Cinta Setelah Menikah - Bab 168 Pesta Ulang Tahun Aldric Long (2)

Dia menyadari orang yang sangat berbakat di bidang musik?

“kamu umur berapa?” Tifanny Wen bertanya.

“23.” Gina Jing menjawab: “ayahku sebelumnya dapat menjadi dosen di jurusan musik. Nenekku juga belajar musik, menulis banyak lagu. Sejak aku lahir, keluargaku sudah menghubungkanku dengan musik, aku termasuk sudah belajar musik dengan ayahku berpuluh – puluh tahun, jadi aku baru mungkin….”

Gina Jing sepertinya ingin memberi tahu Tifanny Wen, kalau dia bukan bakat, hanya saja dia lebih beruntung.

Tifanny Wen menyela omongannya: “kamu genius musik. Banyak pemusik, tidak berarti kalau keturunannya juga berdedikasi di bidang musik.”

Berbicara sampai sini, Tifanny Wen menghela napas, berkata: “benar – benar di sayangkan…”

Sayang, mutiara seperti ini, sudah tenggelam. Karyanya di ambil orang lain, dan masih membuatnya terus memberikan karyanya, Dia terkejut tetapi tidak bisa menunjukkannya. Dia telah mengisolasi lingkaran bernyanyinya selamanya. Menurut Tifanny Wen, ini sangat menyedihkan.

Queenie Si, perempuan ini, umurnya tidak besar, tapi tidak di sangka sangat curang seperti ini.

Setelah dia terkenal masih ingin membeli lagu buatan Gina Jing. Dapat di ketahui, kalau bakat musik Queenie Si, pasti tidak lebih dari Gina Jing.

Tifanny Wen berpikir, saat ini dia prihatin dan kesal, bersamaan, juga senang seperti bintang, berkilau. Terutama saat melihat Gina Jing, pandangannya…. Seperti melihat emas?

Orang berbakat!

Orang berbakat musik seperti ini sudah di sadarinya, jika New Ball bisa menandatanganinya, bagi New Ball, pasti dapat untung besar.

Dia menentang Queenie Si, tiba – tiba punya pemikiran.

“selain membuat lagu, bagaimana dengan nyanyianmu?” Tifanny Wen bertanya.

Saat bertanya sampai sini, tiba – tiba dia terpikirkan ucapan Gina Jing sebelumnya, kalau dia tidak akan bernyanyi lagi selamanya. Takutnya bukannya dia tidak suka bernyanyi, melainkan dia punya pengalaman pahit, jadi tidak ingin bernyanyi.

“sejak kecil aku pernah latihan nyanyi bersama ayahku.” Gina Jing menjawab: “nyanyi, mungkin akan lebih bagus daripada Queenie Si.”

Tifanny Wen terkejut.

Lebih bagus daripada Queenie Si?

Bakat Queenie Si untuk menulis lagu dia tidak akan mengomentarinya, tapi lagunya…. Tifanny Wen pernah mendengarnya, suaranya sudah termasuk yang paling bagus di kalangannya. Jika nyanyian Gina Jing lebih bagus darinya, maka kelak Gina Jing….

Mata Tifanny Wen melihat Gina Jing dari atas ke bawah. Gina Jing tidak termasuk tinggi, tapi juga tidak pendek, sekitar 160 cm, tapi banyak penyanyi terkenal, tidak setingginya. Wajahnya…. Lancip, matanya besar, kelima inderanya bagus, hanya saja kulitnya kurang terawat, tidak berkilau, tapi jika pergi melakukan perawatan pasti akan lebih bagus.

Tentu saja, sekarang…. Kulitnya sedikit hitam. Tapi Tifanny Wen ingat, setengah bulan sebelumnya, Gina Jing tidak se-hitam ini, sekarang karena lagi pelatihan militer baru menjadi hitam seperti ini.

Intinya, dia yakin, jika sudah di kemas, maka wajah Gina Jing pasti bisa masuk ke dunia entertainment. Apalagi, dalam dunia musik, di utamakan suara dari pada penampilan.

“kamu… apa yang kamu lihat?” Gina Jing tiba – tiba bertanya, hanya merasa pandangan Tifanny Wen seperti berburu.

Tifanny Wen tiba – tiba tersenyum, “tidak apa, hanya merasa kamu sangat cantik.”

Gina Jing memutar bola matanya, tidak percaya.

“coba katakan, apakah Queenie Si itu penyanyi di bawah Long Hong entertainment? Kalau begitu, jika tuan kedua perusahaan Longhong mengadakan pesta, apakah Queenie Si akan hadir?” Tifanny Wen tiba – tiba bertanya.

“maksudmu pesta Ulang tahun tuan kedua Longhong Entertainment Aldric Long?” Gina Jing tentu saja tahu Aldric Long, dan masih tahu mengenai pesta Ulang tahunya, menjawab: “Queenie Si pasti akan pergi. Dia memintaku membuat lagu, berencana untuk menyanyikannya di pesta.”

Tifanny Wen mengerutkan dahi, mengedipkan mata.

Queenie Si, masih berencana untuk nyanyi di pesta Ulang tahun kakak kelas? Kalau begitu, dia masih ingin menggunakan lagu baru Gina Jing?

Tifanny Wen tiba – tiba berkata: “aku punya dua undangan pesta Ulang tahun Aldric Long dari perusahaan Long, apakah kamu mau pergi jika di undang?”

Selesai berbicara, Gina Jing masih belum bereaksi, berkata: “pergi, ada pesta mengapa tidak pergi.” Selesai berbicara, tiba – tiba menyadari, begitu membuka mata, menjadi sangat kaget, “apa katamu? Pesta Ulang tahun siapa?”

“Keluarga Long.” Tifanny Wen menjawab.

….

Sepuluh hari kemudian.

Keluarga Long.

Di ruang baca Ferdi Long.

“Aston, kamu benar- benar tidak membohongi ku bukan, muridmu…. Nona Tifanny hari ini akan datang bukan.”

Di kursi, ada kakek yang kurus dan lemah duduk menghadap Aston, bertanya sekali lagi.

Ini sudah ke berapa kalinya Aston bertanya masalah ini.

Orang ini adalah tokoh utama Keluarga Long, Ferdi Long, adalah bos dari perusahaan Longhong. Hanya saja belakangan kondisi tubuhnya tidak baik, selalu istirahat di Rumah.

“aduh, satu bulan yang lalu aku sudah membicarakan hal ini denganmu. Hari ini dia sudah akan datang ke pesta Ulang tahun, mengapa kamu masih bertanya. Aku beri tahu, muridku itu, demi cucumu, sudah mengorbankan waktu belajarnya. Jika dalam waktu singkat ini tidak bisa menyelesaikan misi, mungkin masih harus memintanya cuti selama satu bulan. Intinya, tidak peduli apakah kelak misinya berhasil, kamu harus memberi muridku kompensasi.” Aston berkata, “melihatmu, sudah umur seperti ini, bahkan urusan Keluarga seperti ini saja tidak bisa di selesaikan.”

Wajah Ferdi Long memerah, berkata: “mana mungkin kamu tahu kalau Keluarga sudah besar, maka akan ada persaingan. Meskipun aku ingin memberikan perusahaanku kepada Aldric Long, tapi orang di Keluarga ku tidak setuju, jika aku terlalu memaksa, akan ada masalah. Umurku sudah besar, juga harus menjaga keharmonisan Keluarga. Aduh, semoga muridmu, berdasarkan identitasnya sebagai nona perusahaan Wen, dapat membuat mereka tidak menemukan alasan untuk menentang Aldric Long sebagai penerus.”