Cinta Setelah Menikah - Bab 159 Senior Pria Tifanny Wen (2)

Ketika selesai berganti baju dan keluar dari kamar mandi, Tifanny Wen melihat Gina Jing sudah memakai baju tentara bermotif loreng. Begitu melihat Tifanny Wen, Gina Jing terkejut: "Kenapa kamu memakai baju pribadi?"

"Hari ini aku izin. Aku ingin ke bandara menjemput seorang guru." Jawab Tifanny Wen.

"Izin? Tidak kusangka pelatih mesum itu mengizinkanmu." Gina Jing merapatkan bibirnya, lalu kembali berkata: "Nah apakah malam ini kamu pulang? Malam ini di kelas kita ada seorang wanita yang berulang tahun, dia sudah membuat janji denganku dan beberapa murid di kelas untuk pergi ke karaoke. Semester baru, murid baru. Berkumpul juga bagus, untuk saling mengenal."

Tifanny Wen mengangguk, "Baik."

……

Pulau Nanqiong, bandara Nanqiong.

Ketika siang, Tifanny Wen bertemu dengan Aston serta Daniel An di bandara.

Guru Aston adalah seorang pria tua dari negara lain yang berumur tujuh puluh tahun lebih. Tapi walaupun umurnya sudah tidak muda lagi, Aston masih terlihat sangat bersemangat. Bentuk wajahnya yang kotak, wajah dan mata yang seperti orang asing, sepasang mata yang kecil dan tajam. Sekali lihat, seperti seorang tentara tua.

"Guru, kenapa anda semakin muda? Dulu aku melihatmu seperti orang tua yang berumur enam puluh, empat tahun setelahnya malah terlihat seperti orang berumur lima puluh tahun." Begitu melihat Aston, Tifanny Wen tanpa tahu malu langsung memukul bokong Aston.

Tapi sebenarnya ucapan ini tidak berlebihan. Tifanny Wen sungguh merasa bahwa pria tua ini semakin terlihat muda.

Aston mendengus, "Gadis kecil ini, kurangi kata-kata menjilatmu. Jangan pikir mulut manismu bisa membuatku tidak perhitungan dengan sikap tidak sopanmu empat tahun yang lalu."

Walaupun bicara seperti itu, tapi terlihat jelas bahwa Aston sangat menyukai Tifanny Wen. Bahkan jika ucapan tersebut memiliki maksud meminta penjelasan, tapi bibir dan mata Aston mengandung senyum. Begitu bertemu dengan Tifanny Wen, Aston langsung memberikan setumpuk oleh-oleh khas negara F.

Tifanny Wen tersenyum cerah dan menjawab: " Ya ya ya! Kali ini guru datang, guru mau bilang apapun, aku akan mengiyakan."

Setelah itu Tifanny Wen menerima tas oleh-oleh tersebut dan membawa Aston ke hotel yang sebelumnya sudah Tifanny Wen pesan.

Yang berada di sisi Aston adalah Daniel An. Hanya saja di perjalanan, walaupun Tifanny Wen bicara sebentar lalu setelah itu diam kembali dengan Daniel An, tapi Tifanny Wen tanpa sadar akan memberikan beberapa komentar antar teman. Sedangkan Daniel An hanya tersenyum mengikuti dan bicara dengan hal yang bisa dibicarakan. Sebenarnya hubungan Tifanny Wen dan Daniel An selalu seperti ini, seperti teman sejati. Mungkin alasannya juga karena keduanya adalah seorang aktor dan aktris. Begitu keduanya mengobrol, selamanya selalu ada topik yang tidak selesai dibicarakan. Tapi hubungan mereka hanya sebatas ini saja.

Tifanny Wen tidak tahu jelas alasan Daniel An datang ke pulau Nanqiong. Tapi sepertinya ada hal penting yang harus diurus pria itu di sini. Setelah Daniel An mengantar guru Aston, pria itu langsung pergi. Daniel An hanya tersenyum ke Tifanny Wen dan berkata akan menghubunginya lagi.

Setelah Tifanny Wen mengantar Daniel An pergi, di hotel, Tifanny Wen langsung mencubit punggung Aston dan bertanya: "Guru, kenapa guru tiba-tiba datang ke pulau Nanqiong?"

Sebenarnya Tifanny Wen sangat penasaran. Karena dulu Aston pernah bilang padanya bahwa pria itu sudah sering datang ke pulau Nanqiong. Kali ini, tidak mungkin karena datang untuk berlibur.

"Kali ini aku datang demi senior priamu." Aston tiba-tiba menjawab.

"Senior pria?" Tifanny Wen ragu. Tentu Tifanny Wen tahu murid Aston lebih dari satu.

Dulu ketika guru Aston membuka kelas internasional pelatihan aktor dan aktris, pria itu menerima murid dari satu kelas dan sebelum membuka kelas tersebut, Aston pernah menerima seorang murid.

Tifanny Wen pernah mendengar Aston pernah membicarakan seseorang. Sebelum Aston membuka kelas pelatihan aktor, dia menerima satu orang murid. Ada satu hal penting bagi Aston dan juga pernah dirawat selama beberapa tahun. Sepertinya pria itu bernama.... Aldric Long.

Hanya saja ketika Tifanny Wen berada di negara F, Tifanny Wen tidak pernah bertemu dengan senior bernama Aldric Long. Tifanny Wen hanya sering mendengar Aston menyebutkan nama pria itu. Aston juga bilang, murid yang dia terima tidak sedikit, tapi murid yang sukses totalnya tidak mencapai lima orang. Satunya adalah Tifanny Wen, lalu ada Sherina, yang lainnya adalah orang yang sangat penting dan juga memiliki perasaan yang sangat dalam untuk Aston, yaitu orang yang tidak pernah Tifanny Wen temui, senior Aldric Long.

Tifanny Wen tiba-tiba ingat, sepertinya Aldric Long berasal dari pulau Nanqiong.

"Ya, seniormu. Apakah kamu masih ingat Aldric? Dulu aku pernah mengatakannya padamu. Dia berasal dari pulau Nanqiong, negara Long. Dia adalah putra kedua dari perusahaan Longhong yang berada di pulau Nanqiong. Satu bulan kemudian dia akan kembali ke sini, sampai saat itu kalian akan bertemu." Guru Aston menjawab, "Seniormu... dia juga menemukan kesulitan."

Tiba-tiba Tifanny Wen melihat Aston mengerutkan alisnya, lalu berdiri. Tatapan mata pria itu menatap Tifanny Wen dengan tidak biasa dan menatap Tifanny Wen dalam waktu yang lama. Ketika Tifanny Wen merasa sangat tidak nyaman dan ingin bertanya pada Aston mengapa pria itu menatapnya, tiba-tiba dari mata Aston muncul tatapan licik. Sambil tersenyum licik pria itu berkata: "Itu... Tifanny, apakah kamu bisa membantuku?"

"Ha?" Tiba-tiba Tifanny Wen merasakan sebuah pertanda buruk.

Karena guru ini, setiap kali mengeluarkan senyum, pria itu akan memerintahkan muridnya melakukan sesuatu.

"Uhuk... uhuk... Guru, saat ini aku..." Setelah mendengar, Tifanny Wen langsung mencari alasan.

Hasilnya, Aston kembali mendengus, "Aku tahu, gadis nakal ini benar-benar tidak menganggapku sebagai mentor yang dihormati. Sedari awal sudah melupakanku. Selama empat tahun tidak mengirimkanku email. Sekarang aku meminta bantuan, aku belum selesai bicara, tetapi sudah mau menundanya, kan? Gadis bodoh ini sekarang sudah tumbuh besar, kemampuan aktingnya sudah sangat baik dan sekarang tidak merindukan pria tua tengik ini."

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu