Cinta Setelah Menikah - Bab 282 Aku adalah Tifanny Wen, Aku adalah Febby (1)

Tetapi Tifanny Wen bukan pertama kalinya merasakan tatapan mata Ferry Long yang seperti ini.

Saat dia berstatus sebagai “Febby”, dia juga sering menggunakan kedua mata keranjangnya ini untuk jelalat melihat ke tubuhnya.

Tetapi Tifanny Wen di dalam hatinya merasa tidak ingin berbincang dengannya, saat ini dia masih melakukan hal seperti ini, menggoyangkan segelas bir merah di tangannya sambil bersulang dengan Ferry Long.

Kemudian meminum segelas bir itu dalam satu kali tegukan.

“Hebat! Nona Tifanny, bukankah kamu juga seharusnya meminum bir kehormatan dariku ini?”

Saat Tifanny Wen baru selesai meminum 1 gelas, tiba-tiba dia mendengar suara seorang pria.

Suara itu berasal dari belakang dia.

Sekalinya mendengar suara itu, Tifanny Wen langsung tahu jika dia adalah Jason Long!

Ternyata benar.............

Saat Tifanny Wen menengokkan kepala, ternyata benar dia melihat Jason Long dan Jennie Long berjalan menghampirinya. Mereka berdua memegang segelas bir merah.

“Kak Jason, Jennie, semuanya adalah keluarga, kenapa memanggilku begitu kaku?” jawab Tifanny Wen.

Dia berkata seperti itu, intonasi bicaranya juga tidak begitu terlihat akrab sedikitpun.

Setelah bicara, dia menggoyangkan gelas, berkata: “Bisa dikatakan bahwa aku hari ini sedikit terlambat. Seharusnya menebus ganti rugi, aku hukum diriku sendiri dengan 3 gelas bir ini.”

Tifanny Wen hari ini memang sedikit terlambat.

Alasannya.................

Orang lain mengira karena dia adalah seorang artis terkenal, jadi dia terlalu sibuk hingga terlambat datang.

Tetapi hanya Tifanny Wen sendiri yang mengerti isi hatinya. Bagaimana mungkin dia sibuk mengurus urusan entertainment?

Dia waktu itu sedang sibuk berpura-pura sebagai “Febby”di rumah keluarga Long.

Hingga selesai mengerjakan urusannya, selesai merias diri, berganti busana pengantin, kemudian keluarga Long berkata padanya bahwa dia sebaiknya menunggu didalam kamar terlebih dahulu, dia baru bisa masuk saat giliran dia masuk ke lokasi pesta pertunangan.

Lalu, Tifanny Wen yang berpura-pura sebagai “Febby” sementara ini kembali ke kamar terlebih dahulu.

Saat berbalik badan, dia segera memakai rambut palsu yang sudah disiapkannya, kemudian berganti busana, memperbaiki riasan wajahnya, lalu datang ke lokasi pesta sebagai Tifanny Wen.

Apalagi, berdasarkan rangkaian pestanya, saat ini “Febby” tidak memiliki urusan apapun.

Kali ini Tifanny Wen sudah pernah melihat rangkaian pesta pertunangan keluarga Long. Kedua mempelai pria dan wanita semuanya memiliki waktu keluar yang khusus.

Oleh karena itu, Tifanny Wen di dalam hatinya juga tidak takut memperlambat waktunya.

Saat ini, sekalinya Tifanny Wen mengatakan dirinya akan menerima hukuman dengan meminum bir, Jennie Long langsung segera mengambil sebotol bir merah, lalu dia menghampirinya, berkata: “Baguslah, Kak Tifanny, kamu sudah mengatakan akan menghukum diri sendiri dengan 3 gelas bir, maka kamu tidak boleh ingkar janji.”

Dia berbicara sambil mengangkat sebotol bir yang ada di samping Tifanny Wen, lalu menuangkan bir itu.

Hanya saja.....................

“Haiya................”

Sebotol bir merah di tangan Jennie Long tidak dipegang dengan stabil, tiba-tiba botol ini tergoyang. Kemudian..............

Gaun putih Tifanny Wen langsung tersiram oleh bir merah itu.

“Haiya...........ini...........maaf, kak Tifanny, aku tidak sengaja. Aku............aku hari ini pasti terlalu banyak minum, sehingga tanganku sedikit tidak stabil. Lihat, aku membuat gaunmu kotor.”

Jennie Long segera berkata.

Ini tidak hanya sedikit kotor.

Gaun Tifanny Wen ini ternodai dengan warna merah yang cukup besar.

Jangankan seorang artis terkenal seperti Tifanny Wen, seorang konglomerat biasa yang ada di lokasi acara pun pasti perlu berulang kali membereskan gaun yang kotor ini.

“Dik, kamu lihat kecerobohanmu ini, masih tidak segera bawa dik Tifanny kembali ke kamarmu untuk berganti pakaian dengan pakaianmu.”

Ucap Aldric Long.

Melihat ekspresi wajahnya, sepertinya dia juga merasa sedikit bersalah.

Saat ini banyak para tamu undangan lainnya yang merasa penasaran hingga melirik kesini.

Artis terkenal seperti Tifanny Wen ini tentu saja tidak pantas muncul disini dengan memakai gaun yang basah dan kotor seperti ini.

Oleh karena itu, saat ini dia berkata“Tidak masalah”, tetapi faktanya, dia menganggukkan kepala, lalu bersiap berganti pakaian ke kamar Jennie Long.

“Kak Tifanny, kamarku di lantai atas.” ucap Jennie Long.

“Baiklah.”

Tifanny Wen menganggukkan kepala, dia menundukkan pandangan matanya.

Saat ini jika ada seseorang yang melihat ekspresi wajah Tifanny Wen, dia pasti tahu jika mata Tifanny Wen menyimpan senyuman licik.................

.............................

“Kenapa, membuat ide apa?”

Tifanny Wen barusan pergi, sosoknya sudah menghilang di tengah kerumunan orang, Ferry Long yang barusan melihat semua kejadian itu, tiba-tiba dia mengerutkan alis sambil berkata pada Jason Long.

Hanya saja, suaranya ini sangat pelan.

Juga hanya mereka berdua yang mampu mendengarnya.

Entah para tamu undangan lainnya mungkin mengira mereka sedang membicarakan urusan keluarga.

“Apa maksud kamu ini? itu hanya mengganti pakaian.” ucap Jason Long.

“Apa?” dia tidak percaya jika anggota keluarga ketiga ini tidak melakuka tindakan apapun.

Apakah barusan segelas bir merah yang terjatuh ke badan Tifanny Wen ini benar-benar tidak disengaja?

Ferry Long tidak percaya, matanya terlihat seolah tersenyum memaksa.

Hanya saja, jika segelas bir merah itu disengaja. Maka apakah artinya..............mereka membuat ide untuk menyerang Tifanny Wen?

Tetapi apakah ini berguna untuk merusak pesta pertunangan ini?

Tetapi, dia tidak percaya, Jason Long juga tidak menjelaskannya. Dia hanya tersenyum, berkata: “Lihat saja nanti.”

Kemudian, berbalik badan, pergi menyambut para tamu undangan lainnya.

............................

“Disini, ini adalah kamarku.”

Tifanny Wen saat ini sudah naik ke lantai atas villa keluarga Long.

Dia tiba di sebuah kamar tidur.

Tifanny Wen melihat sekilas ke arah kamar tidur ini, di dalam hatinya tersenyum sinis.

Bagaimana mungkin ini adalah kamar Jennie Long?

Sudah jelas bahwa ini adalah kamar Aldric Long.

Jika “Tifanny Wen” dan “Febby Wen” yang mereka duga ini adalah 2 orang yang berbeda, maka, Tifanny Wen sebagai artis terkenal ini secara logikanya adalah dia belum pernah datang ke rumah keluarga Long.

Tentu saja tidak mungkin tahu dimana kamar Aldric Long.

“Kalau begitu aku masuk dan berganti pakaian.”

Tifanny Wen tersenyum, dia tidak membocorkannya.

Lalu, dengan sangat cepat, Jennie Long membuka kamar tidur Aldric Long dan menyuruh Tifanny Wen masuk kedalam, berkata: “Aku sudah ingat, aku memiliki sebuah gaun baru yang diletakkan di ruang buku, aku akan mengambilkannya untukmu, kamu ganti pakaian dengan pakaian itu saja, model pakaian itu hampir mirip dengan pakaianmu ini, sangat cantik. Tunggu aku mengambilnya, baru kamu berganti pakaian. Kak Tifanny, kamu tunggu aku disini.”

Setelah selesai bicara, dia sudah menutup pintunya.

Dia berkata seperti ini..................

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu