi dengan beberapa mafia itu. Tetapi jumlah lawannya sangat banyak, biarpun dia melawan, dia juga tidak akan mendapatkan hasil apapun. Lalu...............dia terdiam sambil berpikir, pikirannya terus berputar, dia berpikir sebaiknya melihat kondisi secara detailnya terlebih dahulu, baru kemudian mengurusnya.

Mengenai kondisi seperti ini, meskipun mereka sangat tidak menyangka, tapi mereka mengerti jelas bahwa ini karena Gina Si, tetapi tidak menelantarkan dia yang memohon pada kelompok mafia itu untuk melepaskan mereka.

Lagipula, kelompok mafia ini terlihat tidak bermaksud untuk melepaskan mereka. Johnny Gu dan yang lainnya juga tahu alasannya. Karena sudah diculik, bagaimanapun juga mafia ini tidak akan melepaskan mereka hingga mereka melapor ke polisi dan sebagainya.

Setelah mereka turun dari mobil, handphone mereka segera diambil oleh beberapa pria berpakaian hitam, kemudian beginilah kondisinya.

Tetapi.................

Meskipun Luna Jiang dan yang lainnya tidak dibawa pergi, tetapi mereka dipisahkan dengan Gina Si. Mereka bertiga diawasi oleh beberapa pria berpakaian hitam, sedangkan Gina Si, dia dibawa pergi oleh “supir” taksi tadi ke lantai 10 di bangunan yang ada di depannya ini.

Bangunan ini adalah sebuah hotel. Dari beberapa media iklan yang ada didalam hotel ini, bisa ditebak bahwa hotel ini bernama Puri Hotel.

Gina Si barusan melihat di pintu gerbang itu tidak ada seorang pun, karena disini adalah pintu belakang hotel, para tamu hotel pun tidak masuk dari sini.

Setelah mengetahui nama hotel ini, Gina Si langsung tahu dirinya berada di genggaman anggota elang hitam yang seperti apa!

Elang hitam adalah sebuah kelompok mafia, tetapi dari segi penampilannya, kelompok ini juga memiliki sebuah perusahaan yang mengendalikan kelompok ini secara resmi, yaitu Puri Group.

Puri Group adalah sebuah perusahaan bisnis yang terkenal, latar belakangnya sebenarnya adalah dilatar belakangi oleh kelompok mafia elang hitam!

Sedangkan Puri Hotel juga diurus oleh Puri Group.

Beberapa mafia ini langsung muncul di hotel ini dan berani menculik mereka di depan umum, Gina Si merasa yakin bahwa mafia ini adalah elang hitam.

Kenapa mereka lagi? Bukankah Febby Wen sudah mengatakan bahwa mereka tidak berani mengganggu dia lagi?

Gina Si ingin lapor polisi, tetapi didalam mobil tadi tidak ada sinyal. Sedangkan setelah turun dari mobil, handphone miliknya dan temannya juga segera diambil oleh beberapa pria berpakaian hitam. Sehingga dia tidak sempat lapor polisi.

Gina Si didalam hatinya tidak tenang, tiba-tiba dia mendengar orang di depannya yang membawa dia itu berkata: “Nona Si, panglima kami sudah menunggu kamu didalam! silakan masuk!”

“Apa kamu juga masuk?” tanya Gina Si, orang itu malah membuat Gina Si ketakutan hingga mengeluarkan keringat dingin, orang itu tidak mempedulikannya, dia hanya berdiri di sampingnya sambil terdiam dan tidak mengatakan apapun.

Melihat sikapnya yang seperti itu, Gina Si pun tahu bahwa maksud orang itu adalah menyuruh dirinya masuk kedalam ruangan seorang diri. Lebih gampangnya, dia tidak mempunyai pilihan lain, dia sebaiknya menurut dan berjalan masuk kedalam ruangan.

Sebenarnya orang yang seperti apa yang ingin bertemu dengannya?

Setelah Gina Si masuk kedalam ruangan, dia melangkahkan kaki dengan berhati-hati, dia berpikir sambil merasa tegang. Rasa tegangnya ini membuat langkah kakinya pelan dan hampir tidak bersuara.

Dia memakai setelan baju olahraga, oleh karena itu, sepatu yang dia pakai juga adalah sepatu olahraga, sehingga langkah kakinya tidak menimbulkan suara saat berjalan. Ditambah lagi, karena langkah kakinya pelan, dia juga mengira orang yang berada didalam ruangan itu juga tidak akan mendengar gerakannya meskipun dia mengitari ruangan setelah masuk kedalam ruangan itu, oleh karena itu, dia juga tidak memanggilnya.

Gina Si saat ini berjalan didalam ruangan. Tetapi kenyataannya, dia malah tidak melihat “Panglima” itu.

Tetapi, ruangan ini terlihat seperti sebuah ruangan yang mewah, tidak hanya ada sebuah kamar tidur, tetapi juga ada ruang tamu dan sebagainya, ruang fitness dan sebagainya juga ternyata ada.

Gina Si didalam hatinya berpikir. Dia pasti belum menemukan keberadaan panglima itu.

Dia berada dimana? bukan di kamar ini? apakah ada di kamar yang lain?

Gina Si mulai bersikeras mencarinya. Langkah kakinya masih sangat berhati-hati, suasana hatinya tidak tenang juga tegang. Perasaan itu bukan hanya karena dirinya diculik, tetapi juga karena dia sebelumnya belum pernah masuk kedalam ruangan yang mewah seperti ini, dia merasa dirinya seolah berjalan di kamar seorang putri raja.

Benar-benar menyebalkan! kamarnya sendiri sepertinya tidak sebesar kamar mandi disini!

Kamar mandi?

Benar! Gina Si saat ini berada di kamar mandi!

Sebenarnya! dia hanya kebetulan lewat jalan ini. Saat dia masuk, dia masih belum menyadari bahwa dirinya masuk kedalam kamar mandi. Karena.........ruangan ini memang terlalu besar! lebih besar dibandingkan dengan kamarnya sendiri!

Lalu, selain berprasangka, dia tidak menyadari bahwa dirinya mulai mengelilingi ruangan ini.

Sekalinya mengelilingi ruangan ini.............

Suasana hatinya terasa sedikit lega! tetapi setelah dia masuk kedalam kamar mandi, perasaan leganya ini seketika itu juga langsung berubah menjadi semakin tegang.

Langkah kakinya tiba-tiba terhenti, dia membelalakkan mata, kedua tangannya menutupi mulutnya, sekujur tubuhnya saat itu juga terasa semakin kaku seolah tiba-tiba melihat sesuatu yang sulit dipercaya!

Kemudian...............

“Hah.................”

Gina Si tiba-tiba terkejut, responnya sama seperti seorang wanita yang tidak sengaja melihat seorang pria yang tidak dikenal sedang mandi telanjang di kamar mandi!

Benar!

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu