Cinta Setelah Menikah - Bab 125 Yansen Mu Marah? (1)

“4 jam. Sekarang sudah malam.”

Tifanny Wen menganggukkan kepala, lalu dia teringat kejadian sebelum dia pingsan, bertanya: “Aku kenapa?”

“Dokter mengatakan bahwa tekanan jiwamu terlalu besar.” ucap Melly sambil menyusutkan mulutnya.

Tifanny Wen: ................................

Tekanan jiwa membuatku pingsan?

Tifanny Wen terdiam. Meskipun karena akhir-akhir ini waktu syutingnya sangat padat dan badannya masih sedikit tidak terbiasa, tetapi dia sangat kuat menahannya, tetapi dalam sisi kejiwaannya..........

Tifanny Wen menggaruk kepala, didalam hatinya berpikir, dia pingsan pasti karena ingatannya yang sudah terlupakan itu pulih kembali. Dia barusan bertanya pada Melly, dokter mengatakan apalagi selain kalimat itu, Melly berkata: “Dokter mengatakan bahwa kamu tidak memiliki masalah lain, bahkan kamu boleh meninggalkan rumah sakit setelah kamu siuman.”

“Ok.”

Tifanny Wen menganggukkan kepala. Didalam hatinya tiba-tiba memikirkan sesuatu saat dia pingsan, jika Tuan Mu atau para fans dia dan keluarganya tahu hal ini, mereka pasti akan khawatir.

Dia bertanya pada Melly: “Apakah Tuan Mu mengetahui ini?”

Melly menganggukkan kepala.

Tifanny Wen berkata: “Kalau begitu lebih baik pulang dulu saja.”

Tifanny Wen didalam hatinya mengira bahwa Yansen Mu belum menjenguk dia di rumah sakit itu karena dia tahu kalau dirinya tidak mengalami sakit yang parah. Dia juga tidak memikirkan hal lain, dia mengatur beberapa ingatannya yang kacau itu, lalu dia bersiap untuk meninggalkan rumah sakit.

Apalagi, beberapa ingatan itu.............

Saat dia mengingat itu, hatinya merasa sedikit khawatir, tetapi ini hanyalah kejadian yang sudah berlalu.

Hanya saja.............

Tifanny Wen merasa, jika dia masih bertemu dengan Daniel An, pasti dia tidak bisa bersikap acuh lagi padanya.

Karena, didalam ingatannya, pria itu...........sepertinya..........sangat banyak berkorban demi dia. Terutama adalah saat terakhir dia tertembak, dia melakukan itu demi menyelamatkan dirinya. Meskipun Tifanny Wen tidak mencintainya, tetapi dari sepenggal ingatan itu, dia bisa meyakini Daniel An menggunakan nyawa untuk menyelamatkan dirinya.

Tentu saja, Tifanny Wen bahkan tidak tahu kenapa Daniel An belum meninggal.

Didalam ingatannya, sepertinya........saat itu dia sudah tergeletak di tepi jalan itu.

Apa mungkin, kondisi dia saat itu sama seperti kondisinya yang ada di naskah skenario, pemeran wanita utama mengira dia sudah meninggal, sedangkan dia dalam kenyataannya berubah menjadi manusia pohon. Manusia pohon dan sebagainya, mungkin dia siuman setelah melewati beberapa tahun, hal ini mungkin saja terjadi.

Tifanny Wen saat ini masih merasa sedikit gelisah, didalam hatinya berharap Daniel An sekarang sudah memiliki kekasih.

Sepanjang perjalanan, dia hampir terus berpikir sembarangan, tanpa disadari, dirinya sudah tiba di rumah.

Meskipun dia pingsan saat berada di lokasi syuting, tetapi hal itu tidak mempengaruhi jalannya proses pengambilan adegan syuting. Apalagi, saat dia pingsan, semua adegan syutingnya hari ini sudah selesai dilakukan.

Tetapi, meskipun masalah ini tidak menimbulkan pengaruh apapun, para fans di internet semuanya mengetahui hal itu.

Entah siapa yang membocorkannya, atau mungkin ada orang yang diam-diam memotret Tifanny Wen yang sedang pingsan, lalu dia menyebarkannya di internet.

Saat Tifanny Wen tiba di rumah, dia membuka handphone, tiba-tiba menyadari komentar di instagram miliknya semakin bertambah. Semua komentar itu dari para Wens yang bertanya sebenarnya kondisi tubuhnya kenapa, dan sekarang keadaannya bagaimana. Atau memperingatkan dia untuk beristirahat dengan baik dan sebagainya.

Tifanny Wen perlahan-lahan merasa hangat didalam hatinya.

Dia bergelut di dunia entertainment sudah begitu lama, tidak peduli terjadi masalah apa, sekelompok fansnya ini selalu mendukungnya dari belakang dan menghiburnya serta memberikan perhatian padanya.

Tifanny Wen barusan ingin mengirimkan postingan yang menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja. Tetapi, itu hanya tulisan di instagram, sepertinya itu tidak bisa meyakinkan para fansnya bahwa dirinya sudah membaik, tapi ini juga bukanlah hambatan yang berat baginya.

Sehingga di bawah tulisannya, dia harus menambahkan foto selfie dirinya saat ini.

Hanya saja............

Keahlian Tifanny Wen dalam foto selfie tidak begitu buruk, tetapi bisa dianggap tidak begitu bagus juga.

Dia tiba-tiba teringat Yansen Mu. Pria ini, keahlian memotretnya ini sangat profesional seperti fotografer berkelas.

Hanya saja.................

Sekarang Yansen Mu masih belum pulang.

“Kenapa masih belum pulang?”

Tifanny Wen mengerutkan alis, lalu dia berlari ke depan pintu bertanya pada Bibi Lin, “Bibi Lin, apa Tuan Mu belum pulang sejak tadi?”

Tifanny Wen melihat jam, sekarang sudah jam setengah 9 malam.

Pada jam sekarang di hari biasanya, Yansen Mu sudah pulang ke rumah.

“Nona Muda, Tuan pasti terlambat karena masih banyak urusan pekerjaan.” jawab Bibi Lin.

Tifanny Wen mengerutkan alis.

Biasanya, Yansen Mu hampir tidak pernah lembur sampai malam.

Apa mungkin perusahaan memang memiliki banyak urusan, sehingga dia tidak bisa pulang cepat, tapi dia juga seharusnya mengirimkan pesan padanya sebelumnya.

Tetapi hari ini, satu pesan pun tidak ada.

Tifanny Wen merasa tidak berdaya, dia kembali ke kamarnya, mengeluarkan handphone untuk memotret 1 lembar foto selfie, kemudian dia mengirimkan fotonya ke instagram:

【Tifanny Wen V: Jangan khawatir! keadaanku sangat baik, bahkan dokter mengatakan aku boleh memukul sapi sampai mati! (Tambahan foto: dia memotret dirinya yang memakai piyama menggunakan foto selfie beauty plus) bersiap untuk tidur, sampai jumpa besok.】

Setelah Tifanny Wen selesai mengirimkan postingan di instagram, dia tidak terbiasa segera melihat komentarnya. Saat ini, dia lebih mengkhawatirkan masalah kenapa Yansen Mu masih belum pulang. Setelah keluar dari instagram, dia segera menelepon Yansen Mu. Ternyata handphone-nya mati!

Handphone-nya mati?

Tifanny Wen sangat tidak menyangka. Dia masih ingat, handphone Yansen Mu biasanya tidak pernah mati.

Biarpun teleponnya tidak dapat dihubungi, dia juga hanya bisa menunggunya didalam kamar. Meskipun di postingan instagramnya itu dia mengatakan kepada para fansnya bahwa dia akan tidur, tetapi dia tidak mengantuk sama sekali.

Saat Tifanny Wen duduk di atas kasur, didalam otaknya muncul beberapa ingatannya yang pulih. Dia menggoyangkan kepala, tiba-tiba terdengar bunyi sesuatu, dia menengok ke belakang, lalu dia membuka laci yang ada di bagian atas kasur dan mengambil perhiasan yang ada didalam laci tersebut.

Perhiasan, ini adalah gelang giok berwarna merah yang dipoles oleh tangan Yansen Mu sendiri.

Awalnya Yansen Mu ingin memberikan gelang ini untuknya, dia mengira Yansen Mu sebelumnya berencana memberikan gelang itu kepada orang yang dicintainya, jadi Tifanny Wen tidak menerimanya. Kemudian Yansen Mu ingin menjualnya, sayangnya karena campur tangan Nara Gu, cincin ini dilelang olehnya seharga 1 milyar 400 juta rupiah.

Pandangan mata Tifanny Wen sedikit berbinar, tiba-tiba dia mengulurkan tangan, lalu memakai gelang itu di pergelangan tangannya.

Gelang giok yang indah dan berkilau, gelang itu semakin terlihat berkilau jika dipotret di bawah sinar lampu dibandingkan pada waktu siang hari, kulit putihnya semakin terlihat bercahaya saat dia memakainya.

Gelang ini..............

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu