Cinta Setelah Menikah - Bab 81 Nara Gu Datang (2)

Tetapi…

Saat menjalankan misi, perempuan itu, pernah menolongnya.

Terhadap budi ini, Yansen Mu tidak bisa sama sekali tidak menghubunginya. Apalagi, dia juga tidak punya alasannya.

Saat ini Nara Gu tiba – tiba menelepon meminta tolong, perasaan Yansen Mu: meskipun Nara Gu sangat hebat, tetapi masih menemui masalah, maka masalah ini, juga pasti sangat berat.

Sebagai mantan komandan, Yansen Mu harus mementingkan telepon ini. Setelah dipikir – pikir, dia memutar mobilnya, menuju ke warnet Moon Star….

Saat ini, dia ingin menelepon Tifanny Wen, memberitahunya. Mungkin dia akan sedikit telat.

Tetapi…..

Saat menelepon Tifanny Wen, kebetulan, ponsel Tifanny Wen sudah mati. Dia menelepon Beberapa kali, tetapi tidak tersambung.

Yansen Mu hanya bisa mengabaikannya, setelah di pikir – pikir, dia menelepon sopir pribadinya, meminta sopirnya menjemput Tifanny Wen di jalan Jiangnan.

Tetapi dia tidak tahu…..

Di jalan Jiangnan, kepala Tifanny Wen yang semakin berat, setelah bertahan Beberapa saat, dia sudah pingsan…..

……..

Warnet Moon Star!

Saat ini, di ruangan VIP, sedang duduk tiga orang, dua lelaki dan satu perempuan, mereka terlihat muda.

“halo, Nara Gu, apakah ini tidak keterlaluan? Memberi kejutan, juga tidak perlu menggunakan cara ini bukan?”

Salah seorang lelaki, tiba – tiba berkata.

Jika Tifanny Wen di sini, pasti dapat mengenali suara lelaki yang berbicara ini adalah Kenny Qin!

Sahabat baik Yansen Mu ada dua orang, satu adalah Kenny Qin dari Baining Entertainment, pebisnis.

Masih ada satu orang, komisaris baru dari kota X, Baim Su.

Saat ini, selain Kenny Qin, di ruangan itu masih ada satu lelaki muda lagi, yaitu Baim Su.

Baim Su adalah orang pemerintah, sangat jarang pergi ke bar. Setiap kali dia datang, pasti akan sangat hati – hati.

Baim Su adai di kota X, menjadi semakin dekat dengan Yansen Mu. Awalnya, Yansen Mu juga ingin membawanya dan Tifanny Wen untuk Bertemu, tidak terpikirkan, komisaris baru ini selalu pergi dinas, karena itu, dia tidak punya kesempatan untuk Bertemu “kakak iparnya”.

Hanya saja, mengenai hal Tifanny Wen, dia sudah pernah mendengarnya dari Kenny Qin.

“iya, aku juga merasa sudah keterlaluan. Apalagi, Yansen sekarang sudah punya istri, kita berkumpul, apakah tidak perlu memanggil kakak ipar?”

Baim Su melihat ke arah perempuan itu, lalu mengerutkan dahinya.

Sebenarnya, dia sangat penasaran, Tifanny Wen yang sering dibicarakan, sebenarnya punya pesona seperti apa, yang membuat Yansen Mu mengabaikan Nara Gu, dan menikahinya.

Tidak usah banyak bicara, perempuan yang ada di ruangan itu, adalah Nara Gu.

Ternyata…

Apa yang dimaksud “aku Bertemu masalah, tolong aku” kalimat seperti ini, hanyalah alasan.

Tujuannya, adalah membohongi Yansen Mu untuk menghadiri kumpul – kumpul malam ini. Yang di namakan: kejutan untuk Yansen Mu!

“bukankah ini perkumpulan kita? Kita bisa mengundang Tifanny Wen lain kali.”

Perempuan itu menjawab, “sudah lama tidak Bertemu dengan Yansen, ada Beberapa topik, yang hanya bisa dibicarakan antara kita. Tifanny Wen tidak mengerti masa lalu kita, sebaiknya hari ini jangan mengundang kakak ipar.”

Kata perempuan itu dengan yakin.

Perempuan yang berbicara, adalah nona besar dari Keluarga Gu. Melihatnya berdandan, dengan pakaian terusan hitam yang seksi, gayanya yang elegan membuatnya terlihat dari Keluarga terpandang. Di tambah lagi setelah ada di tim, menjalankan misi Beberapa tahun, membuat nona besar ini, memiliki aura misterius.

Aura ini… sangat jarang dimiliki oleh perempuan.

Di tambah lagi keberanian yang di padukan dengan kecantikan, jika berada di antara perempuan, benar – benar sangat indah.

Setelah mendengar ucapan perempuan itu, Baim Su dan Kenny Qin yang ada di seberangnya saling bertatapan, tetapi justru tidak menyetujui ucapannya. Sedangkan, perasaan mereka semakin rumit.

Topik ini, hanya bisa dibicarakan antara mereka?

Mengapa dia merasa ucapan Nara Gu sangat aneh?

Sebenarnya, mereka dan Nara Gu, juga tidak begitu akrab.

Saat mereka menjadi akrab, karena tahu Nara Gu pernah menyelamatkan Yansen Mu. Karena masalah itu, mereka baru menjadi semakin dekat dengan nona besar dari Keluarga Gu.

Tetapi mengenai kekompakan, mereka tidak merasa ada kekompakan apa antara mereka dan perempuan ini.

Selain itu, perasaan Nara Gu terhadap Yansen Mu, mereka sangat mengerti.

Perempuan ini, tahun itu… terhadap Yansen Mu, benar – benar sangat memperjuangkannya. Keluar negeri demi Yansen Mu, masih demi Yansen Mu…

Terpikirkan hal itu, Baim Su dan Kenny Qin menghela napas bersamaan, saat mengangkat kepalanya justru melihat Nara Gu yang bersikap tenang. Sedangkan, wajah perempuan itu, selain tersenyum, justru tidak menemukan emosi apa pun lagi.

Nara Gu, tahun itu begitu mencintai Yansen Mu, sekarang sudah kembali, mengetahui Yansen Mu sudah Menikah, apakah akan dengan tenang berkumpul dengan Yansen Mu?

“Tifanny Wen adalah kakak ipar kita, kelak, sebaiknya kita memanggil kakak ipar juga.”

Kenny Qin berpikir sejenak, tidak tahan untuk memperingatinya, agar Nara Gu bisa memanggil Tifanny Wen sebagai kakak ipar, lalu merasa sedikit aneh.