Cinta Setelah Menikah - Bab 87 Dari Awal Tidak Suka Berkomunikasi Dengannya (1)

"Sekarang ataupun nanti, tidak mungkin ada hubungan apapun."

Sikap Yansen Mu terhadap Gu selalu sabar dan memaklumi. Karena setelah insiden itu... sikap Yansen Mu berubah terhadap Gu. Jika wanita itu ingin A, Yansen Mu akan memberikan A. Karena ada penyesalan dalam diri Yansen Mu dan Yansen Mu ingin membayarnya.

Tapi kompensasi seperti ini, hanya dilakukan saat wanita itu membutuhkan bantuan Yansen Mu, tidak ada campur perasaan apapun di dalamnya. Dari awal, Yansen Mu sudah mengatakan dengan jelas pada Gu: Yansen Mu memiliki orang yang ia sukai. Antara Yansen Mu dan dia tidak mungkin ada hubungan apapun.

Yansen Mu merasa bahwa dirinya sudah cukup menolak dengan cukup jelas. Karena membayar kebaikan hati wanita itu, maka Yansen Mu hanya menolak tapi tidak memutuskan hubungan keduanya.

Dan juga bukan karena soal kebencian yang dalam, jika memutuskan hubungan itu terlalu berlebihan dan ekstrim. Terlebih lagi mereka bersahabat.

Tapi saat ini Yansen Mu bicara serius dengan Gu.

Yansen Mu sangat tidak berharap hubungannya dengan teman seperjuangannya akan menjadi kaku. Tapi ucapan Gu saat ini benar-benar membuat Yansen Mu mau tidak mau melakukan hal ini.

Walaupun Yansen Mu merasa dirinya tidak bersalah, tapi Gu yang kemarin malam dan Gu yang menelponnya hari ini benar-benar... Yansen Mu berpikir bahwa dia adalah wanita yang kacau pikirannya. Hal ini memberikan pengaruh pada kebahagiaan keluarganya.

Dan Yansen Mu rasa Gu jelas tahu kalau dirinya sudah menikah, tapi wanita itu masih menggunakan nada suara seperti ini bicara padanya dan ini bukanlah pertanda yang baik. Karena sudah seperti ini... Yansen Mu menghancurkan sampai ke dalam-dalamnya, juga menghancurkan ide Gu sebagai gadis yang manja dan ini merupakan hal yang baik untuk Gu juga.

Tentu saja masih ada satu alasan...

Yansen Mu selalu berterima kasih kepada Gu, tapi tempramen wanita itu bukanlah tipe teman yang Yansen Mu suka untuk berkomunikasi. Jika bukan karena insiden saat itu... hubungannya dengan Gu yang awalnya teman kerja tidak akan berubah menjadi teman.

Setelah Yansen Mu berucap, wanita di telepon jelas sekali berubah kaku, dalam waktu yang lama terdiam.

Tifanny Wen tertegun. Walaupun tidak tahu kenapa, tapi dari telepon terdengar wanita itu memiliki kerinduan kepada Yansen Mu.

Tifanny Wen mengatupkan bibir dan juga tidak mengeluarkan suara, hanya saja dengan sebuah kekuatan, membalikkan badan dan dengan lihainya menekan tubuh Yansen Mu yang sedang memegang ponsel dan tanpa pertahanan.

"Mmh..." Yansen Mu yang tanpa pertahanan mendapatkan serangan, tanpa sadar pria itu menggumam, lalu melihat wajah Tifanny Wen yang menggerutu. Tifanny Wen menunduk lalu menggigit telinga Yansen Mu.

Tifanny Wen menggigitnya dengan keras, Yansen Mu juga merasakan kesakitan.

"Tif, aku sedang menelpon, jangan ribut..." nada suara Yansen Mu langsung berubah menjadi tak berdaya. Melihat gadis bodohnya seperti ini, saat ini Yansen Mu sudah tidak memperhatikan telepon lagi dan langsung menutup telepon lalu menaruh ponsel di samping...

Di telepon...

"Tif, aku sedang menelpon, jangan ribut..." beberapa kata itu dengan jelas masuk ke dalam telinga Gu.

Ponsel di tangan Gu jatuh dan pecah.

Dia tidak pernah mendengar Yansen Mu bersuara manja dan lembut begitu ke wanita....

……

Saat ini...

Tifanny Wen melirik sekilas ponsel yang diletakkan Yansen Mu di samping lalu berkata: "Kenapa kamu tega begitu langsung menutup telepon? Bukankah dia temanmu?"

"Hanya teman kerja, juga hanya ku anggap teman biasa." Jawab Yansen Mu.

Begitu mendengar, Tifanny Wen merasa tidak begitu enak, "Jadi... apakah dia melakukan hal yang jelas sekali kalau dia menempel padamu? Tapi kalau kamu langsung memutuskan hubunganmu dengannya, aku akan merasa..."

"Terlalu tega?" Yansen Mu mengangkat alisnya, "Dia sudah pernah menyelamatkanku, setelahnya kami menjadi teman biasa. Sebenarnya... jika bukan karena permintaan, aku tidak bersedia berhubungan dengannya."

"Tidak bersedia berhubungan dengannya? Kenapa? Apakah dia berbahaya?"

Saat membicarakan topik ini dahi Yansen Mu berkerut, akhirnya pria itu menjelaskan dengan serius, "Ucapan ini, aku juga akan ucapkan padamu, Gu itu... mungkin juga kedua sahabatku: Kenny Qin dan Baim Su merasa bahwa anak tertua keluarga Gu selain tempramennya dan sifatnya yang tidak bisa bekerja sama dengan mereka, orangnya... sebenarnya cantik dan memiliki kemampuan, dia termasuk wanita yang berkualitas, tapi instingku merasa kalau dia agak..."

"Agak apa?"

"Menakutkan! Terlalu berbahaya." Tiba-tiba Yansen Mu menjawab.

"Pfftt..."

Begitu mendengar, Tifanny Wen hampir memuncratkan air liurnya. Baru saja wanita itu menggerutu, tapi begitu mendengar ucapan ini Tifanny Wen langsung tertawa, "Kamu mengatakan kalau dia menakutkan dan berbahaya, apakah dia menyakitimu?"

"Tidak, hanya saja..."

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu