Cinta Setelah Menikah - Bab 283 Junior, Aku Menyukaimu (2)

Tifanny Wen tidak gugup dan keluar keringat ketika dirinya meminum obat ini.

Sekali Aldric Long bergerak, Tifanny Wen langsung dibasahi keringat dingin, merasa merinding dan takut.

Dengan refleknya Tifanny Wen mendorong Aldric Long keras, dengan marah berucap, "Senior, sadar. Lepaskan aku!"

Jika dirinya tidak tahu kalau pria ini meminum obat itu, Tifanny Wen pasti akan menampar keras pria ini, bahkan jika dia adalah seniornya.

Jika ini dilihat oleh tuan Mu, tuan Mu pasti akan mengulitinya.

"Juniorku, aku sangat sadar..."

Hasilnya, Tifanny Wen malah mendengar Aldric Long berucap seperti ini.

"Junior, apa ini dirimu? Melihatmu, aku langsung tahu maksud orang-orang itu." Ucap Aldric Long: "Ternyata rencana mereka, membuatmu dan diriku..."

"Junior, maaf. Tapi aku sangat sadar. Aa..aku... sebenarnya... aku menyukaimu."

……

Tifanny Wen tidak tahu sebenarnya Aldric Long sadar atau tidak.

Tapi yang Tifanny Wen yakin, bahkan jika Aldric Long sadar, pria itu hanya setengah sadar.

Jika pria ini sadar seutuhnya, berdasarkan sikap pria ini, ucapan seperti ini tidak akan terucap oleh Aldric Long.

Tifanny Wen menggertakan gigi, kembali mendorong Aldric Long dengan keras. Kali ini, dibawah dekapan erat Aldric Long, akhirnya Tifanny Wen berhasil keluar.

Tifanny Wen langsung mundur beberapa langkah menjauh, tidak menjawab juga, Tifanny Wen hanya berdiri diam.

Tifanny Wen merasa dirinya tidak perlu berkata apa-apa, hanya butuh menunggu.

Tifanny Wen menunggu pria setengah sadar ini agar sadar sepenuhnya.

Sebenarnya obat penawar ini dikembangkan secara cepat.

Sesuai dugaan...

Dengan cepat, Tifanny Wen sadar Aldric Long menatapnya, perlahan-lahan tatapan pria itu berbeda. Di mata pria itu ada rasa canggung dan bersalah.

"Senior, apa kamu tahu kondisi apa sekarang ini? "tanya Tifanny Wen.

Tifanny Wen menghindari tentang ucapan Aldric Long yang menyukainya, tapi malah bertanya kondisi pria itu.

Tatapan Aldric Long selalu terpaku pada Tifanny Wen, tatapannya... sulit ditebak.

"Maaf."

Setelah menunggu beberapa lama, tiba-tiba Aldric Long berucap.

Aldric Long juga tidak bertanya kondisi macam apa sekarang ini.

Di dalam hati, Aldric Long sudah bisa menebaknya.

Ternyata, pikiran orang-orang sudah begitu licik.

Ide yang kejam!

Aldric Long yakin, ini bukan halusinasi. Wanita yang berdiri di depannya sungguh Tifanny Wen.

Sepertinya, sedari awal Tifanny Wen sudah tahu masalah Aldric Long dengan Febby Wen lalu sudah sedari awal menebak pikiran beberapa orang dan hal pertama yang dilakukan Tifanny Wen adalah menyiapkan obat penawar.

Melihat Tifanny Wen baik-baik saja, Aldric Long merasa dirinya sudah tidak apa-apa, hati Aldric Long perlahan-lahan menjadi santai.

Jika dirinya sungguh melakukan hal buruk, dirinya... akan sangat menyesal.

Hanya saja...

Kenapa Tifanny Wen bisa menyiapkan obat penawar?

Aldric Long terkejut. Tapi begitu teringat di sisi Tifanny Wen dan 'Febby Wen' ada orang seperti Yansen Mu, mereka bisa lebih awal mengetahui hal ini bukanlah hal mengejutkan.

"Junior, ucapanku yang tadi, kamu tidak perlu memasukkannya ke dalam hati." Ucap Aldric Long.

Walaupun ucapan itu... sungguhan!

Jantung Aldric Long berdegup kencang. Sebelumnya Aldric Long berkali-kali menunggu dirinya dan Tifanny Wen juga memiliki satu kali kesempatan untuk bersama.

Ada ruangan kosong... yang hanya ada dirinya dan Tifanny Wen.

Tapi sekarang, di atmosfir seperti ini, ketika membuat jantungnya berdegup cepat, ada perasaan berat dan tekanan yang semakin terasa berat.

Kenapa? Jelas-jelas Aldric Long agak kecewa dengan sikap Tifanny Wen, sebenarnya Aldric Long... sulit melepaskan wanita itu!

"Tunggu sebentar, takutnya ada orang yang datang. Junior, kamu pergi duluan." Tiba-tiba Aldric Long berucap.

Aldric Long butuh menenangkan dirinya.

"Bahkan jika tidak terjadi apapun, kamu tetap tidak bisa berada di dalam kamarku." Aldric Long menambahkan.

"Tidak!" Jawab Tifanny Wen.

Jawabannya membuat Aldric Long terkejut.

"Aku akan di sini, menunggu seseorang melihat pertunjukkan."

Tifanny Wen berucap: "Aku meminjam toiletmu sebentar untuk berganti baju."

Aldric Long: ....

Aldric Long tidak mengerti, tapi tidak menghentikan Tifanny Wen.

Beberapa waktu kemudian, Aldric Long melihat Tifanny Wen keluar dari toilet.

Tidak, ini bukan Tifanny Wen, ini...

……

"Sudah saatnya kakak kedua dan kakak ipar kedua masuk, jika tidak cepat pergi, panggil mereka saja."

Sedangkan di luar kamar, tidak sedikit pelayan sekarang bergerombol mendatangi kamar 'Febby Wen'

Berdasarkan prosedur masuk ke ruangan, 'Febby Wen' keluar terlebih dahulu, setelahnya baru Aldric Long keluar.

Maka dari itu, mereka harus mencari 'Febby Wen' dahulu.

Tetapi, di dalam kamar tidak ada orang.

"Nona Febby tidak ada. Cari tuan dulu saja." Mungkin Febby Wen ada di kamar tuan kedua.

Ucap seorang pelayan.

Akhirnya, semuanya bergerak ke arah kamar Aldric Long.

Selain para pelayan, anggota keluarga Long yang lain juga pergi ke kamar Aldric Long mencari Aldric Long.

Karena, di pesta pertunangan kali ini, prosedurnya adalah ketika Aldric Long keluar, di sisi Aldric Long harus ada seluruh anggota keluarga Long, dengan situasi semegah ini menyatakan cinta pada 'Febby Wen', dengan ketulusan yang besar memakaikan cincin pertunangan ke jari 'Febby Wen'.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu