Cinta Setelah Menikah - Bab 53 Membuat Tifanny Wen Jengkel (2)

Terlebih lagi saat Yansen Mu datang. Nenek Mu semakin memuji Tifanny Wen, seperti membuat cucunya tidak merasa kalau dirinya sedang menjodohkannya dengan Tifanny Wen. Nenek Mu tidak akan menyerah.

"Cucuku, kamu belum menyapa Tifanny. Kenapa diam saja?"

Saat ini nenek Mu sudah menyadari Yansen Mu datang ke ruang tamu lalu langsung memanggil pria itu.

Tifanny Wen saat ini belum sadar kedatangan Yansen Mu. Bisa dibilang saat ini belum terbiasa dengan sambutan hangat nenek Mu, otaknya masih terasa agak kacau.

Awalnya Tifanny Wen berpikir bahwa rumah ini hanya ditinggali oleh Putri Bai dan anak laki-lakinya, tidak diduga di ruang tamu tiba-tiba ada dua orang tua. Bagusnya kedua orang tua ini tipe yang sangat baik hati. Begitu melihat dirinya, kedua orang tua itu bicara dengan ramah padanya.

Hanya saja Tifanny Wen merasa tatapan kedua orang tua itu sangat panas dan intens melihatnya, seperti tersimpan sebuah semangat yang dalam, membuat Tifanny Wen gemetar dan selalu merasa bahwa dirinya sedang diharapkan atau apa.

Tapi saat mendengar nenek Mu dan kakek Mu memanggil 'cucu', Tifanny Wen juga mengangkat kepalanya lalu mengarah ke arah yang ditatap kedua orang tua itu.

Dari awal tatapan Yansen Mu sudah jatuh ke Tifanny Wen.

Pakaian yang dikenakan Tifanny Wen hari ini sangat sederhana. Dia memakai kemeja bergaya croptop berlengan panjang warna hitam, di depan dadanya terpasang bros yang membuat orang silau. Bagian bawahnya dibalut dengan celana jeans yang bagian kakinya lebar. Celana lebar itu dari jauh terlihat seperti rok panjang pada jaman dahulu. Pinggiran celana itu di tempeli dengan kancing besar berwarna perunggu, ditambah lagi desain dibagian pinggangnya memunculkan bagian perutnya yang putih, ini membuat Tifanny Wen semakin mempesona.

Wanita itu memakai sepatu berwarna krem dengan hak yang tipis, berdiri di sebelah sofa dengan anggun, kedua matanya yang mempesona sedang menatap ke arah Yansen Mu.

Ketika Tifanny Wen melihat, tubuh wanita itu jelas sekali terpaku. Matanya yang tenang menjadi terkejut, reaksinya tiba-tiba muncul.

Bibir tipis Yansen Mu menarik senyuman yang memikat, mata pria itu yang selalu dingin sudah menjadi agak lembut. Cahaya matahari luar menembus ke dalam ruangan, menyinari wajah Yansen Mu yang tegas, saat ini terlihat sangat hangat.

Nenek Mu dan Kakek Mu yang menatap ke arah cucunya juga menjadi terpaku, saat itu sedikit terkejut. Hm... ekspresi cucunya seperti... seperti tidak dipaksa!

Bukankah harusnya cucunya menghentakkan kaki karena kesal? Bukankah harusnya karena kekasihnya, Yansen Mu harusnya kesal kepada Tifanny Wen?

Saat ini mereka merasa tatapan anak laki-lakinya saat melihat Tifanny Wen... seperti pertama kalinya pria biasa menatap wanita!

Saat ini Tifanny Wen merasa sangat kacau!

Yansen Mu!

Ini adalah kediaman keluarga Mu?

"Ini ibuku, kakek dan nenek." Saat ini Yansen Mu tersenyum pada Tifanny Wen sambil menunjuk anggota keluarganya, lalu bicara lagi: "Aku Yansen Mu."

Walaupun semuanya sudah datang ke rumah keluarga Mu, tapi Yansen Mu tidak mengerti apakah Tifanny Wen berencana untuk membuka semuanya ke hadapan orang.

Sebenarnya di situasi ini, dia harusnya terbuka dan bicara pada anggota keluarganya. Bagaimanapun juga semuanya sudah bertemu dan melihat gestur orang di depannya, keluarga Mu semuanya menyukai Tifanny Wen. Hal ini adalah alasan untuk tidak merahasiakannya lagi.

Yansen Mu berpikir seperti ini tetapi Tifanny Wen berada di kondisi kacau sangat lama. Akhirnya setelah menebak apa yang terjadi, senyuman di wajah Tifanny Wen perlahan-lahan muncul lalu dengan sopan mengangguk ke arah Yansen Mu dan mengalihkan kepalanya tidak melihat pria itu lagi.

Saat ini Tifanny Wen merasa karena semua orang sudah datang di kediaman keluarga Mu, masalah pernikahan juga tidak harus ditutupi lagi. Ketika ingin membicarakan persoalan tersebut, dari otaknya tiba-tiba teringat Yansen Mu memeluk dirinya semalam dan bermimpi tentang wanita idaman yang ada di hati pria itu. Berpikir bahwa ketika mereka melakukan hal itu karena pria itu berhalusinasi wajahnya menjadi wajah wanita lain, hati Tifanny Wen langsung tercekat, sadar bahwa dirinya tidak ingin bicara pada pria itu.

Dan Tifanny Wen tidak bicara apa-apa.

Tidak tahu ada apa dengan Tifanny Wen, hatinya yang dendam itu juga ingin hati Yansen Mu merasa tertekan. Pria itu pasti ingin terbuka, tapi Tifanny Wen malah diam.

"Ayo ayo, ayah, ibu, Tifanny, kemari makan."

Putri Bai saat ini merespon, melihat pelayan sudah meletakkan mangkok dan sumpit, Putri Bai langsung memanggil semuanya.

Mendengarnya, tatapan aneh kakek Mu dan nenek Mu yang menatap cucunya berubah menjadi senyuman lalu satu persatu duduk.

Tatapan nenek Mu bersinar, lalu langsung mempersilahkan Tifanny Wen duduk di sebelah kanannya.

Tapi belum mengulurkan tangannya, tiba-tiba sadar bahwa lengan baju Tifanny Wen ditarik oleh tangan lain.

Tiba-tiba Yansen Mu menarik Tifanny Wen, menggenggamnya dan langsung duduk di kursi sebelah kiri yang sudah dipilih Yansen Mu.

Saat ini Yansen Mu sadar, perasaan hati gadis bodoh ini sedang aneh.

Apakah dia tidak senang datang ke kediaman keluarga Mu?

Tapi saat Yansen Mu menggenggam tangannya, Tifanny Wen tidak menolak dan duduk di sebelah kiri Yansen Mu.

Sebenarnya ini adalah aksinya yang tersirat dan jelas kalau Tifanny Wen tidak ingin bahkan tidak setuju untuk membuka hubungan keduanya.

Walaupun gadis bodoh ini sekarang merasa jengkel tetapi Tifanny Wen hanya sebentar tidak membuka mulutnya. Realitanya Tifanny Wen menggunakan aksi diamnya tapi membuktikan dengan pelan-pelan hubungannya dengan Yansen Mu.

"Hm?"

Nenek Mu, kakek Mu dan juga Putri Bai dengan tatapan tidak biasa menatap Yansen Mu, diam-diam mereka bingung.

Di keluarga Mu, sekarang hanya ada mereka bertiga. Helen Mu berada di tempat penelitian, demi penelitiannya, wanita itu tidak pulang. Sedangkan ayah Yansen Mu, pergi dinas untuk observasi di luar dan tidak berada di kediaman keluarga Mu.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu