Cinta Setelah Menikah - Bab 141 Terjadi Sesuatu Pada Tifanny Wen (1)

Melly sekarang agak menyesal. Dia seharusnya tidak mendengar perkata Tifanny Wen untuk tidak mengikutinya.

Awalnya tugas pengawal, memang mengikuti majikannya. Tapi saat itu nyonya sangat ingin berdiam diri, maka dia juga tidak mengikutinya.

Kali ini, nyonya belum pulang sampai sekarang, juga entah ke mana.

Ponselnya dalam keadaan yang tidak bisa di hubungi.

Melly menjadi khawatir. Terpikirkan kondisi nyonya hari ini, Melly merasa, setelah tuan Mu pulang nanti, dia akan di cekik oleh tuan Mu.

Melly merasa beruntung hari ini Tuan Mu pulang sedikit malam, sudah sampai jam delapan masih belum pulang. Jika tidak, dia pasti akan meninggal lebih awal.

Sedangkan….

“Tifanny pergi ke mana?”

Setelah Melly mematikan teleponnya, lalu tiba – tiba terdengar suara Yansen Mu dari belakang.

“a? tuan muda….” Melly membalikkan kepalanya, berkata: “suasana hati nyonya hari ini tidak begitu baik, katanya ingin pergi jalan sendirian, tidak mengizinkan ada yang mengikutinya, juga entah ke mana. Dan lagi, tuan, di jumpa fans tadi, ada orang….”

Perkataan Melly belum selesai, orang yang di depannya sudah langsung menghilang.

Ini…. Apakah dia pergi mencari nyonya?

….

Yansen Mu pasti pergi mencari Tifanny Wen. Melly tidak menemukan orangnya, tapi lelaki itu pasti punya lokasi Tifanny Wen.

Yansen Mu melihat letak lokasi yang ada, lalu mengerutkan dahi.

Dia tidak tahu tempat apa di lokasi itu, tapi tempat itu sepertinya…. Lebih dekat ke kota X bukan.

Saat Yansen Mu pergi mencari Tifanny Wen, dia tidak memanggil Aji, jadi dia menyetir sendiri.

Mengenai hal yang terjadi di jumpa fans Tifanny Wen tadi, Yansen Mu saat ini sudah mengetahui semuanya.

Bukan karena saat ini dia memperhatikan Tifanny Wen, bahkan orang yang memperhatikan dunia entertainment ini, semuanya sudah mengetahuinya.

Bagaimana pun, penggemar sendiri melempar telur ke artis di jumpa fans, jangankan di sejarah negara Long saja, bahkan di dunia entertainment juga tidak pernah terjadi hal seperti itu.

Sedangkan di jumpa fans, biasanya akan ada reporter.

Jadi, hari ini setelah kejadian itu, semua reporter sudah membagikannya ke internet. Hal yang terjadi, dipikirkan saja sudah dapat mengetahui seberapa hebohnya di internet.

Tapi yang paling kesal adalah, banyak netizen yang mengatakan: rasakan Tifanny Wen!

Masalah ini, siapa pun, pasti juga akan sedih.

Gadis ini sudah mengalami rumor seperti ini dua kali, biasanya terlihat kalau dia sudah cukup baik untuk menahannya. Hari ini tiba – tiba diperlakukan seperti ini oleh penggemarnya, jika merasa baik – baik saja baru aneh.

Yansen Mu melihat ke hujan yang belum berhenti, sedikit merasa khawatir.

Masalah Nara Gu, dia sudah meminta orang untuk memeriksanya. Tidak berapa lama kemudian sudah akan ada hasilnya. Tentu saja meskipun tidak ada hasil dia juga akan memaksa untuk membuat hasilnya. Sedangkan masalah dua tahun yang lalu, sekarang sudah ada sedikit pencerahan, orangnya yang ada di luar negeri sudah menemukan preman yang di sewa Tifanny Wen tahun itu, sedang di kirim balik ke negeri ini.

Yansen Mu mengira, hanya perlu menunggu sebentar, sudah bisa membantu Tifanny Wen membersihkan nama baiknya.

Tapi dia tidak terpikirkan. Sekarang sudah sedikit telat. Setidaknya, dia tidak menyelesaikan masalahnya sebelum jumpa fans, baru menyebabkan Tifanny Wen mengalami ini hari ini.

….

“Tiffanny…” saat ini mobilnya terhenti pada rerumputan, Yansen Mu melihat seseorang yang pingsan di bawah pohon,, Tifanny Wen yang basah kuyup, saat ini hatinya merasa sakit hingga ingin membunuh fans yang menyebabkan masalah ini.

Hanya saja, tidak terduga. ternyata di tempat ini, Yansen Mu selain menyadari Tifanny Wen yang ada di samping pohon, masih menyadari Daniel An.

Mobil Yansen Mu datang dari arah Barat, sedangkan saat ini, Daniel An datang dari arah Timur.

Kedua mobil ini, menuju ke arah Tifanny Wen.

Yansen Mu memang mempunyai lokasi Tifanny Wen. Tentu sangat mudah mengetahui keberadaan Tifanny Wen.

Tapi dia tidak terpikirkan, Daniel An juga muncul di sini.

Daniel An muncul di lokasi terpencil seperti ini, bukan untuk melihat rumput bukan, sangat jelas, dia datang untuk Tifanny Wen. Hanya saja… bagaimana dia tahu Tifanny Wen ada di sini.

“kamu.” Yansen Mu keluar dari mobil, berjalan ke arah Tifanny Wen.

Dia tidak mengambil payung, membiarkan air hujan mengenai badannya.

Dia melihat ke Daniel An, juga menuju ke arah Tifanny Wen.

“kenapa, apakah tidak boleh? Komandan Mu, lama tidak Bertemu.” Daniel An juga berjalan, tersenyum dingin, “Tifanny sebelum pingsan meneleponku untuk menjemputnya.”

Dia berkata.

Perkataan ini, memang benar. Jika tidak, bagaimana mungkin dia akan tepat waktu muncul di sini.

Yansen Mu tercengang….

“komandan Mu, apakah kamu kira Tifanny Wen bisa menghilangkan kebiasaan mengingatnya? Dulu begitu dia mengalami masalah, orang pertama yang dia pikirkan adalah aku.” Daniel An berjalan mendekat.

Meskipun saat ini dia sangat ingin memeluk Tifanny Wen pergi. Tapi dia mengerti, perempuan ini sudah menjadi istri orang. Di depan lelaki ini, untuk sementara dia tidak punya hak untuk merebut wanita dengannya.

“memangnya kenapa kalau begitu? Dia adalah istriku.”

Yansen Mu tercengang, lalu berbicara setelah dia menggendong Tifanny Wen.

Setelah itu, dia tidak mem-pedulikan Daniel An lagi, langsung menggendong Tifanny Wen masuk mobil.

“heh… Yansen Mu, apakah kamu tidak takut dia mengingat bagaimana Sherina meninggal?”

Daniel An yang di belakang melihat ke mobil yang berjalan perlahan, tiba – tiba mengeluarkan pertanyaan itu…

Sedangkan, mobil sudah berjalan semakin jauh, menghilang dari pandangannya, bahkan apakah kalimatnya tadi terdengar atau tidak oleh lelaki itu, dia juga tidak tahu.

….

“Tifanny…”