Cinta Setelah Menikah - Bab 191 Dia Tidak Menghindari Kecurigaannya! (2)

“Suruh orang bawahanmu menyelidiki sesuatu, siapa yang hari ini menculik seorang pelajar wanita dari Fakultas Bahasa Asing Universitas Nanqiong yang bernama Gina Si, aku ingin hasilnya keluar setelah 10 menit kemudian. Dan lagi, jika dia mengalami masalah, aku jamin, kamu tidak akan bertemu dengan adikmu seumur hidupmu.”

“Yansen Mu, kamu berani.”

“Apa kamu pikir aku tidak berani?” Yansen Mu balik bertanya dengan intonasi bicara yang sangat tenang.

Orang di telepon itu menelan ludah, kemudian dia berkata sambil memaki, “Yansen Mu, kamu ini pembunuh yang tidak punya hati, jaga diri baik-baik di Hinterland, jangan sekali-kali berani mengganggu wilayahku, kemarin berani mengutus orang untuk menggangguku, percaya atau tidak, aku akan membuatmu di pulau Nanqiong.................”

“Memang kenapa kalau di pulau Nanqiong?”

Orang di telepon itu menelan ludah lagi, meskipun tidak tahu siapa yang ada di telepon itu, tetapi bisa menebaknya sedikit. Mendengar isi dari percakapannya, orang di telepon itu pasti adalah orang bagian dalam dari elang hitam. Apa Yansen Mu memiliki komunikasi dengan elang hitam?

“Tidak usah khawatir, tunggu informasinya.

Dia merasa yakin, Becker pasti tidak berani meremehkan perkataannya!

Yansen Mu saat ini sudah memutus sambungan teleponnya, dia mengerutkan alis sekalinya melihat Tifanny Wen, raut wajahnya sangat pucat, dia juga sedikit tidak berdaya, tiba-tiba entah ingin mengatakan apa.

Sekalinya melihat sekelilingnya, Yansen Mu menyadari bahwa Lanny yang berada di depannya ini sedang melotot sambil melongo menatap ke arah dirinya, mulutnya yang bulat itu sedikit membuka, seolah melihat dunia baru. Sedangkan Aldric Long yang ada di sebelahnya, juga melihat dia sekilas. Saat Yansen Mu melihat mereka, dia hanya melihat tatapan mata Aldric Long tiba-tiba teralih, lalu dia berdiri membalikkan badan, oleh karena itu dari arahnya hanya melihat punggung belakangnya, tidak bisa melihat ekspresi wajahnya.

Pandangan mata Yansen Mu menatapnya sekilas, saat dia mengambil kembali pandangan matanya, sudut bibirnya tiba-tiba mencibir, senyumnya ambigu, tetapi bisa dilihat bahwa suasana hatinya saat ini bertambah senang.

Jika bukan karena Tifanny Wen mengalami masalah yang menyulitkan hati. Suasana hati Yansen Mu sekarang pasti akan sangat baik.

Tiba-tiba...................

Handphone Yansen Mu berbunyi......................

“Waw............Yansen, apakah nada dering handphone-mu..................itu adalah lagu yang dinyanyikan oleh Tifanny Wen pada album《Seumur Hidupku Ada Kamu》?” ucap Lanny secara tiba-tiba.

Tifanny Wen: ........................

Dia tidak menyangka jika Lanny ternyata juga mengenal dirinya, lagipula dia juga tahu dirinya pernah menyanyikan lagu ini.

Yansen Mu tidak menjawab, saat dia ingin menerima panggilan telepon, handphone yang ada di genggaman tangannya itu tiba-tiba direbut oleh Tifanny Wen.

“Yansen Mu, aku sudah memerintahkan anak buahku untuk melepaskan wanita yang kami culik itu. Dia sekarang ada di daerah S, kalian cari saja sendiri.” suara pria di telepon itu terdengar sangat bengis, “Yansen Mu, ingat apa yang kamu katakan, jika kamu berani menghianati janjimu, aku jamin akan membuangmu ke laut di pulau Nanqiong untuk dijadikan santapan ikan.”

Pria di telepon itu..................

Adalah seorang ketua kelompok elang hitam, dia mengira bahwa orang yang menerima panggilan teleponnya ini adalah Yansen Mu, dia dan Yansen Mu adalah musuh bebuyutan, sebelumnya mereka pernah mengalami banyak konflik. Saat saling berhadapan satu sama lain, mereka berdua malah saling “tidak senang dan tidak bisa menghilangkan kebencian” satu sama lain, seolah ingin saling membunuh satu sama lain, juga saling mengancam lawannya agar tidak berani membuat masalah lagi. Lalu............setiap kali berbincang pun sepertinya mereka menggunakan cara seperti ini.

Tetapi, jika dibandingkan, sangat jelas terlihat jika Becker lebih banyak mengalami tekanan dari Yansen Mu.

Akhirnya mendengar alamat petunjuk yang jelas “Daerah S”, lagipula setelah mendengar bahwa kelompok elang hitam sudah melepaskannya, hati Tifanny Wen pun sedikit tenang. Hanya saja, rasa amarah masih membara didalam dadanya.

“Nantinya, urus orang bawahanmu dengan baik!”

Tifanny Wen menggenggam handphone, dia menundukkan pandangan mata, intonasi bicaranya sadis, tiba-tiba mengatakan satu kata demi kata itu.

Beberapa kata ini seolah menyiratkan hasrat ingin membunuh. Tifanny Wen juga jarang melakukan percakapan dengan orang lain menggunakan intonasi bicara yang menyiratkan hasrat ingin membunuh seperti ini.

Setelah selesai bicara, Tifanny Wen memutuskan panggilan teleponnya.

Becker: ......................

Saat ini seseorang yang sedang memegang handphone milik Becker yakni ketua kelompok elang hitam, saat ini menatap nomor handphone yang ada di layar handphone-nya sendiri, seketika itu juga ekspresi wajahnya seolah bertemu hantu, “Waw............ini ini ini............”

Seorang wanita?

Suara seorang wanita!

“Halo halo halo.............Yansen Mu.............”

Becker melanjutkan perkataannya.

Tetapi panggilan teleponnya sudah terputus, sudah tidak ada suara yang terdengar dari telepon Yansen Mu.

Tetapi, dia yakin, barusan dia tidak berhalusinasi mendengar suara seorang wanita.

Benar-benar ada seorang wanita yang sedang memperingatkan dia dengan bengis agar mengurus orang bawahannya dengan baik!

Oh!

Handphone Yansen Mu saat ini sedang dipegang oleh seorang wanita? apa hubungan wanita itu dengan Yansen Mu? seorang pria seperti Yansen Mu yang memiliki daya tahan dari godaan semua wanita ternyata bisa membiarkan seorang wanita memegang handphone miliknya?

Lagipula, wanita itu memiliki keberanian untuk memperingatkan dirinya?

Suasana hati Becker tiba-tiba kacau. Dia mengelus kepala, tiba-tiba merasa pria itu didalam ingatannya..............apakah akhir-akhir ini otaknya sedikit menyusut?

Tidak masalah jika datang di wilayahnya dengan bebas. 2 hari ini ternyata berani mencari keributan dengannya. Lagipula setiap kali mencari keributan dengannya seolah semuanya karena...............

“Wanita?” Becker memegang kepala, tiba-tiba ingat laporan yang dikatakan oleh orang bawahannya.

Sepertinya penyebab yang tidak jelas ini sudah dipecahkan oleh para anak buahnya, karena kemarin malam pergi mencari 2 wanita yang menyusahkan itu.

Hari ini Yansen Mu malah mencari dirinya, juga karena seorang wanita?

Gina Jing? Gina Jing?

Yansen Mu ini, tidak mungkin kan dia menyukai Gina Jing!

“Hahaha.................”

Memikirkan hal ini, Becker tiba-tiba tertawa.

Sangat bagus! Yansen Mu menyukainya! Gina Jing! Dia mengingatnya!

..........................

“Seberapa jauh dari sini ke daerah S?”

Tidak lama kemudian, Tifanny Wen dan yang lainnya sudah meninggalkan tempat gym, lalu naik kedalam mobil menuju ke daerah S.

Aldric Long mengemudikan mobil. Selain dia dan Tifanny Wen yang naik kedalam mobilnya, ada Yansen Mu dan Lanny.

Tentu saja orang yang paling mengenal letak wilayah pulau Nanqiong ini adalah Aldric Long. Oleh karena itu, Tifanny Wen memilih naik kedalam mobilnya. Setidaknya Yansen Mu dan Lanny.............2 orang ini ikut bersamanya.

Mengenai Yansen Mu yang mengikutinya............

Tifanny Wen tahu, tidak masalah jika dia mengikutinya.

Karena suasana barusan, hubungan diantara dirinya dengan dia, sudah tidak perlu dijelaskan kepada Aldric Long dan Lanny, mereka juga pasti bisa membayangkannya.

Sudahlah!

Pokoknya dirinya sudah menjelaskan kepada Aldric Long bahwa dirinya sudah memiliki seorang kekasih, anggap saja sekarang dia sudah memberitahu identitas kekasihnya.

Begitulah ucapannya, dia tidak boleh membocorkan identitas dirinya bahwa dirinya adalah Tifanny Wen. Apalagi dia yang berstatus sebagai publik figur ini, dia merasa keamanannya sedikit berkurang jika kisah asmaranya ini diketahui oleh orang luar.

Yaitu...............

Harus membuat Aldric Long salah paham jika “Febby Wen” dan Yansen Mu adalah sepasang kekasih.

Lagipula Yansen Mu mengikuti dia juga sebenarnya karena Tifanny Wen yang memintanya. Apalagi, Tifanny Wen masih belum bisa menjamin bahwa kondisi Gina Jing saat ini benar-benar aman.

Saat Tifanny Wen duduk didalam mobil, dia selalu merasa ada tatapan mata yang menatap dirinya.

Dia menengadahkan kepala, menyadari bahwa Lanny melototinya dengan raut wajah heran, matanya bahkan tidak berkedip sama sekali.

Tifanny Wen: ......................

“Itu.............” tanya Lanny: “Kamu adalah adik Tifanny Wen?”

Tifanny Wen menganggukkan kepala.

“Kalau begitu, apakah kamu adalah kekasih Aldric Long?” tanya dia lagi.

Tifanny Wen: ...................

Pertanyaannya ini...............

Pada akhirnya Yansen Mu mewakili dia menjawab pertanyaan Lanny, dia memeluk pinggang Tifanny Wen, berkata: “Tidak! dia adalah kekasihku.”

Tifanny Wen: ..........................

Lanny: .............................

Pandangan matanya melihat kesana kemari, melihat ke arah Aldric Long, juga melihat ke arah Tifanny Wen, lalu............terjatuh di tempat duduk, eskpresinya seolah dikejutkan hingga pingsan.

Tifanny Wen: .................

Yansen Mu: .......................

15 menit kemudian.............

Mobil berhenti.

Saat Tifanny Wen keluar dari mobil, dia melihat di depannya ternyata ada jalanan kampung yang sangat sempit, lalu bertanya: “Apakah ini daerah S?”

Aldric Long menganggukkan kepala, “Disini adalah tempat yang sedikit terpencil di pulau Nanqiong.”

Tetapi...............

Aldric Long melihat ke arah depan, menyadari ternyata ada sebuah mobil mewah yang berhenti di jalanan kampung yang ada di depannya, dia merasa aneh sambil mengangkat sudut matanya.

Sangat jarang ada kalangan konglomerat dan sebagainya yang datang ke tempat ini.

Tetapi mobil yang berhenti di depan itu bukanlah seorang konglomerat biasa yang mampu mengemudikannya.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu