Cinta Setelah Menikah - Bab 156 Mencekik Gadis Menjengkelkan Ini (1)

Tidak berani percaya bahwa tangan Yansen Mu saat ini sedang... mencekik leher Tifanny Wen.

"Uuhuk..."

Tifanny Wen hanya merasa kerongkongannya tertekan, ketika rasa sesak itu datang, mata Tifanny Wen yang terbelalak di saat yang sama menatap pria yang saat ini dalam kondisi marah.

Ya, pria itu marah! Saat ini dengan jelas Tifanny Wen bisa merasakan kemarahan yang besar. Sampai sekarang Tifanny Wen tidak mengerti,  sebelumnya Yansen Mu bergantung pada kekuatan pria itu sendiri untuk menjadi wakil ketua militer udara termuda di negara Long, pernah menjalani hari-hari gelap dan sulit dibayangkan. Penampilan luar Yansen Mu biasanya lembut dan sopan, tapi tidak mungkin sama dengan penampilan dalam pria itu. Pria itu kejam, kuat, contohnya saat ini!

Tapi di masa lalu... Tifanny Wen hanya bergantung pada rasa manja dan keangkuhannya, maka dari itu Tifanny Wen tidak pernah merasakan rasa takut dan bahaya dari pria ini.

Tifanny Wen mengangkat dagu, wajah kecilnya memerah karena tercekik, sulit untuk bernapas dan Tifanny Wen hanya menatap Yansen Mu, tanpa bicara. Walaupun dalam hati Tifanny Wen sungguh merasa bahwa dari tubuh pria itu menguar rasa bahaya dan maksud ingin membunuh, tapi Tifanny Wen masih menatap Yansen Mu dengan tenang.

Sebenarnya, saat ini bukannya Tifanny Wen tidak takut, hanya saja karena hatinya terlalu terkejut sampai lupa untuk merespon.

Tapi di mata Yansen Mu, ekspresi wanita ini seperti yakin bahwa Yansen Mu tidak akan menyakitinya.

Tangan Yansen Mu agak bergetar, lalu kembali mencekik erat. Kemarahan di dada Yansen Mu semakin lama semakin meluas. Bagaimanapun Yansen Mu tidak akan berpikir bahwa wanita di depannya sebelum bercerai berani dan tanpa malu mengatakan cinta pada pria lain.

Yansen Mu juga tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini.

Sakit hati? Benci? Iri?

Intinya, perasaan rumit itu seperti mengental di dada lalu keluar sebuah kemarahan yang hebat. Kemarahan besar itu membuat Yansen Mu merasa seluruh tubuhnya memiliki sebuah lapisan yang menyesakkan sehingga ia tidak punya tempat untuk melampiaskannya.

Dari awal tempramen Yansen Mu sulit dikontrol. Karena Yansen Mu mencintai Tifanny Wen, maka Yansen Mu menahan tempramennya yang buruk.

Tapi saat ini, Yansen Mu menatap Tifanny Wen. Wajah Tifanny Wen yang menahan sesak memerah, jelas sekali wanita itu tersakiti. Napas Tifanny Wen menjadi terengah karena dicekik oleh Yansen Mu, tapi Tifanny Wen bersikeras, masih tidak mengeluarkan suara. Tifanny Wen begitu tenang dan damai menatap Yansen Mu, bahkan tidak ada ucapan penjelasan yang ingin didengar oleh Yansen Mu.

Tifanny Wen yang seperti ini membuat kemarahan di dada Yansen Mu sulit dilepaskan.

Karena tidak dapat dilampiaskan dan dilepaskan, tentunya kemarahan itu semakin menumpuk dan meluas.

Yansen Mu tidak ragu bahwa dirinya benar-benar memiliki keinginan untuk mencekik wanita ini.

"Kamu ingin bercerai sebenarnya karena permasalahan Sherina atau karena kamu ingin hubunganmu dengan Daniel empat tahun yang lalu kembali dan tidak ingin berpisah dengannya?" Yansen Mu tersenyum dingin, sudut bibir pria itu jelas menyunggingkan senyum mengejek, "Tifanny, bodohmu keterlaluan. Kehilangan ingatan tapi masih ingat wajah Daniel, lalu mencari kekasih yang mirip dengan Daniel. Setelah ingatanmu pulih, belum bercerai pun demi Daniel kamu rela menantang moralitas aslimu. Kalau begitu... kamu menganggapku apa? Ketika kamu ingin menikah tapi tidak memiliki pilihan, kamu menerimanya begitu saja. Apakah setelah bercerai kamu bisa melepaskan orang begitu saja?"

Selesai Yansen Mu bicara, langkah kaki pria itu kembali melangkah maju, semakin mendekat ke arah Tifanny Wen, "Tifanny, apakah kamu tahu kalau aku begitu melindungi pernikahan ini?"

Tanya Yansen Mu.

Tidak mungkin Tifanny Wen tidak tahu, rasa melindungi yang dimiliki Yansen Mu sangat kuat sampai pria itu bisa melepaskan banyak hal demi Tifanny Wen.

Berganti sudut pandang. Jika Yansen Mu adalah Tifanny Wen, bahkan jika karena permasalahan Sherina, Yansen Mu tidak akan memilih bercerai, karena Yansen Mu sangat tidak bersedia.

Tapi bagaimana dengan Tifanny Wen?

Sebuah surat cerat yang sudah ditandatangani begitu cepat dikirim ke hadapannya. Mungkin hubungannya dengan Tifanny Wen, bagi Tifanny Wen ini hanya hubungan sebatas selembar kertas, ketika tidak ingin melanjutkan tinggal merobek kertas tersebut. Rasa kenangan masa lalu yang pernah ada bahkan tidak ada.

Bahkan ketika Tifanny Wen memutuskan untuk memutuskan hubungan, wanita itu segera mencari pria lain, bersenda gurau dan saling menggoda dengan pria lain lalu mengucapkan kata yang penuh makna, yaitu 'cinta'.

Tifanny, apakah hubungan di antara kita, tidak ada sedikitpun rasa tidak rela dan kenangan untukmu?

Kamu bilang kamu pernah dikhianati sekali, tidak bisa memaafkan orang yang mengkhianatimu.

Kalau begitu, sekarang kamu menempatkan diriku di mana?

Tangan Yansen Mu yang selalu stabil saat ini bergetar, mata gelap pria itu sedikit bergerak, perasaan untuk berbuat buruk dan kemarahan di hati pria itu semakin membara, ketika Yansen Mu sangat ingin menggunakan tenaga besar untuk mencekik Tifanny Wen lagi, wajah wanita itu muncul di dalam matanya... wajah kecil yang memerah, bibir yang agak terbuka seperti kesulitan bernapas, kesakitan dan seperti kehabisan napas, hal ini membuat Yansen Mu seperti dipukul keras dengan palu, dipukul keras hatinya.

Hati pria itu terpukul.

Yansen Mu tidak ingin mengaku, tapi mau tidak mau dirinya harus mengaku, ini adalah perasaan menyesal.

Bahkan di kondisi seperti ini, Yansen Mu juga tidak bisa mengontrol perasaan menyesal dan tidak rela.

Saat ini Yansen Mu agak membenci dirinya. Banyak wanita lain di luaran sana, kenapa dirinya harus menempel pada wanita tidak berperasaan ini?

Tetapi....

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu