Cinta Setelah Menikah - Bab 193 Sebagai Kekasih Yang Pindah Ke Rumah Keluarga Long.................(2)

Gina Si mendengar Tifanny Wen berbicara seperti itu, dia sepertinya bisa menebak apa yang akan Tifanny Wen lakukan.

Apakah dia ingin merekomendasikan lagu buatanku ini kepada beberapa artis yang memiliki pengaruh besar? Dia sendiri tentu saja tidak bisa mencari artis yang memiliki popularitas tinggi yang mau memilih menyanyikan lagu buatannya, tetapi Tifanny Wen berbeda. Dia memiliki hubungan sosial.

Lagipula, jika ayahnya membuka perusahaan management, maka, perusahaannya itu pasti memiliki banyak publik figur.

Dilihat dari segi Tifanny Wen memiliki rasa percaya diri untuk melawan Queenie Si, latar belakang perusahaannya ini pasti tidak rendah.

Hanya saja, Gina Si sangat curiga. Tifanny Wen akan mencari siapa yang bisa menyanyikan lagu buatannya.

“Tok tok tok..................”

Sedangkan saat ini, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Tifanny Wen membuka pintu ruang rawat pasien, dia melihat sosok seseorang yang sangat tidak asing baginya itu berjalan masuk ke ruangan. Ternyata Melly. “Kamu?”

Tifanny Wen saat ini melihat Melly memakai rambut palsu yang panjang dan memakai rok, dia hampir tidak bisa mengenalinya beberapa saat.

“Tuan menyuruhku datang.” jawab Melly.

Ternyata ini adalah ide Yansen Mu. Melly hari ini baru tiba di bandara pulau Nanqiong. Setelah tiba di pulau Nanqiong, dia segera datang mencari Tifanny Wen.

Melly sebenarnya belum pernah melihat Tifanny Wen yang sekarang pipinya diberikan tahi lalat. Tetapi, Yansen Mu sudah menjelaskan kondisinya kepada Melly, oleh karena itu, dia tetap tahu jika wanita yang berdiri di hadapannya ini adalah Tifanny Wen.

Meskipun Tifanny Wen adalah seorang publik figur, tetapi saat dulu menjadi asisten dia, juga hanya mengenal beberapa orang didalam tim saja, atau hanya mengenal beberapa para fans yang pernah menemuinya saja. Oleh karena itu, Melly dari posisi sebagai asisten Tifanny Wen berpindah menjadi asisten “Febby”, sepertinya juga tidak banyak orang yang bisa mengenal dia bahwa dia adalah asisten seorang artis besar Tifanny Wen.

Ditambah lagi, Melly saat ini................

Rambutnya yang begitu panjang dan menyisakan poni, benar-benar tidak bisa menyamakan dia dengan penampilan rambut pendeknya yang terlihat gagah seperti dulu.

“Model rambut ini benar-benar...............sulit untuk dijelaskan.” Pada akhirnya Tifanny Wen tidak mengatakan kata selanjutnya, dia hanya menghela napass. Aji yang berada di depan pintu tiba-tiba bergegas masuk, dia melihat rambut Melly, lalu mengeluh sepatah kata.

Tifanny Wen: .........................

Melly: ..............................

“Melly, hari ini kamu tidak perlu pulang, kamu disini temani nona muda.” Saat ini, Yansen Mu berdiri di depan pintu menghadap ke arah Gina Si sambil memerintahkan Melly dengan kalimat itu.

Ternyata, saat sebelumnya Tifanny Wen dan Gina Si berbincang di ruang rawat pasien, meskipun Yansen Mu dan Aji tidak berada di ruang rawat pasien, tetapi mereka berada di luar ruang rawat pasien.

Setidaknya Lanny dan Aldric Long tidak ikut masuk, mereka menunggu didalam mobil. Tidak benar............sebenarnya Tifanny Wen juga tidak mengetahui dengan jelas bahwa mereka menunggu didalam mobil atau sudah pulang.

“Hah? tidak perlu, Fanny menemaniku saja sudah cukup.”Akhirnya setelah Yansen Mu selesai mengucapkan perintahnya, Gina Si yang sedang duduk di tempat tidur pasien ini segera berbicara.

Setelah selesai bicara, dia tiba-tiba merasa tulang punggungnya dingin, seolah ada pandangan mata yang sedang menatapnya dengan sadis.

Gina Si merasa berbicara sembarangan, dia melihat ke arah Yansen Mu yang saat ini matanya sangat muram, lehernya sedikit mundur ke belakang, segera berkata: “Aku.............aku tidak masalah berada disini sendiri, tidak perlu ditemani seseorang. Fanny, kamu cepat pulang..........”

Sangat menyebalkan!

Barusan tidak menggunakan akal hingga salah bicara!

Melihat tatapan mata pelatih, ini tidak mungkin jika............Fanny malam ini sebenarnya akan tinggal bersama dia?

Setelah Gina Si mengatakan kalimat itu, barulah menyadari tatapan mata yang sadis itu sudah ditarik kembali. Dia menarik napas dalam-dalam, merasa dirinya seolah dipaksa kabur, segera mendorong Tifanny Wen untuk segera meninggalkan tempat ini..........dia benar-benar tidak ingin melihat Yansen Mu, sangat menakutkan lebih tepatnya.

Tifanny Wen tidak tenang, didalam hatinya benar-benar ada rencana untuk menemani Gina Si malam ini. Tetapi melihat ekspresi wajah Gina Si yang kelihatannya seolah tidak akan hidup jika Tifanny Wen menemaninya. Tifanny Wen pun pasrah dan hanya bisa menyerahkan semuanya pada Melly, lalu dia mengatakan beberapa kata pada Melly, menyuruh Melly malam ini tinggal disini untuk merawat Gina Si.

Setelah selesai mengatakannya, barulah Tifanny Wen mengikuti Yansen Mu dan Aji pergi meninggalkan ruang rawat pasien.

Saat baru keluar dari pintu gerbang rumah sakit, Tifanny Wen melihat mobil Aldric Long. Didalam mobil ada Aldric Long dan Lanny.

Melihat Tifanny Wen mengikuti Yansen Mu dan berjalan masuk kedalam mobil, bulu mata Aldric Long sedikit bergerak.

Kemudian Tifanny Wen mendengar suara Aldric Long dari dalam mobil: “Febby. Kakek mengundangmu besok makan di rumah keluarga Long.”

Ini adalah?

Bertemu kepala rumah tangga?

Tifanny Wen menganggukkan kepala, didalam hatinya merasa sedikit menyukai tempo ini. Sedikit lebih cepat malah semakin bagus. Jika sedikit lebih cepat, maka masalahnya akan lebih cepat diselesaikan dan lebih cepat kembali ke kehidupannya sendiri.

“Besok jam berapa?” tanya Tifanny Wen.

Aldric Long memberitahu waktunya.

“Dan juga..........” Aldric Long tiba-tiba mengedipkan mata, berkata: “Maksud kakek adalah...........ingin menyuruhmu tinggal di rumah keluarga Long selama beberapa hari.”

Tifanny Wen: .......................

Yansen Mu: ...........................

“Ok.” Diam sejenak, lalu Tifanny Wen menganggukkan kepala.

Tentu saja Tifanny Wen tahu kenapa kakek ingin menyuruh dia tinggal di rumah keluarga Long. Dia sebagai seorang kekasih yang akan menikah dengan Aldric Long, sedangkan rumahnya sendiri juga tidak berada di pulau Nanqiong. Sebenarnya berdasarkan teorinya, keluarga Long seharusnya menjamunya dan menyediakan tempat tinggal untuknya. Jika keluarga Long yang mengundang, sedangkan jika dia tidak mengusulkan sendiri untuk tinggal di luar, justru sebaliknya akan membuat anggota keluarga Long merasa bahwa dia tidak menganggap mereka atau tidak menghormati mereka dan sebagainya.

Setelah seorang kekasih pria membawa kekasih wanitanya pulang ke rumah, maka sangat wajar jika kekasih wanita tinggal di rumah keluarga kekasih pria.

Lagipula, hal ini bisa mempercepat proses lamaran. Membuat semua orang merasa bahwa pernikahannya dengan Aldric Long adalah hal yang sangat alami.

Dan alasan yang paling penting adalah................dia baru bisa mengenal dengan jelas beberapa anggota keluarga Long dengan tinggal di rumah keluarga Long.

Dengan begitu, tugasnya adalah harus melewati ujian sebagai “cucu menantu”keluarga Long, jika dia tidak tinggal di rumah keluarga Long, maka bagaimana mungkin dia bisa memahami mereka, bagaimana mungkin bisa menemukan cara agar mereka “puas” terhadap dirinya?

Tentu saja, ada hal yang dia dengar, Tutor Aston juga pindah ke rumah keluarga Long.

Kebetulan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menemani tutornya, sekaligus bisa mempelajari kemampuan aktingnya! ini adalah kesempatan yang dulunya tidak bisa diminta oleh Tifanny Wen.

Hanya saja.............

Yansen Mu yang ada di samping Tifanny Wen, setelah mendengar percakapan dia dengan Aldric Long, raut wajahnya seketika itu juga berubah muram.