Cinta Setelah Menikah - Bab 295 Tuan Mu Melindungi Istri (2)

Waktu tes yang awalnya dijadwalkan, akan segera tiba. Karena ada banyak orang, dengan cepat kelas disapu dengan bersih. Para mahasiswi kembali berbaris. Satu persatu mahasiswi berbaris sesuai urutan nama menunggu masuk ke ruangan tes.

"Ya, kan? Yang aku ucapkan benar, kan? Dia pasti ingin jadi seorang artis. Lihat, dia juga datang untuk tes."

Saat ini Tifanny Wen masih mendengar Tiara Han dan mahasiswi lainnya masih membicarakannya.

Rata-rata yang berucap seperti itu adalah mahasiswi yang tadi berinisiatif untuk membersihkan tempat acara. Mengambil kesempatan di depan sutradara Ken untuk mencari muka. Para mahasiswi lain yang awalnya menebak Tiara Han salah paham, melihat Tifanny Wen juga ikut mendaftar, mereka juga percaya ocehan Tiara Han tadi.

Tifanny Wen mendengar dari samping, malas meladeni, tapi dalam hati diam-diam Tifanny Wen berpikir nanti sutradara Ken akan memberinya tes apa.

Sutradara Ken juga tidak memberi naskah film secara detil pada mereka.

Apakah beliau ingin mereka berimprovisasi langsung?

Di dalam ruang siaran....

"Nomor satu..."

"Nomor dua..."

"Nomor tiga..."

……

Hendra Wang berada di samping bertanggung jawab untuk mengurutkan para mahasiswi masuk ke ruang tes.

Ketika para mahasiswi masuk, Hendra Wang juga mengikuti dari belakang. Ketika para mahasiswi melakukan tes, Hendra Wang melihatnya dari belakang ruangan. Setelahnya, melihat mahasiswinya dari jurusan bahasa internasional 'nomor satu' 'nomor dua' 'nomor tiga' selesai tes, semuanya langsung ditolak oleh sutradara Ken. Sampai kontestan nomor tujuh tampil, baru sutradara Ken bicara: "Bisa dijadikan alternatif nomor dua, kamu bisa mengikuti tes ronde kedua."

Setelahnya, sutradara Ken di posisi daftar nomor delapan menggambar lambang ceklis.

Dalam hati Hendra Wang berpikir, melihat Ken, Lanny, tuan Mu ketika di ruang tes, sepertinya emosi mereka cukup baik. Ada mahasiswi yang berimprovisasi buruk, mereka juga tidak mengatakan apapun.

"Nomor delapan." Saat ini Hendra Wang kembali memanggil.

Nomor delapan adalah mahasiswi bahasa internasional kelas satu bernama Yena Li, wanita itu terlahir cantik dan juga sedari kecil sudah belajar balet. Kualitasnya luar biasa. Sekali lihat langsung tahu bahwa wanita itu masuk ke dalam ruang lingkup artis. Dan juga, ibunya adalah seorang aktris. Sebenarnya,  Yena Li juga memiliki basis akting. Dalam hati Hendra Wang berpikir, pasti Yena Li sama dengan kontestan nomor tujuh, dia pasti bisa lolos tahap pertama.

"Semangat." Ketika Yena Li masuk ke aula tes, Hendra Wang menyemangati.

"Terima kasih, pak Wang. Aku pasti bisa." Jawab Yena Li.

Selesai berucap, Yena Li melangkah masuk berjalan ke tengah panggung. Di dalam ruangan sudah ada juri. Saat ini sutradra Ken, Yansen Mu dan Lanny berdiri di posisi juri.

Di dalam ruangan tidak ada penonton, para pemimpin yang tadi ikut datang saat ini berperan menjadi penonton, satu persatu duduk di kursi penonton.

Begitu melihat Yena Li masuk, beberapa pemimpin sekolah tak kuasa terpana oleh kecantikan Yena Li. Ini adalah murid yang memiliki aura bintang setelah masuk ke ruang tes. Kualitasnya bukan main.

Begitu masuk ke dalam, Yena Li memperkenalkan diri.

Sutradara Ken bertanya: "Kamu pernah belajar akting?"

Dengan tennag Yena Li menjawab: "Ibuku seorang aktris, aku sedikit terpengaruhi dan mengerti sedikit."

"Langsung akting di sini. Adegannya diatur sebagai..." sutradara Ken menjelaskan situasi adegan yang memiliki banyak adegan tak terduga, langsung menyuruh Yena Li mulai berakting.

Di adegannya, ada dua orang pemain. Maksud sutradara Ken adalah menyuruh Yena Li berakting menjadi dua orang.

Dibagi menjadi dua peran, sebenarnya ini sudah cukup sulit. Walaupun memilih di universitas Nanqiong, tapi sepertinya sutradara Ken tidak ingin memilih orang yang tidak memiliki kemampuan berakting.

Dengan cepat para pemimpin sekolah sudah melihat Yena Li masuk ke dalam suasana akting. Tidak disangka melebihi ekspektasi semua orang, penampilannya pantas dipuji. Selesai berakting, muncul ekspresi tampak puas di mata sutradara Ken.

Jika Yena Li adalah orang baru, kemampuan seperti ini sebenarnya bisa dianggap bakat.

Sutradara Ken bersiap meloloskan Yena Li di tahap pertama, nantinya akan diajarkan. Bahkan jika Yena Li tidak bisa memerankan peran utama, Yena Li masih bisa menjadi bibit baru dalam dunia akting.

"Ketiga juri, aku sudah selesai menampilkan." Ujar Yena Li selesai berakting.

Karena di acara seperti ini, baru saja Ken meminta para kontestan memanggilnya sebagai guru saja.

Yena Li berdiri di sana, menunggu beberapa komentar.

Tadi, selesai para kontestan berakting, dari kiri ke kanan di komentari oleh para juri.

Yang paling kiri adalah Yansen Mu. Hanya saja pria itu bukan aktor ataupun sutradara. Di komentar sebelumnya pria itu hanya mengangguk berkata 'lumayan' atau 'kurang sedikit' kata-kata yang sederhana seperti itu.

Para penonton juga tidak merasakan apapun.

Awalnya yang lain juga berpikir, respon tuan Mu akan seperti sebelumnya pada penampilan Yena Li dan menambahkan 'lumayan'. Bagaimanapun juga, di antara mahasiswi yang sudah masuk ke ruang tes, penampilan Yena Li adalah yang terbaik.

"Hehe."

Hasilnya, tiba-tiba mereka mendengar tuan Mu mulai tertawa.

Tawa itu agak dingin.

"Menurutmu, aktingmu bagaimana?" Yansen Mu tidak memberi komentar, malah menatap Yena Li dan bertanya.

Semua orang mematung dan terkejut.

Yena Li mengangkat kepalanya, tiba-tiba matanya bertabrakan dengan mata Yansen Mu. Entah kenapa, Yena Li merasa dingin, seperti ada aura membunuh yang menyebar.

"Aku..." tiba-tiba Yena Li membisu. Yansen Mu menyuruh dirinya mengomentari dirinya sendiri?

Yena Li terdiam sebentar, memutar otaknya untuk menjawab: "Sepertinya... lumayan."

"Ya, kah?" Yansen Mu kembali bertanya balik.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu