Cinta Setelah Menikah - Bab 278 Pria Semuanya.......................(1)

“Suamiku, aku...............aku hamil.” ucap Tifanny Wen.

Yansen Mu: ....................

“Suamiku................”

“Kamu bicara apa?”

Gerakan Yansen Mu sudah berhenti sebelum Tifanny Wen mengatakan kata itu. Barusan melamun beberapa saat, saat ini dia mengedipkan mata melihat Tifanny Wen.

Pandangan matanya ini.................

Sangat aneh!

“Fanny, jika kamu ingin membuat keributan denganku, bisakah kamu tidak menggunakan masalah ini untuk membuat keributan?” ucap Yansen Mu.

Tetapi intonasi bicaranya menyiratkan sebuah interogasi, dia tidak menyangkal perkataan Tifanny Wen sepenuhnya.

“Apa kamu tidak senang jika aku hamil?” tanya Tifanny Wen.

“Aku............” Yansen Mu berkata gagap, dia sebelumnya jarang seperti ini.

Tidak senang?

“Kenapa jantung kamu berdetak begitu kencang?” tanya Tifanny Wen.

Dia menyadari detak jantung Yansen Mu berdegup berkali-kali lipat lebih kencang setelah dia mendengar perkataannya.

Deg deg deg............

Tifanny Wen merasa sedikit terkejut mendengarnya. Dia merasa jantung pria ini seakan segera keluar.

Dia ini sedang..............tegang?

“Fanny, apakah ini benar?” tanya Yansen Mu dengan suara pelan.

Intonasi bicaranya sedikit berhati-hati.

Saat ini Tifanny Wen melihat mata Yansen Mu menyiratkan sedikit rasa berharap.

Biarpun dia tahu bahwa Tifanny Wen mungkin sedang membohonginya, tetapi dia malah tegang dan berharap atas hal yang belum tentu terjadi ini..............

Melihat ekspresi matanya ini, tiba-tiba Tifanny Wen merasa sedikit takut.

Sepertinya memang tidak baik jika menjadikan hal ini sebagai lelucon.

Tifanny Wen tiba-tiba tidak tega menggunakan hal seperti ini sebagai lelucon dan membuat dia kecewa.

Lalu, dia mengaku salah sambil menggoyangkan badan pria ini, dia memutuskan untuk membujuk dia agar mengurangi beban pikirannya.

“Kamu seperti ini akan membuatku merasa jika kamu lebih menyukai anak-anak dibanding aku.”

Tifanny Wen berkata sambil sengaja berpura-pura cemburu.

Yansen Mu terkejut.

Ekspresi wajahnya ini terlihat yakin bahwa perkataan istri kesayangannya ini barusan benar-benar sedang mempermainkan dia.

Dia pun merasa sedikit kecewa.

Tetapi.....................

Yansen Mu tiba-tiba tersenyum, dia malah terlihat gembira.

Karena.............istri kesayangannya ini sedang cemburu?

Yansen Mu melirik ke arah bibir Tifanny Wen yang sedang mencibir, bentuk bibir wanita ini sangat indah bagai cherry yang begitu bulat, bibirnya ini sangat menarik. Ditambah lagi wanita ini hanya memakai sehelai pakaian dalam, lampu kamar yang menyinari tubuhnya ini memantulkan kulitnya yang transparan.

Mata Yansen Mu tiba-tiba samar dan terpikat olehnya bagai halusinasi. Masalah hamil barusan ini sudah dia abaikan dengan sangat cepat, dia menundukkan kepala dan badannya, dia mencium bagian depan dada wanita ini yang membuat dia tidak bisa menahannya.

“Fan............”

“Iya.............”

Respon Tifanny Wen ini pelan, dia berpikir bahwa obrolan tentang anak ini mungkin membuat perasaannya kecewa dan putus asa, dia pun tidak tega menolaknya.

“Apa kamu rindu aku?” tanya Yansen Mu.

“Aku................”

“Tidak boleh bilang tidak rindu.”

“Tidak rindu.”

Tifanny Wen awalnya ingin berkata rindu, sekalinya mendengar kata paksaan itu, tiba-tiba dia membantahnya dengan perasaan kesal.

“Hah..............”

Tetapi..............

Faktanya membuktikan bahwa tidak baik jika dia membantah pria ini. Awalnya, Tifanny Wen merasa perkataannya ini berlebihan. Tetapi dengan sangat cepat, pria ini menggunakan gerakan kasar yang sangat kuat untuk memperingatkan dia: Ini akibatnya jika berkata tidak rindu.

Dia pun tidak bisa berbuat apa-apa karena ditekan ini. Saat beberapa kali dia merasa kekurangan oksigen hingga hampir pingsan, dia pun hanya bisa berusaha menarik kembali perkataannya.

Kemudian, karena paksaan pria ini, dia berkata: “Tentu saja.”

“Apa benar?” pada akhirnya Yansen Mu tidak percaya, dia mengerutkan alis, lalu berkata dengan sangat tidak tahu malu: “Buktikan dulu.”

Bukti?

Tifanny Wen pada akhirnya tidak mengerti bagaimana bisa terperangkap kedalam “Bukti”. Alapagi, setelah ini selesai, pria ini menggunakan “Menyuruh dia membuktikannya” sebagai alasan untuk menyuruh dia berinisiatif mendekati dia.

.........................

“Masih ingin apa, aku masih memakai baju.”

Akhirnya semuanya selesai, Tifanny Wen duduk, saat ingin memakai baju, pria ini duduk di belakangnya, tiba-tiba memeluknya dan menghentikan gerakannya.

“Aku saja.” ucap Yansen Mu.

Kemudian, dia membantu Tifanny Wen memakai pakaian dalam.

Tifanny Wen pasrah.

Sebelumnya dia merasa sedikit lega. Sekarang, pria ini memakaikan pakaian dalam untuknya, Tifanny Wen merasa lebih tidak nyaman dari sebelumnya. Hingga saat pakaian dalamnya ini sudah dikancing rapi, pipinya masih memerah.

Yansen Mu melihat raut wajahnya, dia tidak mengungkapkannya, dia hanya tersenyum sambil berkata: “Kurus.”

“Mengejek aku kecil?” Tifanny Wen marah.

“Tetapi aku suka.” jawab Yansen Mu.

Tifanny Wen tersedak.

Sejak kapan pria ini bisa berkata romantis?

“Kamu hari ini sepertinya sangat senang.”

Tifanny Wen berbicara sambil bangun dari tempat tidur, kemudian memakai roknya.

Dia senang Tifanny Wen tidak melihatnya. Akhirnya ada waktu senggang, dia pun bertanya: “Katakan, kenapa sebelumnya handphone kamu selalu mati? melarang aku meneleponmu?”

“Fanny, aku 2 hari ini sangat sibuk.” ucap Yansen Mu.

“Bukan 2 hari ini, tetapi beberapa waktu lalu.”

Yansen Mu tersedak.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu