Cinta Setelah Menikah - Bab 237 Perempuanmu Tidak Ada Di Sini (1)

Sedangkan, baju itu, Aldric Long pernah melihat dia mengenakannya.

Aldric Long jelas tahu kalau “”Febby” pasti akan muncul di sini. Dia memperkirakan waktunya, seharusnya saat ini sudah hampir tiba. Saat ini membalikkan kepala dan melihat ke perempuan yang berjalan ke arah itu, pertama kali Aldric Long langsung merasa kalau itu adalah “Febby”.

Gawat!

Orang itu, tidak mungkin akan melakukan sesuatu kepada Febby Wen bukan?

Aldric Long mengeluhkan nasibnya yang buruk. Tapi berpikir kalau malam itu Bertemu dengan Febby Wen, dan gerakannya yang lincah, satu orang dapat menangani 8 – 10 lelaki, Aldric Long langsung berpikir, jika dirinya kembali dan membantu, “Febby Wen” jika benar – benar mengalami masalah, juga akan bisa kabur dari segerombol orang itu.

Bagaimana pun, “Febby Wen” tidak bisa di bandingkan dengan Gina Si. Satu orang bisa menghadapi 10 lelaki.

Sedangkan, dia hanyalah lelaki yang lemah.

Saat ini jika dia pergi sendiri, “Febby” menghadapi 22 orang, sehebat apa pun dia juga tidak mungkin bisa lolos.

Tapi jika dia kembali, dan dua orang bekerja sama, maka kemungkinan untuk bisa meloloskan diri lebih besar.

Tentu saja, Aldric Long sekarang juga tidak yakin apakah orang itu akan melakukan sesuatu terhadap “Febby”. Tapi dia hanya merasa, jika ada kemungkinan seperti ini, dia tidak mungkin melarikan diri sendiri jika bisa membantu.

Kenyataannya….

Tebakan Aldric Long memang tidak salah, melihat ke arah perempuan itu, orang yang dia tebak.

Tifanny Wen! Saat ini sedang berjalan ke arahnya, hanya saja saat ini perempuan ini tidak memikirkan apa pun, hanya berjalan ke tempat yang di beri tahu Gina Si.

Bagaimana pun pengenalan Tifanny Wen terhadap universitas Nanqiong masih belum begitu mengerti, masih belum tahu biasanya berapakah jumlah orang yang ada di lapangan, jadi dia tidak merasa ada yang aneh jika di lapangan ada banyak orang.

Mengenai orang banyak itu, meskipun penampilannya sedikit aneh, tapi semua ini, masih berjarak jauh dengannya, jadi tidak memperhatikannya begitu jelas.

Apalagi, Tifanny Wen dapat mengenali, di depan, muncul Aldric Long!

Aldric Long, melihat Tifanny Wen. Bersamaan, perempuan itu juga melihat arahnya! Dan lagi, Aldric Long tidak memakai kacamata dan topi, dapat dengan mudah di kenali. Maka, meskipun sebelumnya Tifanny Wen merasa sedikit aneh dengan orang banyak di tempat itu, dengan cepat dapat menghilangkan perasaan bahaya dari dirinya.

Aldric Long juga, berjalan ke arahnya. Bagaimana pun juga tidak akan berinisiatif masuk ke dalam bahaya.

Hanya saja, meskipun Tifanny Wen menghilangkan rasa bahaya dalam dirinya, hatinya menyadari, meskipun tidak merasa ada bahaya, langkah kakinya terhenti, lalu langsung membalikkan badannya.

Gawat!

Tidak melihat Gina Si, mengapa melihat Aldric Long?

Luka di tangan dan kakinya..

“eh….. orang ini, bukankah teman Gina Si?”

Saat ini, Tifanny Wen mendengar suara dari belakang, “eh, perempuan ini, aku pernah melihatnya di pesta Ulang tahun tuan kedua Long, yaitu orang dari Keluarga Wen.”

Tifanny Wen tercengang.

Baru ingin membalikkan kepala melihat siapa yang membicarakannya. Sedangkan, tidak menunggunya membalikkan kepala, dari belakang Tifanny Wen langsung mendengar suara: “teman Gina Si ? kalau begitu sekalian tangkap…..”

…..

30 detik kemudian.

Kepala Tifanny Wen sudah di pukul oleh lelaki yang berjalan ke arahnya.

Bersamaan, dia sudah di kenakan penutup kepala berwarna abu – abu. Tidak lama kemudian, dia sudah di Tarik oleh orang.

Sebelum kepalanya di pukul, Tifanny Wen memang sudah merasakan ada bahaya. Tapi tidak ad acara, baru saja dia ingin membalas, tiba – tiba merasakan kakinya sakit. Kakinya yang tidak nyaman memperlambat gerakannya, tidak berhasil.

Maka……

Mengalami hal ini.

Bukankah dia sangat hebat?

Ini….

Badannya yang sudah berhati – hati, dia yang ingin langsung menarik “Febby” untuk pergi bersamanya, tiba – tiba melihat “Febby” sudah di Tarik pergi oleh orang. Dia mengedipkan matanya, ingin melihat wajah perempuan itu dari dekat. Dia, tidak mungkin salah melihat orang kan?

Tapi, tadi, perempuan itu membelakanginya.

Sedangkan sekarang, kepala perempuan itu sudah di tutupi kantong ….

………….

20 menit kemudian.

“tuan, nyonya ada masalah.”

Telepon Melly, tiba – tiba tersambung ke ponsel Yansen Mu …..

…….

Dua jam kemudian.

Markas Elang Hitam.

Di ruang istirahat ketua Elang Hitam Jeremy Fan. Di sini, awalnya adalah tempat yang tidak boleh mengijinkan siapa pun untuk masuk selain petugas kebersihan.

Tapi hari ini, justru menyambut seorang tamu.

“weh weh weh, keluarga Mu itu…. di sini harga teh sangat mahal, satu teko teh harganya bisa ada berapa nol, apakah kamu sudah membawa uang?”

Ketua Jeremy Fan, tangan satunya memegang pistol, di wajahnya terlihat tidak menyambut, melihat ke arah lelaki yang duduk di seberangnya, tidak bisa menahan diri, langsung berkata.

Di seberang meja, Yansen Mu dengan jas panjang, menundukkan kepala, tangannya saat ini memegang gelas dari krystal, dan meneguk teh.

Asap panas teh, di sekitar wajah lelaki tampan itu, membuat ekspresi lelaki itu sulit di tebak.

“satu teko lagi.”

Lelaki itu lama tak berbicara, langsung meneguk tehnya hingga habis, lalu menggoyangkan teko yang ada di depannya dan menyadari sudah habis, langsung berkata.

Jeremy Fan:…..

“sial! Apakah kamu punya muka atau tidak? Sudah ku bilang kedua perempuan yang kamu sebutkan itu tidak ada di Elang Hitam. Kamu jangan setiap ada masalah, langsung menuduhnya ke aku bisa tidak? The di tempatku sangat mahal, sial sudah begitu malam kamu tidak mengantuk aku yang mengantuk.”

Jeremy Fan pasrah, begitu berbicara langsung menjadi tidak sopan!

Meskipun sekarang matahari baru terbenam saja.

Tapi biasanya waktu ini, dia sudah menikmati waktu pribadinya, di sebelah kirinya adalah wanita cantic dan di sebelah kanannya adalah anggur.

Tapi hari ini?

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu