Cinta Setelah Menikah - Bab 270 Kelicikan Tifanny Wen (2)

10 menit kemudian….

Tifanny Wen dan Gina Si sudah “di selamatkan” oleh polisi, setelah itu langsung naik mobil polisi. Dan pergi meninggalkan daerah S bersama polisi.

Mengenai Jeremy Fan, polisi salah paham mengira mereka yang menculik Gina Si.

Sedangkan Jeremy Fan sejak awal baru menyadari kalau dia sudah di jebak. Menjelaskan? Seharusnya tidak ada yang mempercayainya.

Apalagi, menjelaskan? Bukankah ini sama saja memberi tahu semua orang kalau seorang bos mafia di jebak oleh perempuan?

Benar – benar memalukan!

Lebih baik, dia tidak usah menjelaskan.

Hanya saja, meskipun dia berkata kepada anak buahnya untuk bubar, tapi akhirnya, ada Beberapa yang tidak berhasil kabur, langsung di bawa oleh polisi.

Terpaksa, mereka harus ke kantor polisi.

Di pertengahan, tidak terjadi pertarungan yang berlebihan.

Hal ini, Tifanny Wen sudah memprediksikannya. Jeremy Fan berkata bubar, karena takut repot pergi ke kantor polisi. Tapi memang tidak bisa bubar, dia juga tidak akan memberontak, memilih untuk pergi ke kantor polisi dengan tenang. Karena, meskipun ke sana, juga hanya sementara saja pergi ke sana.

Tifanny Wen sangat percaya diri, tempat itu, tidak akan mengurung Jeremy Fan Beberapa jam.

Di pertengahan jalan, anak buah Elang Hitam diam – diam berkata: “mengapa menangkap kita, bukankah memang Tifanny Wen yang memanggil kita? Gina Si itu, bukan kita yang menculiknya.”

“idiot.” Akhirnya polisi itu tidak menghiraukannya, sama sekali tidak percaya.

Siapa yang percaya? Orang – orang ini, memang orang mafia!

Polisi yang menjawab berpikir dalam hati: preman yang menjelaskan ini, pasti idiot!

Jeremy Fan? Wajahnya terlihat buruk, menggertakkan giginya menyebutkan nama “Tifanny Wen”

……..

Saat ini, di tempat pertemuan reporter, para reporter yang menunggu sudah semakin tidak sabar.

Meskipun pembawa acara sudah mengatakan Beberapa kali “tunggu sebentar lagi”, tapi, sudah menunggu begitu lama tidak ada hasilnya, siapa yang akan tetap duduk tenang?

Apalagi, hari ini reporter yang hadir, semuanya terkenal di pulau Nanqiong, dan semuanya sangat angkuh.

Saat ini, semuanya merasa mereka sudah di permainkan Tifanny Wen!

“apa yang terjadi? Apakah kita mudah di permainkan? Sebelumnya berkata kalau akan menjelaskan hari ini, dan hari ini semua orang sudah datang tapi dia tidak hadir, kita di anggap apa? Di minta ke sana sini?” seorang reporter yang marah, langsung berjalan ke depan, berteriak berkata: “hari ini jika tidak ada penjelasan, maka keluar dari pulau Nanqiong!”

“bahkan sejak pagi aku belum sarapan langsung datang ke sini. Jika terus menunggu, nanti waktu makan siang juga akan tertunda.” Seorang reporter berkata.

“Tifanny Wen mempermainkan reporter, keluar dari dunia entertainment, Gina Si tukang menyontek, keluar dari dunia entertainment!”

“keluar dari dunia entertainment!”

“keluar dari dunia entertainment!”

Saat ini semua reporter sudah berteriak.

Raut wajah pembawa acara juga semakin gelap. Tidak tahu reporter mana yang membawa barang tidak berguna, langsung di lemparkan ke arahnya dengan tidak sopan.

Tempat acara menjadi berantakan!

“tenang! Tenang! Tifanny Wen baru menelepon, 30 menit kemudian akan tiba!”

Saat ini, entah pengumuman dari mana.

“keluar dari dunia entertainment! Masih kecil.” Seorang reporter langsung berkata kasar.

Saat ini, mereka semakin merasa kalau Tifanny Wen dan Gina Si merasa bersalah. Meskipun awalnya ada reporter yang berada di pihak Tifanny Wen, saat ini semua orang menghela napas merasa kecewa.

“dua menit kemudian akan tiba.” Dan, pengeras suara tetap terdengar.

Yang bilang pengeras suara ini tidak berguna?

Sama sekali tidak benar.

Karena sekarang, suara teriakan sudah berkurang, dan keributan juga sudah berkurang.

Banyak reporter, tetap tidak menahan diri untuk melihat ke arah jam.

Saat ini, meskipun mereka marah, tapi selama bisa Bertemu Tifanny Wen, mereka tetap menantikannya.

Meskipun hanya mendapat foto jika dia akan di marahi, ini juga sudah termasuk berita besar di dunia entertainment.

Bersamaan, yang membuat mereka terkejut adalah.

Bukankah merasa bersalah?

Mengapa akan tiba sebentar lagi?

Bukankah sedang mempermainkan kita?

Para reporter curiga, penasaran, dan marah….

Waktu dua menit, dengan cepat berlalu.

Kali ini, tim Tifanny Wen, akhirnya tidak mempermainkan mereka.

Tifanny Wen benar – benar sudah tiba!

Bersamaan, juga ada Gina Si.

Awalnya bersiap ingin mengambil botol minum dan melempar ke arah pintu masuk, reporter yang berencana ingin melempar ke arah Tifanny Wen, justru saat kedua orang berjalan masuk, tercengang.

Ini….. terlalu menyedihkan!

Sangat menyedihkan hingga, reporter yang memegang botol minum, lupa bereaksi, membuka mulut mereka.

Artis! Tokoh publik!

Orang seperti ini, saat tampil depan umum, semuanya seperti apa?

Semuanya dengan dandanan yang rapi, bersinar.

Tapi saat kedua orang ini masuk?

Iya iya! Tifanny Wen memang sudah dandan, tapi dandanannya sudah hampir menghilang, mengenakan dress yang sudah tersobek, rambutnya terlihat sedikit berantakan.

Mengenai Gina Si? Sama sekali tidak berdandan!

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu