Cinta Setelah Menikah - Bab 150 Tifanny Wen Ingin Cerai (2)

Sore hari, ketika Yansen Mu pulang, mendengar soal Melly yang tidak tahu kemana Tifanny Wen pergi, saat itu juga Yansen Mu langsung melotot ke arah wanita itu, mengambil ponsel dengan rasa tidak percaya.

Di ponsel sudah tidak ada lokasi keberadaan Tifanny Wen. Hanya menjelaskan bahwa kalung kalung keberadaan sudah dilepas oleh  Tifanny Wen.

"Tuan, anda memiliki sebuah paket."

Saat ini tiba-tiba Yansen Mu menerima sebuah panggilan telepon.

Wajah Yansen Mu menggelap, menyuruh Aji mengambil paket tersebut.

Pengirim paket tersebut tidak bernama.

Hanya saja setelah membuka paket tersebut, Yansen Mu tahu Tifanny Wen yang memberikan paket tersebut padanya!

"Tuan, ini...." Aji terbelalak, tidak percaya melihat isi paket tersebut, sambil menutup mulutnya berkata: "Su... surat... ce..."

Surat cerai!

Itu adalah selembar surat cerai! Pihak pria belum menandatangi surat cerai tersebut, tetapi di nama pihak wanita sudah ditandatangani. Tulisan nama 'Tifanny Wen', mereka mengenali bahwa itu adalah tulisan tangan Tifanny Wen.

Selain sebuah surat cerai yang lengkap, di dalam paket masih ada gelang merah, sebuah cincin, itu adalah benda yang sebelumnya diberikan Yansen Mu.

Selain itu, masih ada kartu bank yang saat itu Yansen Mu berikan pada Tifanny Wen. Di dalam kartu tersebut, sudah ditambah sejumlah uang, yaitu uang yang saat itu Yansen Mu 'pinjamkan' pada Tifanny Wen untuk membeli Hairui Entertainment dan sejumlah uang yang sudah dikeluarkan untuk beberapa hal. Sekarang bukan hanya mengembalikan kartu, hasil keuntungan investasi juga ada didalamnya. Tentu saja, setelah Yansen Mu menyuruh Aji memeriksa isi di dalam kartu, baru Yansen Mu mengetahuinya.

Surat cerai?

Yansen Mu menatap tajam barang-barang yang ada di dalam kotak paket tersebut. Akhirnya Yansen Mu tahu darimana datangnya pertanda buruk itu datang.

Tifanny Wen! Ternyata kamu mempermainkanku?

Keterkejutan dan rasa tidak mengerti Yansen Mu perlahan-lahan tergantikan. Ketika pertama kali dia melihat surat cerai, Yansen Mu sungguh tidak mengerti apa alasannya. Tapi setelah termenung sejenak, hatinya memiliki sebuah jawaban. Tifanny Wen, apakah ingatanmu empat tahun yang lalu sudah pulih?

Yansen Mu bertanya seperti ini dalam hatinya, tapi dia tahu, pertanyaan ini sudah berubah menjadi pertanyaan retoris yang menjadi kenyataan.

Persoalan Sherina, pada akhirnya... tidak bisa dilupakan, tidak bisa diabaikan...

Hanya saja... cerai?

Tifanny Wen, apakah kamu ingin melarikan diri? Tapi sayangnya dari awal aku tidak berencana untuk melepaskanmu!

Melarikan diri? Tidak ada jalan untukmu!

……

Satu bulan kemudian.

Pulau Nanqiong, Universitas Nanqiong.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah untuk murid baru.

Kembali mendatangi sekolah, perasaan Tifanny Wen sedikit bahagia dan menantikan hal ini. Universitas Nanqiong berlokasi di pulau Nanqiong dan di pulau Nanqiong ada banyak kebiasaan dan sistem yang tidak sama dengan negara Long. Di universitas Nanqiong, selain banyak murid berasal dari negara Long, juga ada banyak murid dari luar negeri yang datang kemari.

"Namaku Gina Jing, nantinya kita adalah teman sekamar. Siapa namamu? Ah ya, apakah kamu bisa berolahraga? Dengar-dengar instruktur pelatihan militer sekolah kita datang dari negara Long, kekuatannya bisa membawa beberapa pria sekaligus, sangat gagah. Aduh... aku sangat khawatir dengan hari-hari latihan militer nanti. Aku merasa kiamat akan datang."

Baru saja memasuki asrama untuk mahasiswi magister, Tifanny Wen langsung mendengar suara seorang wanita asing menatap ke arahnya yang sedang melindungi kepala dengan tangan, langsung mengajak Tifanny Wen berkomunikasi.

Saat bertatapan, Tifanny Wen yakin orang ini pasti seorang yang suka mengobrol.

"Halo halo halo, ayo bicara. Siapa namamu? Darimana asalmu? Aku adalah orang asli pulau Nanqiong. Pastinya kamu dari negara Long, kan?"

Melihat Tifanny Wen mengabaikannya, wanita itu kembali bertanya.

"Namaku Tifanny Wen." Jawab Tifanny Wen.

Gina Jing: ....

Detik selanjutnya...

"Ya! Namamu sama dengan artis di negara Long." Gina Jing terkejut, lalu langsung memperhatikan Tifanny Wen dan berkata: "Dan juga ada sedikit kemiripan antara kamu dan Tifanny Wen."

Tifanny Wen tak bisa berkata-kata.

Bukan hanya mirip sedikit, tapi memang wanita itu adalah Tifanny Wen, mengerti?

Baiklah. Yang diinginkan Tifanny Wen adalah orang lain tidak mengenalinya.

Tifanny Wen yang sekarang, wajahnya diubah oleh pembuat kulit wajah, ditambah lagi dengan ditambah teknik riasan. Dan juga... saat ini Tifanny Wen sengaja menghitamkan kulit. Tifanny Wen juga memotong rambutnya sampai seleher, diatas dahi juga ada poni. Sekali lihat... orang di pulau Nanqiong saja tidak mengenalinya, bahkan jika dia bertemu Wens di kota X, mereka juga tidak bisa mengenali Tifanny Wen.

Dan juga digambar beberapa tahi lalat di wajah Tifanny Wen, akhir-akhir wanita ini juga makan agak banyak agar membuat orang semakin sulit mengenalinya. Intinya, Tifanny Wen yang sekarang sama sekali tidak takut dikenali orang lain.

Tifanny Wen juga tidak mendaftar dengan nama palsu. Bagaimana pun juga tidak bisa mendaftar dengan nama palsu.

Tapi bahkan jika dia mengatakan nama aslinya, mungkin orang lain hanya berpikir bahwa namanya sama dengan artis terkenal di negara Long.

"Instruktur pelatihan militer kita datang dari negara Long?" Mendengar ucapan Gina Jing, Tifanny Wen bertanya dengan nada sedikit terkejut.

Apakah instruktur di pulau Nanqiong bukan orang pulau Nanqiong?

"Iya. Kamu masih belum tahu? Aku dengar-dengar dia tampan, tetapi kejam." Jawab Gina Jing, "Oh ya, kamu berasal dari mana?"

"Dari negara Long." Jawab Tifanny Wen.

"Selamat datang. Nantinya kita adalah teman sekamar. Di universitas Nanqiong, satu kamar diisi dua orang, kebetulan kamu bertemu dengan aku yang orang asli sini. Nantinya kalau kamu ingin bermain di pulau Nanqiong, bawa aku, aku familiar dengan tempat ini."

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu