Cinta Setelah Menikah - Bab 102 Hiburlah Tuan Mu (2)

Setelah itu dia berbalik badan, memalingkan kepalanya, Yansen yang awalnya dengan aura gelap, tetapi wajahnya justru terlihat datar, saat dia memalingkan kepalanya, wajahnya jelas berubah, kerutan di wajah menjadi lebih gelap, bibirnya tersenyum dingin, wajahnya menjadi gelap, sangat menyeramkan.

Aji sesaat menjadi takut, dia memundurkan langkahnya.

Aduh! Tuan menjadi sangat menyeramkan, sangat jelas. Saat ini, wajahnya sudah menjadi gelap. Saat wajah tuan menjadi gelap, maka akan menjadi sangat seram.

Akhirnya setelah Yansen Mu membalikkan badan, dengan wajahnya yang gelap, Yansen Mu melangkahkan kakinya, lalu berjalan kembali, langsung menuju ke arah mobil.

Aji:…..

Bukankah dia tidak peduli dengan nyonya?

“kamu kembalilah dulu.” Ucap Yansen Mu.

Ucapan ini, diucapkan untuk Aji.

Sedangkan dia, tetap belum berbicara dengan Tifanny Wen, saat sampai di depan mobil, langsung datang ke samping mobil, menutup pintu, dan duduk bersama Tifanny Wen.

“tuan, apakah kamu masih mau pergi?” Tanya Aji.

“mau duduk di mobil lihat bintang.” Balas Yansen Mu.

Dengan pandangan dinginnya melihat ke Aji, sesaat ini Aji langsung mundur, langsung berkata: “kalau begitu tuan, aku pulang istirahat dulu. Tapi kamu dan nyonya sebaiknya jangan lihat terlalu lama, cepat tidur. Begadang tidak bagus.”

Setelah Aji berkata seperti itu, dia langsung pergi.

Di luar vila, terhenti sebuah mobil, di dalam mobil ada dua orang, tidak berbicara.

Di sekelilingnya juga sangat tenang, tidak ada suara sedikit pun, hanya terdengar suara napas kedua orang ini, suasananya sangat aneh.

Tifanny Wen tetap memejamkan matanya, hatinya terasa aneh. Apa maksud lelaki ini? Bukankah tidak mem-pedulikannya? Bodo amat? Sekarang mengapa dia menemaninya dalam mobil?

Ujung – ujungnya karena masalah itu, Tifanny Wen merasa, wajar jika lelaki ini marah. Meskipun dia merasa bersalah, dia tahu dia yang menyebabkan masalahnya. Meskipun dia sedikit keras kepala, tapi dia tahu apa yang benar dan yang salah. Di saat dia harus meminta maaf, dia akan melakukannya.

Hanya, berbicara Beberapa kalimat kepada lelaki ini, menghiburnya?

Meskipun Tifanny Wen membuka matanya, saat dia mempersiapkan hatinya, dia sudah tidak mem-pedulikan mukanya lagi, langsung mencoba bermanja dengannya. Tetapi meskipun dia sudah mempersiapkan hatinya, untuk melakukannya sangat susah, akhirnya…. Pertama Yansen Mu yang memalingkan kepalanya, akhirnya melihat ke arahnya.

“sudah puas melihat bintangnya? Kalau sudah, ayo kembali.”

Dalam nada ini, terdengar sedikit aneh, lalu juga sedikit pasrah.

Tifanny Wen merasa tercengang.

“ada adegan ranjang, kamu tidak bisa mengambil filmnya.” Lelaki itu berkata.

Selesai dia berbicara, sudah tidak duduk kaku seperti itu lagi. mengulurkan tangan dan melepaskan sabuk pengaman Tifanny Wen.

Gadis ini, masih tidak pulang istirahat, apakah memaksanya untuk menggendongnya turun?

Kemarahan Yansen Mu. Dia adalah lelaki, sedangkan masih mencintai perempuan ini, mencintainya hingga begitu menakutkan, jangankan masalah Tifanny Wen yang di peluk lelaki hingga tidak mendorongnya, bahkan ketika perempuan ini melihat lelaki tampan saja, dia akan cemburu.

Apalagi lelaki itu, empat tahun yang lalu… orang itu!

Naskah itu… jelas – jelas adalah gambaran dari mereka empat tahun yang lalu. Tokoh utama “Wenny Wen” itu adalah Tifanny Wen, yang dia inginkan hanyalah pergi ke luar negeri saja, akhirnya tidak tersadar kalau dia terjebak dalam sebuah misi, mau tidak mau perempuan ini harus bekerja sama dengan mereka, membantu negara Long menjalankan misi mereka. Di saat ini, dia mengenal Yansen Mu, dalam naskah itu, di namakan Jimmy, setelah itu, dia masih mengenal Daniel, dalam naskah itu dinamakan Andre.

Dalam naskah, tokoh utama adalah Daniel, sedangkan Yansen Mu adalah tokoh sampingan. Mengenai dia yang menjadi tokoh utama, yang dia cintai, tentu saja adalah tokoh utama.

Tetapi….

Apakah kenyataannya seperti ini?

Yansen Mu melihat Tifanny Wen dengan dalam.

Seperti yang dikatakan orang itu empat tahun yang lalu, Tifanny Wen tidak mencintainya, sedangkan dirinya sendiri, juga selalu mengira seperti ini. Hanya saja…. Tifanny, sebenarnya empat tahun yang lalu, aku juga merasakan perasaan seperti itu, mungkin, sebenarnya kamu, memang menyukai aku….

Jika… bukan karena masalah itu….

….

Masalah empat tahun lalu, awalnya hati Yansen Mu memang kacau. Saat dia mendengar Nara Gu kembali ke negeri ini, hatinya sangat terguncang. Jadi dia juga dengan tidak sabar masuk ke restoran Jumbo, ingin tahu segala kegiatan perempuan ini.

Perempuan itu berada di dalam ruangan, tentu saja lelaki ini tidak bisa masuk.

Karena itu, dia menunggu di ruangan sebelah.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu